Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Adyaksa

Iman Lowbat? Ayo Nge-Charge

Risalah | Tuesday, 12 Mar 2024, 08:30 WIB
Yudha Ai

Sibuk dengan aktivitas dan interaksi, iman kadang-kadang drop lebih cepat daripada baterai Handphone kita. Namun, kita lebih peduli mengisi daya HP daripada merawat iman kita.

Momen-momen penting dalam merawat iman mirip dengan momen ketika kita merawat daya Handphone kita. Ketika kita melihat baterai di bawah 10%, kita dengan cepat mencari colokan listrik. Begitu pula dengan iman kita, jika kita merasa 'lowbatt,' kita perlu mencari sumber penguatan segera. Colokan listrik iman dapat ditemukan dalam majelis-majelis ilmu. Ketika kita berada di sana, iman kita mendapatkan daya baru. Seperti mengisi daya Handphone, kita memperhatikan iman kita agar tetap penuh. Jadi, disiplin dan hati-hati dengan kehidupan rohani kita harusnya juga sama seperti kita melakukannya dengan Handphone.

Momen ketika seorang Muslim berdoa di malam hari, membaca Al-Qur'an, merenungkan maknanya, menghadiri majelis ilmu, dan beramal shalih, semuanya berfungsi sebagai sumber daya bagi iman kita. Mengisi kembali daya iman kita juga membawa kebahagiaan, keberkahan, dan ketenangan. Contoh Charging Sahabat Rasullah SAW yaitu Umar bin Khattab : Momen ketika Umar bin Khattab mendengar Nabi Muhammad SAW membaca Al-Qur'an dan ketika Umar bin Khattab berdialog dengan Nabi Muhammad SAW tentang Islam.

Sebagai pengguna Handphone yang cerdas, kita memahami pentingnya memastikan baterai tetap terisi penuh untuk tetap berfungsi sepanjang hari. Begitu juga dengan iman kita mencari menjaga daya iman adalah cara cerdas untuk iman kita tetap kuat dan bertenaga. Sehingga, ketika melihat peringatan 'lowball' pada iman kita, kita tahu bahwa sudah saatnya untuk mencolokan listrik iman ke dalam majelis-majelis ilmu dan momen-momen spiritual lainnya. Dengan begitu, kita dapat menjaga kekuatan iman kita sepanjang waktu.

Yudha Adyaksa - @yudhady28

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image