Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jaja Jamaludin

Connectivisme dalam Sains Data

Eduaksi | 2024-04-01 19:10:10

Connectivisme adalah teori pembelajaran yang mengakcentrasikan pada interaksi dan koneksi antara individu dalam jaringan pribadi. Dalam pembelajaran sains data, connectivisme dapat mengatur atau mengkonstruksi pengetahuan siswa dengan membentuk interaksi antara siswa dan pengetahuan orang lain. Teori ini mengurangi penggunaan kasus kasus yang tidak relevan, menggunakan prinsip otonomi, keterhubungan, keragaman, dan keterbukaan untuk membantu siswa memahami dan mengaplikasikan konsep dalam pembelajaran sains data.

Connectivisme juga mengakcentrasikan pada pengambilan keputusan yang berbasis pembelajaran, yang mencakup pilihan apa yang harus dipelajari dan makna informasi yang masuk dilihat melalui lensa realitas yang berubah. Dalam pendidikan sains dan teknologi berbasis teori connectivisme, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memahami konsep-konsep sains data lebih baik melalui interaksi dan kolaborasi online.

Bagaimana teori connectivisme dapat diterapkan dalam pembelajaran sains data

Teori connectivisme dapat diterapkan dalam pembelajaran sains data melalui pengembangan sistem pembelajaran yang mengumpulkan, mengorganisasi, dan mengelola informasi yang relevan dan berkaitan dengan materi yang dipelajari. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan teori connectivisme dalam pembelajaran sains data:

1. Aggregasi: Siswa dapat mengumpulkan dan mengorganisasi informasi dari berbagai sumber, seperti artikel, video, dan data statistik. Ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep sains data lebih baik dan memperjelas pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari.

2. Hubungan: Siswa dapat membentuk hubungan antara informasi yang mereka kumpulkan dan menggunakannya untuk membuat pengetahuan yang lebih baik. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengaplikasikan konsep sains data dalam situasi yang berbeda.

3. Pembuatan: Siswa dapat menciptakan konten, seperti grafik, animasi, atau penjelasan video, yang memperjelas konsep sains data yang dipelajari. Ini memungkinkan siswa untuk memahami materi yang lebih baik dan memperjelas pemahaman mereka tentang konsep-konsep sains data.

4. Berbagi: Siswa dapat berbagi informasi dan konten yang mereka buat dengan siswa lain. Ini memungkinkan siswa untuk membentuk hubungan dan menginteraksi dengan siswa lain, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengaplikasikan konsep sains data dalam situasi yang berbeda.

5. Pengambilan keputusan: Siswa dapat mengambil keputusan tentang apa yang harus dipelajari dan makna informasi yang masuk dilihat melalui lensa realitas yang berubah. Ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep sains data lebih baik dan memperjelas pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari.

Dengan menerapkan teori connectivisme dalam pembelajaran sains data, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memahami konsep-konsep sains data lebih baik. Ini memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan konsep sains data dalam situasi yang berbeda dan membantu mereka menjadi lulusan yang dapat menggunakan sains data dalam praktis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image