Oktavia Ramadani

    FOLLOW  

Operasi Pasar Terbuka sebagai Alat dalam Kebijakan Moneter

Kebijakan | Monday, 08 Apr 2024, 11:35 WIB

Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral dalam bentuk pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat kurang. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, margin requirement, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Operasi Pasar Terbuka (OPT) adalah kegiatan transaksi di pasar uang dan/atau pasar valuta asing yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan Bank dan/atau pihak lain untuk OM secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah. Operasi pasar terbuka digunakan oleh Federal Reserve untuk menggerakkan suku bunga dana federal dan mempengaruhi suku bunga lainnya. Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan moneter yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.

Operasi pasar terbuka alat yang sering digunakan dalam kebijakan moneter oleh bank sentral untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian dan suku bunga. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

Pertama, pembelian atau penjualan sekuritas. Bank sentral membeli atau menjual sekuritas pemerintah (biasanya obligasi) di pasar terbuka. Jika bank sentral membeli sekuritas, hal ini akan meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar karena bank sentral membayar dengan uang tunai. Sebaliknya, jika bank sentral menjual sekuritas, hal ini akan mengurangi jumlah uang yang beredar karena uang tunai dialihkan ke bank sentral sebagai pembayaran.

Kedua, dampak terhadap likuiditas. Melalui operasi pasar terbuka, bank sentral dapat menyesuaikan likuiditas di pasar. Pembelian sekuritas meningkatkan likuiditas karena bank sentral memberikan uang tunai kepada pemegang sekuritas, sedangkan penjualan sekuritas mengurangi likuiditas karena uang tunai dialihkan ke bank sentral. Dengan mengendalikan likuiditas dan suku bunga di pasar melalui operasi pasar terbuka, bank sentral dapat memengaruhi aktivitas pinjaman, investasi, dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi.

Ketiga, pengaruh terhadap suku bunga. Jumlah uang yang beredar mempengaruhi suku bunga di pasar. Jika bank sentral membeli sekuritas dan meningkatkan jumlah uang yang beredar, cenderung menurunkan suku bunga karena ketersediaan uang yang lebih besar membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah. Sebaliknya, jika bank sentral menjual sekuritas dan mengurangi jumlah uang yang beredar, cenderung meningkatkan suku bunga karena ketersediaan uang yang lebih sedikit membuat biaya pinjaman menjadi lebih mahal.

Operasi pasar terbuka merupakan instrumen yang penting dan efektif dalam mengatur suplai uang dalam perekonomian. Dengan pemantauan yang cermat, konsistensi dalam kebijakan, fleksibilitas dalam respons terhadap perubahan ekonomi, serta transparansi dalam pelaksanaannya. Operasi pasar terbuka dapat menjadi alat yang efektif bagi bank sentral dalam mencapai tujuan kebijakan moneter. Dengan demikian, operasi pasar terbuka memainkan peran krusial dalam mempengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.