Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Keutamaan Orang yang Beriman Sejati

Agama | Sunday, 07 Apr 2024, 17:09 WIB
Dokumen Syahidah.com

Iman merupakan pondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tanpa iman yang kokoh, amalan-amalan ibadah lainnya tidak akan memiliki makna yang hakiki. Dalam QS. Al-Anfal ayat 2-4, Allah menjelaskan ciri-ciri orang yang beriman dengan sebenar-benarnya, yang akan memperoleh derajat ketinggian di sisi-Nya.

Pertama, ayat tersebut menyebutkan bahwa orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetarlah. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki ketaqwaan yang mendalam kepada Allah SWT. Hati mereka senantiasa terpaut dengan Sang Pencipta, dan merasakan kehadiranNya di setiap waktu dan tempat. Ketika nama Allah disebut, mereka ingat akan kebesaran dan keagunganNya, yang membuat hati mereka diliputi rasa takut dan cemas jika ternyata selama ini mereka telah lalai dan melalaikan perintah-perintahNya.

Kedua, ayat tersebut menyatakan bahwa apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, iman mereka bertambah. Ini mengisyaratkan bahwa orang-orang yang beriman sejati senantiasa haus akan ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama. Mereka tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah mereka ketahui, melainkan terus berusaha untuk menambah wawasan dan memperdalam pemahaman mereka akan ajaran-ajaran Islam. Firman-firman Allah yang terkandung dalam Al-Quran menjadi sumber pencerahan yang tak pernah habis bagi mereka, sehingga setiap kali membacanya, iman mereka semakin kokoh dan kuat.

Ketiga, ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang beriman sejati adalah mereka yang bertawakkal sepenuhnya kepada Allah. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu berada di bawah kekuasaan dan kehendak Allah semata. Oleh karena itu, mereka tidak pernah bersandar kepada kekuatan dan usaha mereka sendiri, melainkan senantiasa memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah dalam setiap langkah dan usaha yang mereka lakukan.

Keempat, ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman sejati adalah mereka yang mendirikan shalat dengan khusyu' dan konsisten. Shalat merupakan manifestasi keimanan yang paling nyata dan utama. Melalui shalat, seorang hamba menghadapkan dirinya secara total kepada Allah, melupakan segala urusan duniawi untuk sementara waktu, dan memfokuskan hatinya hanya untuk beribadah kepada Sang Khalik. Orang-orang yang beriman sejati tidak pernah meninggalkan shalat, karena shalat adalah tali penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Kelima, ayat ini menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman sejati adalah mereka yang menginfakkan sebagian dari rejeki yang diberikan Allah kepada mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya beriman dalam hati dan ucapan semata, tetapi juga dalam perbuatan nyata. Mereka menyadari bahwa harta yang mereka miliki sebenarnya merupakan amanah dari Allah, yang sebagiannya harus disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan menginfakkan harta mereka di jalan Allah, mereka berharap mendapatkan pahala dan ridha dari-Nya.

Akhirnya, ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Allah, ampunan atas dosa-dosa mereka, serta rezeki yang mulia berupa nikmat-nikmat surgawi yang tiada taranya.

Sungguh, ciri-ciri orang yang beriman sejati seperti yang digambarkan dalam ayat ini merupakan sesuatu yang patut kita jadikan teladan. Keimanan yang benar tidak hanya berhenti pada pengakuan lisan semata, tetapi harus dibuktikan dengan ketakwaan, ketundukan, dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani sifat-sifat mulia orang-orang yang beriman sejati, insya Allah kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image