Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Divania Yovina Putri

Pembangunan Ekonomi Sebagai Prioritas Pembangunan Nasional

Eduaksi | Monday, 17 Jan 2022, 07:58 WIB

Ketika berbagai negara baru memperoleh kembali kemerdekaannya, apakah melalui perang kemerdekaan atau melalui jalan damai di meja perundingan, kemerdekaan tersebut bukan saja menyangkut bidang politik, akan tetapi juga dalam bidang-bidang kehidupan dan penghidupan yang lain. Salah satu implikasi dari persepsi demikian ialah bahwa suatu negara bangsa bebas untuk menentukan dan memilih sendiri cara-cara yang ingin ditempuhnya dalam upaya mencapai tujuan negara bangsa yang bersangkutan.

Terlepas dari cara pendekatan yang digunakan, berbagai tindakan yang diambil termasuk kebijaksanaan dan prioritas dan prioritas pembangunannya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga masyarakat. Itulah sebabnya berkembang pandangan yang mengatakan bahwa suatu negara modern merupakan suatu negara kesejahteraan (welfare state). Meskipun di banyak negara industri maju konsep “negara kesejahteraan” tidak lagi menonjol seperti halnya di masa-masa lalu karena biaya yang sangat besar yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk menjamin tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi para warganya, kiranya masih relevan untuk menekankan bahwa bagi negara-negara yang tergolong miskin dan sedang membangun konsep tersebut masih wajar untuk diwujudkan dan mekanisme untuk mencapai tujuan itu ialah dengan melakukan berbagai kegiatan pembangunan.

Siapa pun akan mengakui bahwa pembangunan merupakan kegiatan yang rumit karena sifatnya yang multifaset dan multidimensional. Karakteristik demikian merupakan tuntutan kehidupan berbangsa dan bernegara. Itulah sebabnya bidang-bidang yang menjadi “objek” pembangunan termasuk bidang politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan admnistrasi pemerintahan negara.

Akan tetapi karena berbagai faktor keterbatasan yang dihadapi oleh suatu negara bangsa seperti keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pembangunan, keterbatasan daya, dan keterbatasan waktu. Pada umunya suatu negara dihadapkan dengan keharusan untuk menentukan skala prioritas pembangunannya. Kemampuan yang dimiliki tidak memungkinkan penyelenggaraan pembanguna dilakukan secara simultan dengan intensitas yang sama.

Pentingnya “Human Investment”. Berapapun kayanya suatu negara dalam arti sumber daya alamnya yang mungkin melimpah, aspek terpenting yang harus dikembangkan adalah sumber daya manusia. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “other resirces make things possible, but only human resources make things happen”. Pentingnya sumber daya manusia sebagai unsur yang paling strategis dalam pembangunan nasional, termasuk pembangunan ekonomi, bukan karena sumber daya dan dana itu ditentukan oleh unsur manusia yang mengelola dan menggunakannya. Itulah sebabnya pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan harus dilihat sebagai sine qua non bagi keberhasilan pembangunan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image