Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Menopause Dini Pengaruhi Partisipasi Kerja Kaum Perempuan

Gaya Hidup | Wednesday, 13 Mar 2024, 04:16 WIB
Para perempuan pekerja. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA via republika.co.id.

MENOPAUSE dini mempengaruhi perasaan perempuan pekerja terkait kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Itulah kesimpulan utama dari penelitian terhadap lebih dari 2.600 perempuan Finlandia yang baru-baru ini diterbitkan secara daring di jurnal Menopause, yang dikelola oleh Menopause Society.

Lewat penelitian ini, tim peneliti ingin mengetahui apakah memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun berdampak pada perempuan, ketika mereka masih memiliki masa kerja 20 tahun ke depan.

Sekitar 8 dari 10 perempuan yang mengalami perubahan ini mengalami rasa panas dan keringat malam, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Penelitian baru ini menemukan bahwa perubahan-perubahan ini membatasi kehidupan kerja banyak perempuan.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan Finlandia yang menstruasinya berhenti pada usia 46 tahun memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk menganggap keahlian kerja mereka buruk dibandingkan perempuan lainnya.

Ini adalah penelitian pertama yang menemukan hubungan antara menopause dini dan partisipasi kerja.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa memasuki transisi menopause dini dikaitkan dengan kemampuan kerja yang lebih buruk dan gangguan partisipasi kehidupan kerja jangka panjang,” kata Dr. Stephanie Faubion, direktur medis untuk Menopause Society. “Temuan ini memperkuat pentingnya mengatasi gejala menopause yang mengganggu untuk mengoptimalkan kualitas hidup wanita, baik secara pribadi maupun profesional,” taambahnya.

Penelitian sebelumnya di Inggris menghubungkan menopause sebelum usia 45 tahun dengan penurunan partisipasi angkatan kerja sebesar 9 poin persentase ketika perempuan memasuki usia 50an.

Dipimpin oleh Tiia Saarinen dari Departemen Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Universitas Oulu, tim peneliti Finlandia mendesak para pemberi kerja untuk memberikan istirahat kepada karyawan perempuan paruh baya mereka.

“Dalam kehidupan kerja, pengusaha harus mempertimbangkan untuk membuat kondisi kerja lebih fleksibel bagi perempuan yang menjalani transisi menopause untuk membantu mereka mengelola gejala-gejalanya,” tulis tim peneliti.

“Selain itu, pemberi kerja harus memberikan lebih banyak dukungan kepada para perempuan. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko mereka mengakhiri karir kerja mereka sebelum waktunya,” sambung tim peneliti.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image