Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image gantang alfian

Menyoroti Film Maqualipolis (2006) sebagai Rancangan UU untuk Buruh di Indonesia

Ulas Dulu | 2024-05-28 21:59:37

"MAQUALIPOLIS"

Sinopsis “Maqualipolis (2006) : City of Factories“ adalah film dokumenter yang dirilis pada tahun 2006, dengan sutradara Vicky Funari dan Sergio De La Torre. Film ini menggambarkan kehidupan pekerja pabrik di Tijuana, Meksiko, yang disebut sebagai "maquiladoras". Perusahaan multinasional membangun pabrik di Zona Bebas Perdagangan (Free Trade Zone ) dengan tenaga kerja murah untuk membuat barang yang kemudian diekspor, terutama ke Amerika Serikat.Karena topik utama film adalah kondisi pekerja di pabrik di Meksiko, bukan di Indonesia, itu tidak secara langsung terkait dengan kebijakan Indonesia saat ini. Namun, film ini dapat dikaitkan dengan masalah internasional seperti migrasi, pekerjaan, dan lingkungan yang berkaitan dengan kebijakan Indonesia. Film tersebut harus menggali titik temu antara tenaga kerja, gender, dan keadilan lingkungan karena sangat penting untuk menunjukkan bagaimana lingkungan kerja di maquiladora, di mana sebagian besar perempuan dieksploitasi dan di diskriminasi karena gender mereka dan upah yang rendah. Dalam film ini, para perempuan digambarkan menghadapi berbagai masalah yang memicu siklus kemiskinan dan kekacauan, seperti jam kerja yang lama dan upah yang rendah hingga lingkungan kerja yang berbahaya dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan.Maquilapolis memberikan pandangan yang mendalam dan manusiawi tentang efek globalisasi ekonomi di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Ini menunjukkan perjuangan pekerja untuk kehidupan yang lebih baik dan ketidakadilan sosial. Selain itu, film ini menunjukkan keberanian dan ketabahan para pekerja dalam menghadapi kesulitan dan memperjuangkan hak-hak mereka.Alur cerita"Maquilapolis: City of Factories" (2006) adalah serial televisi yang fokus pada kehidupan sehari-hari dan perjuangan para pekerja pabrik di Tijuana, Meksiko. Film tersebut berfokus pada pengalaman pribadi beberapa perempuan yang bekerja di maquiladoras, pabrik yang didirikan oleh perusahaan multinasional untuk memanfaatkan tenaga kerja murah di Zona Bebas Perdagangan.Film dimulai dengan menampilkan beberapa wanita yang bekerja di rias. Mereka menjelaskan latar belakang mereka dan motivasi mereka untuk bekerja di pabrik. Banyak dari mereka adalah ibu tunggal yang berusaha menghidupi keluarga mereka dengan gaji yang sangat kecil. Dua pekerja utama, Carmen Durán dan Lourdes Luján, adalah ibu tunggal yang bekerja di pabrik untuk menghidupi keluarganya. Carmen bekerja di pabrik elektronik, dan Lourdes tinggal di dekat pabrik bahan kimia. Kondisi kerja yang keras dan tidak manusiawi yang dialami oleh karyawan digambarkan dalam dokumenter ini. Mereka sering kali harus bekerja di lingkungan berbahaya, dengan mesin yang tidak aman, dan bahan kimia beracun. Para pekerja juga menceritakan tentang upah yang tidak mencukupi dan tidak memberikan perlindungan hak-hak buruh.Rekaman menunjukkan bagaimana para pekerja harus berdiri sepanjang hari, sering kali dalam yang tidak ergonomis , dan menghadapi paparan bahan kimia berbahaya tanpa perlindungan yang memadai.Lourdes bergabung dengan kelompok lingkungan yang berusaha mengungkap pelanggaran bisnis dan memperjuangkan kesehatan lingkungan dan kebersihan.Sebagai bagian dari pendekatan partisipatif film ini, karyawan diberi kamera untuk mencatat pengalaman mereka sendiri. Ini memberikan pandangan pribadi dan langsung tentang pengalaman mereka.Sebagai bagian dari pendekatan partisipatif film ini, karyawan diberi kamera untuk mencatat kisah hidup mereka sendiri, yang memberikan ulasan langsung dan pribadi tentang situasi yang mereka alami. Mereka memberikan gambaran lebih dekat kepada penonton tentang perjuangan sehari-hari mereka dengan merekam pekerjaan mereka, kehidupan di rumah, dan aktivitas advokasi mereka.Carmen, Lourdes, dan rekan-rekannya memikirkan apa yang mereka capai dan perjuangan mereka. Mereka merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan, meskipun masih banyak yang harus diperbaiki.Film berakhir dengan optimis, menekankan betapa pentingnya persatuan dan perjuangan yang terus menerus untuk hak-hak buruh dan lingkungan yang lebih baik.Pesan FilmFilm "Maquilapolis: City of Factories" (2006) menyampaikan beberapa pesan penting secara singkat:Film ini menunjukkan bagaimana perusahaan multinasional memanfaatkan tenaga kerja murah di maquiladoras dengan menyediakan kondisi kerja yang tidak manusiawi. Sebagian besar pekerja, perempuan, harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya dengan upah yang rendah dan tanpa perlindungan hukum yang memadai. "Maquilapolis" memperingatkan kelemahan perusahaan untuk menangani limbah beracun dan menunjukkan bagaimana komunitas lokal sering kali harus menanggung beban akibat polusi yang dihasilkan. "Maquilapolis" mengajak penonton, terutama di negara-negara maju, untuk menyadari dampak konsumsi mereka terhadap pekerja di negara berkembang. Film ini mengingatkan kita bahwa hal-hal yang menyenangkan kita mungkin dibuat dengan mengorbankan hak dan kesejahteraan orang lain."Maquilapolis" menyampaikan pesan penting tentang dampak globalisasi pada hak-hak buruh, ketidakadilan ekonomi, dan hak lingkungan. Film ini menunjukkan bagaimana pekerja dapat tetap tegar dan berani dalam menghadapi ketidakadilan. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dan mendukung satu sama lain untuk menghasilkan perubahan. "Maquilapolis" tidak hanya memberikan suara kepada mereka yang sering terpinggirkan, tetapi juga memberikan harapan untuk masa depan yang lebih adil.Rancangan undang undang terkait film ini"Maquilapolis" menyampaikan pesan penting tentang dampak globalisasi pada hak-hak buruh, ketidakadilan ekonomi, dan hak lingkungan. Film ini menunjukkan bagaimana pekerja dapat tetap tegar dan berani dalam menghadapi ketidakadilan. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dan mendukung satu sama lain untuk menghasilkan perubahan. "Maquilapolis" tidak hanya memberikan suara kepada mereka yang sering terpinggirkan, tetapi juga memberikan harapan untuk masa depan yang lebih adil.Ketentuan umum :1. Meningkatkan perlindungan hak-hak buruh dalam lingkungan industri.2. Memberikan lingkungan kerja yang sehat dan adil.3. melindungi lingkungan dari kerusakan yang disebabkan oleh operasi industri.Perlindungan hak hak buruh :1. Menentukan upah minimum yang layak bagi karyawan yang bekerja di maquiladoras.2. memberikan pembayaran lembur sesuai ketentuan dan membatasi jumlah jam kerja yang dapat dilakukan dalam satu minggu.3. mewujudkan tempat kerja aman dengan pelatihan keselamatan dan peralatan pelindung diri.Perlindungan lingkungan :1. Mewajibkan perusahaan untuk mengelola limbah berbahaya dengan cara yang aman dan ramah lingkungan.2. mengambil tindakan tegas terhadap bisnis yang membuang limbah secara melanggar atau tidak sesuai standar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image