Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Adyaksa

1969 Dimulainya lahirnya Dewan Kerja

Edukasi | 2024-03-20 06:07:37

Proses pembentukan Dewan Kerja merupakan tonggak bersejarah dalam perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia. Pada awal tahun 1969, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkan edaran kepada Kwartir Daerah seluruh Indonesia, meminta agar setiap Kwartir Daerah menyelenggarakan Perkemahan Penegak Pandega Putri Putra yang diikuti oleh semua Kwartir Cabang. Dalam Perkemahan tersebut, dipilih 1 sangga Penegak Pandega putri dan 1 sangga Penegak Pandega putra dari setiap Kwartir Daerah untuk mewakili dalam Perkemahan Penegak Pandega Putri Putra tingkat Nasional di Cimanggis, Kabupaten Bogor.

Pada bulan Juli/Agustus 1969, di tepi danau di tengah perkebunan karet di Cimanggis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diselenggarakan Perkemahan Penegak Pandega Putri Putra Nasional pertama (PERPPANITRA I). Perkemahan ini diikuti oleh 1 sangga Penegak Pandega putri dan 1 sangga Penegak Pandega putra, masing-masing didampingi oleh 2 orang pembina putri dan 2 orang pembina putra.

Salah satu momen penting dalam perkemahan tersebut adalah ketika para Penegak Pandega yang mewakili Kwartir Daerah diundang untuk bermusyawarah oleh Kwartir Nasional. Dalam musyawarah ini, disampaikan gagasan untuk membentuk kepengurusan sendiri yang akan menyelenggarakan kegiatan Penegak Pandega mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban, yang dikenal dengan istilah “DARI, OLEH, DAN UNTUK PENEGAK PANDEGA.”

Hasil dari musyawarah ini mencakup persetujuan terbentuknya Dewan Kerja Penegak Pandega Nasional di tingkat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Susunan pengurus Dewan Kerja terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang diantaranya adalah Indradjit, Etty Kadarwati, Soenyoto, dan Soegeng Soeratman, yang kemudian menjadi cikal bakal anggota Dewan Kerja Nasional periode 1969–1971. Selain itu, juga terbentuk Dewan Kerja Daerah di masing-masing Kwartir Daerah, serta upaya untuk menyebarluaskan maksud adanya Dewan Kerja kepada Kwartir Cabang di wilayahnya masing-masing.

Inilah awal terbentuknya Musyawarah Penegak Pandega Putri Putra (MUSPPANITRA) di tingkat Kwartir Nasional, yang kemudian menjadi landasan bagi pengembangan dan pengelolaan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Pembentukan Dewan Kerja Penegak Pandega merupakan tonggak penting dalam sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia. Proses ini menandai langkah besar menuju pembinaan bagi anggota Penegak Pandega dalam mengelola kegiatan mereka sendiri, dari perencanaan hingga pelaksanaan. Mengetahui proses pembentukan Dewan Kerja ini penting karena memberikan pemahaman tentang evolusi struktur organisasi Pramuka, serta nilai-nilai kepemimpinan, partisipasi, dan tanggung jawab yang menjadi landasan dalam menjalankan Gerakan Pramuka. Dengan memahami proses ini, kita dapat menghargai peran serta kontribusi anggota Pramuka dalam pengembangan organisasi serta pembangunan karakter generasi muda Indonesia.

Sumber : “Langkah Dewan Kerja Nasional”Yudha Adyaksa – @yudhady28

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image