Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zaidan azzindani

Guyon Politik

Politik | Tuesday, 18 Jan 2022, 14:52 WIB
ilustrasi foto : pixabay

Politik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan, dan menurut KBBI politik juga bisa di artikan sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Selain definisi politik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Adapun definisi menurut para ahli antara lain :

· Andrew Heywood

Menurut Andrew Heywood pengertian politik adalah kegiatan suatu negara yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, serta mengamandemen semua peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang artinya tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan Kerjasama.

· Roger F. Soltau

Menurut Roger F.Soltau, pengertian politik adalah ilmu yang mempelajari tentang Negara, tujuan-tujuan negara, dan Lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan tersebut dan hubungan antara negara dengan warga negaranya serta negara lain.

· Miriam Budiardjo

Menurut Miriam Budiardjo, definisi politik adalah berbagai kegiatan dari suatu system politik ( Negara ) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari system Indonesia dan melaksanakan tujuan tersebut

· Sri Sumantri

Menurut Sri Sumantri, arti politik adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yang di lembagakan dalam berbagai Lembaga politik, baik suprastruktur politik maupun infrastruktur politik

· Max Waber

Menurut Max Waber, pengertian politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik antara negara-negara maupun di antara hukum dalam suatu negara

Pentingnya memahami ilmu dan sistem politik

Di era modern ini tentu kita semua sudah tidak asing dengan kata “politik”. Namun saya yakin masih banyak orang yang belum paham mengenai sistem politik di Indonesia. Sistem politik sendiri merupakan alokasi dari nilai-nilai yang bersifat paksaan atau dengan kewenangan, dan mengikat masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Menurut saya penting bagi bangsa Indonesia untuk memahami sistem politik di Indonesia, berikut alasannya

Yaitu, dengan memahami gejolak politik yang sedang dialami oleh bangsa kita. Misalnya saat terjadi sengketa politik di Indonesia, kita yang sudah memahami sistem politik dapat setidaknya mengerti apa yang terjadi. Memahami suatu peristiwa politik merupakan awal dari perubahan awal bagi bangsa kita. Bila kita tidak memahami sistem politik di Indonesia, yang ada kita akan selalu di permainkan bahkan di perbudak oleh sistem politik yang ada di negara kita sendiri.

Kemudian, dengan memahami sistem politik di Indonesia kita dapat memberikan opini-opini kita terhadap Indonesia namun perlu di ketahui bahwa opini yang di lontarkan haruslah sesuai dan tidak untuk menjatuhkan pihak lain. Karena jika tidak berhati-hati dalam mengutarakan opini kita, bisa saja kita berurusan dengan pihak bewajib. Opini tidak harus berasal dari para ahli hukum terkemuka. Pendapat dari rakyat juga dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan suatu sengketa politik.

Terakhir, dengan memahami sistem politik di Indonesia kita dapat berpartisipasi aktif dalam politik, bentuk-bentuk partisipasi politik ini bisa berupa bentuk konvensional maupun non konvensional. Contoh partisipasi konvensional: pemberian suara, diskusi politik, kegiatan kampanye. Sedangkan partisipasi nonkonvensional : pengajuan petisi, berdemonstrasi, konfontrasi, dan mogok. Namun sebagai orang yang memiliki akal dan terpelajar kita harus menunjukan sikap dan etikat yang baik dalam demonstrasi. Kita harus menunjukan bahwa bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang anarkis dalam melakukan demonstrasi.

Politik di Indonesia menjadi salah satu topik yang selalu diperbincangkan akhir akhir ini. Menurut kalangan masyarakat, politik identik dengan penyelewengan dan juga ingkar janji, karena masyarakat selalu dipertontonkan tindakan korupsi,suap-menyuap,dan semacamnya yang mana oknum oknum tersebut dari kalangan politik itu sendiri. Penulis menemukan fakta bahwa jika kita menanyakan kepada masyarakat “Apakah politk itu buruk?” tidak sedikit masyarakat yang menyetujui hal itu. Dengan begitu Akibatnya di kalangan masyarakat mulai dari yang tua sampai para pelajar pun mengklaim bahwa politik itu buruk. Sehingga dengan adanya anggapan seperti ini beberapa golongan masyarakat memutuskan untuk menjauhi yang namanya politik.

Kurangnya kesadaran terhadap politik menjadi faktor yang harus kita benahi bersama karena dengan mengetahui apa itu politik setidaknya beberapa kaum awam yang buta politik tidak semena mena berkata bahwa politik itu buruk karena kabar burung yang kian merajalela.

Seperti ilmu pada umumnya, ilmu politik juga memiliki berbagai fungsi pokok, yakni sebagai sarana komunikasi politik, artikulasi kepentingan, dan lain sebagainya. Yang fungsi-fungsi tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya sesuai kode atau rambu-rambu yang diberlakukan dalam penjalanan fungsi-fungsi tersebut. Karena jika rambu-rambu tersebut tidak dihiraukan atau tidak diperhatikan, maka akan menyebabkan suatu ketimpangan sosial dalam masyarakat yang sebenarnya ketimpangan tersebut adalah hal yang terjadi karena sikap salah seorang atau kelompok yang kurang bertanggungjawab dalam menjalankan fungsi-fungsi politik.

Dampak jika buta politik

Orang buta politik tidak sadar bahwa biaya hidup, harga makanan, harga rumah, harga obat, semuanya bergantung keputusan politik. Dia membanggakan sikap anti politiknya, membusungkan dada dan berkoar: “aku benci politik!”. Sungguh bodoh dia, yang tak mengetahui bahwa karena dia tidak mau tahu politik akibatnya adalah pelacuran, anak terlantar, perampokan, dan yang terburuk: korupsi dan perusahaan multinasional yang menguras kekayaan negeri. Dengan dasar kekuasaan tertinggi pada rakyat (warga negara), sistem demokrasi bergantung kuat pada tingkat kesadaran politik warga negaranya. Makin tinggi tingkat kesadaran politik warga negara, makin baik sistem demokrasi berfungsi dan makin baik pula kebaikan umum yang dihasilkan. Kesadaran politik dapat menjadi titik lemah sistem demokrasi, ketika mayoritas warga negara kurang memahaminya. Penyalahgunaan kekuasaan politik untuk kepentingan elit, korupsi, kolusi, nepotisme, dan dampak negatif lainnya, dapat merajalela akibat kurangnya kesadaran politik warga negaranya. Berbagai permasalahan pada banyak negara yang berkembang telah membuktikan hal ini.

Tujuan memahami ilmu perpolitikan

Sebenarnya tujuan politik adalah tindakan politik. Untuk mencapai itu diperlukan pembelajaran untuk memperbesar kepekaan sehingga ia dapat bertindak. Agar dapat bertindak dengan baik secara politik, orang perlu mempelajari azas dan seni politik, nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat. dengan demikian orang belajar, bagaimana kekuasaan dapat dijinakkan dan diabadikan kepada tujuan manusia yang positif. Metode pembelajarannya pun sudah mengenal metode yag bersifat kritis. Tujuannya untuk menelaah kesalah-kesalahan dan berusaha untuk mengurangi ketidaktahuan. Walapun ajaran kritis tersebut pada prinsipnya bersifat intelektual, tetapi dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat praktis. Jadi perspektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu, maka pemikiran individu itu yang akan memperbaikinya. Dan juga perspektif politik : pandangan intelektual mengenai politik tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Bedanya terletak jika politisi bersifat segera, sedangkan intelektual dapat menjadi politisi jika ia mampu memasukkan masalah politik dalam pelayanan suatu kepentingan ataupun tujuan. Sebagai contoh sebuah kasus dengan adanya system pemilihan langsung di Indonesia, banyak intelektual yang bersedia menjadi calon legislative dan eksekutif pusat dan daerah. Dengan kampanye yang bergaya orator mendadak, dalam waktu singkat mereka mempersiapkan dan menggunakan strategi dari yang teoritik menjadi suatu kerangka kerja yang bersifat praktik. Sedangkan kaum intelektual menaruh perhatian dalam tiga dimensi yaitu, hari kemarin, hari ini, dan hari esok.

Manfaat ilmu politik

Belajar tentang ilmu politik membuatmu kaya akan wawasan tentang negara dan segala aspeknya. Bekal keilmuanmu itu bisa membuatmu peka terhadap kondisi negara saat ini. Kamu bakal bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kasus korupsi pejabat negara, pilkada serentak, multikulturalisme, hingga soal perempuan.

Dengan demikian, setelah membaca dan mengetahui cara-cara agar kita peka terhadap perpolitikan yang benar mulai sekarang harus terbiasa memahami kasus politik agar terhindar dari perbudakan system politik di negara sendiri. Dan lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini agar tidak merugikan diri sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image