Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arifatul Aini

Mengungkap Keberanian Pahlawan Perang Asia Timur Raya Melalui Lensa Surat Kabar Atjeh Shinbun

Sejarah | Saturday, 27 Apr 2024, 11:31 WIB
surat kabar Atjeh Shinbun,Arsip University Of Leiden 
surat kabar Atjeh Shinbun,Arsip University Of Leiden

Surat kabar ini telah dengan tekun mencatat setiap langkah yang diambil oleh para pahlawan perang Asia Timur Raya. Dari medan perang yang tandus hingga koridor diplomasi yang penuh tekanan, Atjeh Shinbun menjadi saksi setia perjuangan mereka. Dalam setiap cetakan, kami menyampaikan kisah hidup dan perjuangan yang membangkitkan semangat kebangsaan.

Di tengah gemuruh perjuangan dan kebangkitan bangsa-bangsa Asia Timur Raya, nama-nama pahlawan menjadi kekuatan yang menggerakkan sejarah. Dalam sorotan harian Surat Kabar Atjeh Shinbun, kita merenung tentang keberanian dan pengorbanan pahlawan-pahlawan yang membentuk masa depan yang penuh harapan bagi kawasan ini.

Dalam surat kabar ini, mencatat perjalan pahlawan dari pulau-pulau nusantara sampai dataran luas Tiongkok,Atjeh Shinbun dengan teliti mencatat jejak perjalanan pahlawan perang asia timur raya ini.

Atjeh Shinbun selain menyoroti nama-nama tokoh yang ikut dalam Perang Asia Timur Raya, juga mengangkat keberanian pahlawan yang mungkin telah terlupakan dan juga membawa para pembaca untuk lebih mengenal dekat dengan sosok-sosok yang ikut dalam Perang Asia Timur Raya ini.

Tokoh-tokoh yang dimuat dalam surat kabar Atjeh Shinbun ini ada tokoh Sun Yat-sen yang memimpin Revolusi Xinhai Hingga Ho Chi Minh yang merupakan tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.

Revolusi Xinhai yang terjadi pada tahun 1911 yang ditandai dengan berakhirnya dinasti Qing Manchu yang merupakan kekaisaran terakhir di Tiongkok yang disusul dengang berdirinya Republik Tiongkok pada 1 Januari 1912. Penyebab terjadinya Revolusi Tiongkok diakibatkan beberapa peristiwa yang menjadi latar belakang.

Perang Candu I (1839-1842) dan Perang Candu II (1856-1860), yang merupakan perang dagang antara Cina dan Inggris. Cina kalah dalam kedua perang ini dan harus menyerahkan sejumlah wilayah danhak dagang kepada Inggris dan negaranegara Barat lainnya.

Perang Jepang-Cina I (1894-1895), yang merupakan perang antara Cina dan Jepang untuk memperebutkan pengaruh di Korea. Cina kalah dalam perang ini dan harus menyerahkan Taiwan, Liaodong, dan Kepulauan Penghu kepada Jepang.

Gerakan Seratus Hari (1898),yang merupakan upaya reformasi modernisasi oleh Kaisar Guangxu dengan dukungan dari sejumlah cendekiawan. Namun, reformasi ini gagal karena mendapat tentangan dari ibu suri Cixi dan kelompok konservatif . Gerakan Reformasi Selatan (1900-1911), yang merupakan gerakan revolusioner yang dipimpin oleh Sun Yat-sen, tokoh nasionalis dan demokrat. Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan Dinasti Qing dan mendirikan republik di Cina .

Revolusi Cina dimulai dengan pemberontakan Wuchang pada 10 Oktober 1911, yang dipimpin oleh Li Yuanhong, seorang komandan militer.Pemberontakan ini berhasil merebutkota Wuchang dari pasukan Qing dan menyulut pemberontakanpemberontakan lainnya di berbagai provinsi . Pada 12 Oktober 1911, 18 provinsi telah menyatakan kemerdekaan dari Qing dan bergabung dengan Republik Cina .

Pada 1 Januari 1912, Sun Yatsen diangkat sebagai presiden sementara Republik Cina di Nanjing. Ia kemudian menunjuk Yuan Shikai, seorang jenderal Qing yang berpihak pada revolusioner, sebagai perdana menteri . Pada 12 Februari 1912, Kaisar Puyi turun tahta secara resmidan menandatangani perjanjian penyerahan kekuasaan kepada Republik Cina .

Pada 10 Maret 1912, Sun Yat-sen mengundurkan diri sebagai presiden dan menyerahkan jabatan tersebut kepada Yuan Shikai sebagai bagian dari kesepakatan untuk meyakinkan pasukan Qing agar tidak melawan revolusi Pemerintah kembali dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen, namun hanya sampai tahun 1924. Kedudukannya digantikan Chiang Kai Shek dan berhasil mempersatukan Tiongkok bagian utara dan selatan.

Selain mengisahkan tokoh-tokoh pahlawan, Atjeh Shinbun juga memberikan informasi mengenai propaganda Jepang dalam menguasai Asia dan juga awal terjadinya perang antara Amerika dan Jepang,dimana propaganda tersebut direkam dalam pesawat terbang, yang di utarakan :

" serdadoe-serdadoe tak dapat berhoeboengan dengan opsir-opsir mereka, karena kawat telepon poetoes oleh serangan bom itoe. Dan waktoe meriam penangkis serangan oedara moelai menembak, soedah 200.000 ton kapal Amerika Serikat jang berkoeboer di Laoetan".

Berita tersebut tidak secara spesifik menjelaskan jumlah secara pasti yang dimunculkan sebagai dampak penyerangan Jepang terhadap Amerika Serikat. Jepang hanya secara eksplisit menyebutkan secara umumnya saja dan terkesan melebih-lebihkan terhadap apa yang sudah dilakukan. Dengan harapan pembaca dapat melihat mana pihak yang kuat dan lemah di dalam pemberitaan yang ada.

Penyerangan yang dilakukan jepang terhadap pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour merupakan penyerangan yang terbesar karena dilakukan oleh militer asing dan memang benar adanya, dampak serangan tersebut dikatakan bahwa ada delapan kapal militer Amerika, sembilan kapal penjajah dan sembilan puluh lima kapal yang tenggelam dan rusak akibat pengeboman tersebut, selain kapal beberapa pesawat udara yang mengelami kehancuran ada seratus delapan puluh delapan dan yang mengalami kerusakan ada seratus sembilan puluh lima pesawat.

Kesimpulannya, Melalui perjalanan yang mendalam dalam liputan-liputan harian Surat Kabar Atjeh Shinbun, kita tidak hanya menyaksikan sejarah, tetapi juga merasakan denyut perjuangan pahlawan perang Asia Timur Raya. Dari latar belakang para pahlawan hingga peristiwa-peristiwa penting dalam medan perang, surat kabar ini mengungkapkan persitiwa dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam Perang Asia Timur Raya ini.

Refrensi

DESKRIPSI DAN ANALISIS TENTANG PERANAN SUN YAT SEN DAN JALANNYA REVOLUSI CHINA,Dr. Agus Rustamana, M.Pd1, Diniatul Mustakimah, Mutiara Fatmala, Muhammad Fahmi Ilham Hafiza, Meutia Faiza Ammara, Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurnal Sejarah dan Pengajarannya e-ISSN 2962-4207 Vol. 2 No. 2, 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image