Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jaja Jamaludin

Microlearning dalam Merdeka Belajar

Eduaksi | Thursday, 22 Feb 2024, 07:47 WIB

Oleh Jaja Jamaludin

Praktisi Pendidikan dan Pengurus IKA UPI

Microlearning dapat dianggap sebagai produk teknologi pendidikan karena pengembangan dan penggunaannya memanfaatkan teknologi. Microlearning biasanya menggunakan media digital seperti video, animasi, audio, game, dan platform online untuk memberikan konten pendidikan yang singkat dan terarah. Dengan menggunakan teknologi, konten pendidikan dapat disajikan secara interaktif dan menarik sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

Selain itu, Microlearning juga dapat diakses secara online melalui berbagai platform e-learning dan mobile learning. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas oleh waktu dan tempat. Selain itu, teknologi juga memungkinkan siswa untuk mendapatkan feedback dan evaluasi langsung terhadap pemahaman mereka, sehingga mereka dapat mengetahui seberapa baik mereka memahami materi yang dipelajari.

Pengembangan teknologi pendidikan, termasuk Microlearning, merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi pendidikan dapat membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan seperti akses terbatas ke sumber daya, keterbatasan waktu dan ruang, serta rendahnya motivasi dan minat belajar siswa. Dalam hal ini, Microlearning dapat dianggap sebagai produk teknologi pendidikan yang inovatif dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterampilan siswa

Microlearning dapat dipandang sebagai pendekatan pembelajaran yang terfokus pada memberikan informasi atau pembelajaran secara singkat dan mudah dicerna dalam waktu yang singkat, biasanya tidak lebih dari 15-20 menit. Para pakar dan jurnal internasional memberikan definisi microlearning sebagai berikut:

Menurut Karl Kapp, seorang ahli pembelajaran dan teknologi, microlearning adalah "proses pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang spesifik dan berfokus dengan memberikan konten pendek dan terarah yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran".

Menurut sebuah artikel di International Journal of Educational Technology in Higher Education, microlearning didefinisikan sebagai "pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pada konten pendek dan terarah yang didesain untuk memenuhi kebutuhan spesifik dan mencapai tujuan pembelajaran tertentu".

Sementara, menurut Association for Talent Development (ATD), microlearning didefinisikan sebagai "pendekatan pembelajaran yang terfokus pada memberikan informasi dalam bentuk modul singkat dan terarah yang mudah dicerna dalam waktu yang singkat, biasanya tidak lebih dari 5-10 menit".

Microlearning dapat dikatakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan konten pendek dan terarah untuk memberikan hasil pembelajaran yang spesifik dan terfokus, dan biasanya disampaikan dalam waktu yang singkat.

Karakteristik Microlearning

Beberapa karakteristik microlearning menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Singkat dan Terarah. Microlearning harus singkat dan terarah dalam hal isi dan waktu. Biasanya, microlearning hanya berlangsung selama 5-20 menit, dan hanya memberikan informasi yang spesifik dan relevan.

Fokus pada Hasil. Microlearning difokuskan pada hasil pembelajaran, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Modular. Microlearning terdiri dari modul-modul kecil yang dapat digabungkan untuk membentuk kursus yang lebih besar.

Interaktif. Microlearning memanfaatkan teknologi dan media yang interaktif, seperti video, animasi, game, dan lainnya untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.

Mudah diakses. Microlearning mudah diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Konten microlearning dapat diakses melalui platform pembelajaran online atau mobile learning.

Dapat Diulang. Microlearning dapat diulang berkali-kali hingga peserta didik benar-benar memahami materi.

Berorientasi pada Masalah. Microlearning dirancang untuk mengatasi masalah atau kebutuhan pembelajaran tertentu, sehingga dapat membantu meningkatkan keterampilan atau pengetahuan dalam bidang tertentu.

Dengan karakteristik-karakteristik ini, microlearning dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran yang spesifik.

Mikrolearning dan Merdeka Belajar

Microlearning dapat dianggap sebagai produk teknologi pendidikan karena pengembangan dan penggunaannya memanfaatkan teknologi. Microlearning biasanya menggunakan media digital seperti video, animasi, audio, game, dan platform online untuk memberikan konten pendidikan yang singkat dan terarah. Dengan menggunakan teknologi, konten pendidikan dapat disajikan secara interaktif dan menarik sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

Selain itu, Microlearning juga dapat diakses secara online melalui berbagai platform e-learning dan mobile learning. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas oleh waktu dan tempat. Selain itu, teknologi juga memungkinkan siswa untuk mendapatkan feedback dan evaluasi langsung terhadap pemahaman mereka, sehingga mereka dapat mengetahui seberapa baik mereka memahami materi yang dipelajari.

Pengembangan teknologi pendidikan, termasuk Microlearning, merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi pendidikan dapat membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan seperti akses terbatas ke sumber daya, keterbatasan waktu dan ruang, serta rendahnya motivasi dan minat belajar siswa. Dalam hal ini, Microlearning dapat dianggap sebagai produk teknologi pendidikan yang inovatif dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterampilan siswa dapat dimasukkan ke dalam kurikulum Merdeka Belajar sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.

Dalam kurikulum Merdeka Belajar, Microlearning dapat diimplementasikan dengan cara sebagai berikut:

Menyediakan Modul Microlearning. Dalam Merdeka Belajar, Microlearning dapat disediakan dalam bentuk modul-modul pendek yang dapat diakses secara online, sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan mereka.

Memanfaatkan Teknologi. Merdeka Belajar memanfaatkan teknologi untuk memberikan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Microlearning dapat dimanfaatkan untuk memberikan konten pembelajaran melalui video, audio, animasi, atau game interaktif yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.

Integrasi dengan Pembelajaran Berbasis Proyek. Dalam Merdeka Belajar, siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri. Microlearning dapat diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis proyek untuk membantu siswa dalam mencari informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek mereka.

Menyediakan Materi Pendukung. Microlearning dapat digunakan untuk menyediakan materi pendukung atau pemutakhiran informasi terbaru dalam kurikulum Merdeka Belajar. Materi pendukung dapat diberikan dalam bentuk modul singkat yang dapat diakses oleh siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan mengimplementasikan Microlearning dalam kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan siswa dapat memperoleh pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mereka. Selain itu, Microlearning juga dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu secara mandiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image