Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mengembangkan Pemahaman Holistik Terhadap Al-Quran

Agama | Monday, 25 Mar 2024, 17:18 WIB
Dokumen Sekolah.mu

Membaca Al-Quran tidak hanya sekadar kegiatan melafalkan ayat-ayatnya dengan lisan. Sejatinya, tujuan utama dari membaca Al-Quran adalah merenungkan dan memahami makna yang terkandung di dalamnya, sehingga kita dapat merasakan ketakutan yang mendalam kepada Allah. Rasa takut inilah yang pada akhirnya akan menjadi pendorong utama bagi kita untuk mengamalkan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Shad ayat 29:

قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
"(Al-Quran) kitab Suci dalam bahasa Arab yang tidak berliku, agar mereka bertakwa."
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu tujuan diturunkannya Al-Quran adalah agar manusia bertakwa kepada Allah. Rasa takwa inilah yang akan mendorong kita untuk senantiasa mengamalkan ajaran-ajaran Allah dalam Al-Quran.


Mengembangkan pemahaman yang holistik terhadap Al-Quran menjadi kunci utama dalam mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Ketika kita benar-benar memahami dan menghayati setiap ayat yang dibaca, kita akan merasakan getaran spiritual yang mendalam dan rasa takut kepada Allah akan tumbuh dalam hati kita. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits shahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْؤُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ". (رواه أحمد والحاكم)

"Barangsiapa membaca Al-Quran dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka pada hari kiamat kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari." (HR. Ahmad dan Al-Hakim)


Hadits ini menegaskan bahwa membaca Al-Quran saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita akan mendapat pahala yang besar di akhirat kelak.


Sebagai umat Muslim, kita tidak hanya dituntut untuk membaca Al-Quran dengan fasih, tetapi juga memahami dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 82:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."


Ayat ini memerintahkan kita untuk merenungkan dan memperhatikan isi kandungan Al-Quran dengan seksama. Dengan merenungkan dan memahami maknanya, kita akan menyadari bahwa Al-Quran benar-benar firman Allah yang tidak memiliki pertentangan di dalamnya.


Oleh karena itu, marilah kita mengembangkan pemahaman yang holistik terhadap Al-Quran. Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman hidup yang senantiasa kita renungkan dan hayati, bukan hanya sebagai bacaan ritual semata. Dengan demikian, insya Allah kita akan merasakan ketakutan yang mendalam kepada Allah, yang pada akhirnya akan mendorong kita untuk senantiasa berada di jalan yang benar dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image