Ribuan Penari Turun ke Jalan di Kota Cimahi Rayakan Hari Tari Sedunia
Gaya Hidup | 2024-04-28 15:34:38TAK biasanya, jalan Ganda Wijaya, Cimahi, Jawa Barat, yang senantiasa bising oleh bunyi mesin kendaraan bermotor, Minggu (28/4/2024) pagi itu benar-benar bebas dari raungan mesin kendaraan. Tak ada sama sekali kendaraan yang melewati jalan yang mengarah ke Alun-alun Cimahi itu.
Yang terlihat justru kerumunan para penari dengan berbagai kostum dan aksesorisnya. Beberapa di antaranya terlihat masih sibuk berdandan. Para penari menyesakai Jalan Ganda Wijaya pagi itu lantaran harus tampil memeriahkan Hari Tari Sedunia, yang rutin jatuh pada tanggal 29 April.
Satu per satu kelompok penari itu kemudian membentuk barisan, yang mengarah ke Alun-alun Cimahi. Tak lama, gamelan Sunda dimainkan oleh seklompok nayaga secara live. Acara pun dimulai dengan tarian prosesi pembuka, yang dilanjutkan dengan tarian kolosal masal bertajuk Cimahi Ngibing Kiwari. Selain itu, disuguhkan pula 23 tarian dari 23 provinsi.
Tak kurang sekitar 1.600 penari ikut terlibat dalam acara Cimahi Menari ini. Mereka berasal dari sejumlah sanggar tari yang ada di Cimahi, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Cimahi, unsur Forkopimda, dan instansi vertikal seperti BPJS, Kejaksaan, serta para pelajar di Kota Cimahi.
Cimahi Menari yang digelar pemerintah Kota Cimahi dan diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi ini lumayan menyedot atensi masyarakat Cimahi. Terbukti, warga menyemut di sepanjang Jalan Ganda Wijaya hingga Alun-alun Cimahi.
Dalam sambutannya, Pejabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menyampaikan bahwa Cimahi Menari digagas untuk memperingati Hari Tari Sedunia dan sekaligus merupakan terobosan dari pemeritah daerah untuk mendukung sanggar-sanggar kebudayaan di wilayahnya.
"Cimahi Menari menjadi satu inovasi supaya kita semua ikut bangga melestarikan budaya di Indonesia, khususnya kebudayaan tari di Cimahi. Acara ini juga sekaligus memberi ruang bagi sanggar, seniman, dan budayawan supaya punya ruang mengekspresikan latihannya," demikian ditegaskan Dicky Saromi.
Pentingnya tari
Hari Tari Sedunia sendiri pertama kali digagas oleh Komite Tari dari Institut Teater Internasional (ITI), yang merupakan mitra utama bagi seni pertunjukan UNESCO. Tujuannya yaitu menegaskan nilai dan pentingnya seni tari, di samping juga untuk menggugah pemerintah, politisi, dan lembaga yang belum mengakui manfaat tari bagi masyarakat dan individu serta belum menyadari potensinya untuk pertumbuhan ekonomi.
Komite Tari dari Komite Teater Internasional memilih tanggal 29 April sebagai Hari Tari Sedunia untuk menghormati Jean-Georges Noverre, pencipta balet modern, yang lahir pada 29 April.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.