Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image tia nur rizky

Urgensi Literasi Ekonomi Syariah Pada Pendidikan Dasar

Sejarah | Friday, 24 May 2024, 07:30 WIB

Pendidikan literasi keuangan secara luas disosialisasikan di Indonesia oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lembaga terkait lainnya kepada remaja dan siswa sekolah. Hal ini disebabkan fakta bahwa memberikan pengetahuan awal tentang keuangan dapat sangat membantu seseorang dalam mengelola dan membuat keputusan tentang keuangan ketika mereka dewasa. Kesehatan keuangan seseorang dan bahkan keluarganya akan sangat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan keuangan. Hal ini sangat relevan jika dikaitkan dengan temuan penelitian Chen dan Volpe (1998), yang menemukan bahwa remaja yang tidak memahami keuangan dengan baik cenderung memiliki opini yang salah tentang keuangan dan membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Fakta-fakta ini semakin menunjukkan betapa pentingnya anak-anak belajar tentang keuangan sejak dini. Anak-anak memiliki sifat yang sangat berbeda, keinginan untuk belajar, dan kecenderungan yang sangat besar untuk dibentuk dan dikembangkan sesuai dengan bakat dan kreativitas mereka. Jika Anda mengajarkan anak-anak tentang kebijakan keuangan yang baik dan benar, mereka akan membuat mereka memiliki bekal yang cukup dan belajar lebih banyak tentang nilai-nilai keuangan. Ini akan sangat berpengaruh ketika mereka dewasa.

Perekonomian suatu negara harus terhubung ke seluruh dunia sebagai akibat dari globalisasi dan kesulitan yang menyertainya. Selain itu, untuk mampu bersaing dalam dunia yang hampir tanpa batas, seseorang harus mengikuti perubahan gaya hidup dan tuntutan yang semakin modern. Disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh munculnya kelas menengah di beberapa negara, memiliki bekal pengelolaan keuangan menjadi hal yang wajib. Dengan asumsi bahwa dunia akan terus berubah, sangat penting untuk memberi anak-anak uang sejak dini agar mereka dapat membuat keputusan keuangan dan pengelolaan.

Selain itu, anak-anak di zaman modern cenderung lebih terfokus pada hal-hal konsumtif. Anak-anak sering pergi ke pusat perbelanjaan dan terlibat dalam jual beli, jadi penting bagi mereka untuk memahami pengelolaan keuangan agar mereka dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Keterlibatan anak dalam pengetahuan keuangan sangat penting untuk kehidupan saat ini yang semakin kompleks dan masa depan mereka. Menurut National Council On Economic Education (NCEE) dan National Council On Social Studies (NCSS), setiap anak harus mempelajari ekonomi secara literer untuk kepentingan tata ekonomi global sekarang dan di masa depan. Menurut NCEE (Sefeldt et al., 2010), setiap anak harus memiliki kemampuan:

a. Mengelola keuangan pribadi.

b. Memahami dan menghargai peran dari para pekerja yang memproduksibarang dan jasa.

c. Menarik diri dalam sistem ekonomi dan memahami bagaimana sistem itu berkerja.

d. Berfikir kritis terhadap masalah ekonomi, merasa mempunyai tanggung jawab, memahami konsep ekonomi dasar (produksi, distribusi, konsumsi), melakukan pengambilan keputusan ekonomi, dan alasan logis tentang isu-isu terkini yang berdampak pada kehisupan mereka.

e. Siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan produksi ekonomi yang bertujuan untuk mempersiapkan karir mereka di masa depan.

Di tengah kebutuhan yang semakin meningkat untuk memberikan pendidikan keuangan kepada anak-anak, banyak pihak perlu berpartisipasi aktif dan berkomitmen. Sekolah dan keluarga, yang merupakan tempat pertama anak berkumpul dengan teman-teman yang mungkin sangat berbeda, adalah tempat yang sangat baik untuk mengajarkan anak tentang literasi keuangan. Pendidikan literasi keuangan adalah proses yang panjang dan berkesinambungan. Proses yang sesuai dan saling berkaitan antara pendidikan keluarga dan sekolah harus saling mendukung.

Pendidikan dasar harus mengajarkan ekonomi syariah. Ini lebih penting daripada apa pun yang dilakukan oleh institusi, komunitas, atau organisasi lainnya. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pengetahuan tentang ekonomi syariah yang ditanamkan sejak dini selama 9 (sembilan) tahun akan menanamkan dalam diri siswa dan mampu mendorong mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka akan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemikiran dan cara berpikir peserta didik sehingga ekonomi syariah akan menjadi dasar dari setiap tindakan ekonomi yang mereka lakukan. Selain itu, akan mampu membentuk perilaku dan pembiasaan hidup yang sesuai dengan ekonomi syariah dalam kegiatan bisnis dan jasa keuangan setelah mendapatkan pendidikan dasar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image