Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Kasus DBD Naik Drastis, Butuh Solusi

Info Terkini | 2024-02-20 13:28:42

Kasus DBD Naik Drastis, Butuh Solusi

Oleh: Dhevy Hakim

Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami kenaikan drastis. Total angka kasus DBD di Indonesia meningkat dari 73.518 orang pada 2021 menjadi 131.265 kasus pada 2022. Sementara untuk jumlah kematian juga meningkat dari 705 orang pada 2021 menjadi 1.183 orang pada 2022.

Di sepanjang tahun 2023 angka kematian akibat DBD ada 764 orang. Mirisnya korban DBD tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga telah merenggut nyawa anak-anak.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 ada 73 persen dari 1.183 kasus kematian akibat demam berdarah dengue adalah anak-anak berusia 0-14 tahun. Karena itu, berbagai inovasi sebagai upaya pencegahan penularan diperlukan untuk menekan angka infeksi penyakit tersebut. (kompas.id, 05/02/2024)

Indonesia sebagai negara endemik dengue menghadapi tantangan yang sama setiap tahunnya. Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD PhD, menjelaskan bahwa biasanya penambahan kasus DBD di Indonesia mulai naik di bulan November, dan puncaknya terjadi sekitar bulan Februari. Lantas, mengapa kasus DBD terus saja naik? Bukankah dengan memahami kondisi sebagai negara endemik dengue termasuk kondisi cuaca bisa mengambil langkah preventif?!

Berbicara mengenai penyakit demam berdarah jamak diketahui bahwa penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Sedangkan nyamuk Aedes sendiri suka hidup tropis maupun subtropis. Sebagai negara beriklim tropis sangat wajar bila penyebaran penyakit ini senantiasa ada di setiap tahunnya.

Secara ilmiah penyakit DBD dapat dicegah dan dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak seperti setiap individu, masyarakat maupun pemerintah. Ada tiga hal yang berpengaruh dalam penularan penyakit, di antaranya lingkungan, inang (manusia), dan virus atau sejenisnya. Pemberantasan sarang nyamuk, imunisasi, dan penerapan teknologi dapat menekan infeksi DBD.

Semua cara tersebut akan menjadi solusi yang tepat jika negara terlibat langsung dan memfasilitasinya. Seperti keberadaan negara yang memberikan edukasi kepada masyarakat, memberikan obat pembasmi jentik nyamuk, menggalakkan program 3M, menyiapkan rumah sakit yang memadai. Dan yang lebih penting lagi yakni negara menyiapkan upaya pencegahan dengan teknologi unggul yakni menemukan vaksin ataupun obat dan alat yang sifatnya preventif.

Wallahu a’lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image