Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rania Aleyda Fatma

Nama Yang Unik Lontong Balap Salah Satu Makanan Khas Asli Surabaya

Kuliner | 2024-05-24 21:02:56
sumber gambar asli hasil dari kunjungan langsung ke tempat
sumber gambar asli hasil dari pembelian langsung ke tempat

Surabaya adalah salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan budayanya, termasuk makanan khas yang begitu beragam. Salah satu makanan khas yang patut untuk dicoba adalah "Lontong Balap". Lontong balap adalah makanan khas Surabaya yang telah melekat dan memiliki sejarah yang cukup unik. Mari bersama menggali lebih dalam tentang sejarah singkat, bahan-bahan yang digunakan, cara penyajian, cara pembuatan, rekomendasi tempat, dan alasan harus mencoba lontong balap.

1. Sejarah singkat lontong balap

Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata). Karena bobot kemaron yang berat, sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam. Para penjual lontong balap ini berebut pembeli di perjalanan, dan pembeli di pasar berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa:balapan), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama lontong balap. Penjual lontong balap pada zaman dulu didominasi oleh penjual dari Kampung Kutisari dan Kendangsari yang sekarang menjadi wilayah Surabaya Selatan. Dari Kutisari-lah makanan lontong balap berasal.

2. Bahan-bahan yang digunakan dan cara penyajian

Lontong balap terbuat dari bahan-bahan seperti lontong, tauge, tahu goreng, lentho, dan sambal petis. Cara penyajian lontong balap yaitu dengan lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho.

3. Cara pembuatan lontong balap

Langkah pertama perlu membuat lentho terlebih dahulu dengan merendam kacang selama 1 jam, lalu rebus dan haluskan. Kemudian sisihkan sedikit yang masih utuh. Lalu campurkan semua bahan untuk membuat lentho menjadi satu, bentuk menjadi oval dan goreng hingga kering dan tiriskan. Langkah selanjutnya membuat kuah tauge, dengan menyiapkan minyak ke dalam wajan dan tumis bawang merah serta bawang putih hingga harum. Tambahkan air dan semua bahan, tunggu hingga airnya mendidih. Masukkan tauge ke dalamnya masak sebentar, jika sudah matang angkat. Siapkan piring, ulek cabai dan keripik bawang putih lalu tambahkan petis. Masukkan sedikit kuah tauge, lalu campur hingga rata dan masukkan irisan lontong, tambahkan mie, irisan tahu goreng, irisan lentho, kuah tauge, dan taburi bawang merah dan seledri. Lontong balap siap disajikan selagi hangat.

4. Rekomendasi tempat

Salah satu tempat yang menjual lontong balap berkualitas enak dengan harga terjangkau ada di daerah Mulyorejo yaitu Lontong Balap GM tepatnya di tikungan jalan perumahan elit menuju kampus C Universitas Airlangga. Meskipun tempatnya sederhana di tingkungan jalan namun rasanya tidak perlu diragukan lagi. Lontong balap ini dijual dengan harga dibawah Rp20.000 sangat murah bukan?.

5. Alasan harus mencoba lontong balap

Bagi kalian yang belum pernah makan lontong balap wajib harus mencoba makanan ini, karena rasanya yang unik dan sangat cocok bagi orang yang baru pertama kali ke Surabaya dan ingin menjelajah kuliner. Lontong balap sendiri termasuk makanan khas yang bersejarah di era masuknya makanan barat ke Indonesia termasuk Kota Surabaya, membuat masyarakat sekitar lupa akan makanan khas yang harus dilestarikan.

Referensi

https://www.fimela.com/food/read/5107576/resep-lontong-balap-surabaya-yang-nikmat-dan-gurih?page=3

https://id.wikipedia.org/wiki/Lontong_balap

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image