Pertunjukan Musik Live Dapat Lebih Menstimulasi Otak Kita
Gaya Hidup | 2024-02-29 10:45:09PERTUNJUKAN musik secara live tak hanya menyentuh jiwa, tetapi merangsang otak dengan cara yang lebih kuat daripada mendengarkan rekaman musik. Demikian hasil temuan penelitian teranyar, sebagaimana dilaporkan kantor berita United Press International.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan yang ditampilkan saat musik live menimbulkan aktivitas yang jauh lebih tinggi dan lebih konsisten di amigdala (pusat emosi otak) dibandingkan musik rekaman,” kata pemimpin penelitian, Sascha Fruhholz, seorang profesor ilmu saraf kognitif dan afektif di Universitas Zurich di Swiss.
“Pertunjukan langsung ini juga merangsang pertukaran informasi yang lebih aktif di seluruh otak, yang menunjukkan proses emosional yang kuat di bagian afektif dan kognitif otak,” Fruhholz menambahkan.
Musik dapat memiliki efek yang kuat pada emosi, dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mendengarkan rekaman musik merangsang proses emosional dan imajinatif di otak, kata para peneliti.
Namun, belum jelas apakah mendengarkan musik secara langsung -- di festival musik, konser rock, pertunjukan opera, atau bar -- memicu respons berbeda di otak, kata para peneliti.
Untuk menguji hal ini, para peneliti melakukan pemindaian otak MRI pada amigdala 27 orang saat mereka mendengarkan seorang pianis memainkan musik secara live.
Selama pertunjukan, pianis mengadaptasi penampilannya untuk meningkatkan emosi penonton, berdasarkan umpan balik MRI.
Para partisipan penelitian juga mendengarkan rekaman musik yang sama yang dimainkan oleh musisi yang sama.
Hanya musik live yang menunjukkan hubungan yang kuat dan positif antara fitur pertunjukan musik dan aktivitas otak pendengar. Demikian temuan para peneliti.
Musik live juga menyebabkan sinkronisasi yang kuat antara pengalaman emosional mereka dan sistem otak pendengaran -- bagian otak yang menilai musik berdasarkan kualitas akustiknya. Adapun rekaman musik tidak memiliki efek ini.
Mengingat semua ini, peneliti menyimpulkan bahwa pengalaman menghadiri konser live tidak dapat ditiru dengan mendengarkan rekaman musik di rumah.
“Hal ini mungkin dapat ditelusuri kembali ke akar evolusi musik,” kata Fruhholz. “Orang-orang menginginkan pengalaman emosional dari musik live. Para musisi membawa diri kita pada perjalanan emosional dengan penampilan mereka,” sambungnya.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.