Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ary Gunawan

Tingkatkan Kompetensi, SMP Mugadeta Aktifkan Kopi Pagi

Eduaksi | 2024-02-20 11:00:04
Flayer Kopi Pagi (Dok. Pribadi)

Komunitas Peduli Pendidikan dan Berbagi (Kopi Pagi) SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta (SMP Mugadeta) kembali melaksanakan kegiatan Berbagi Praktik Baik dalam komunitas belajar sekolah pada Jumat (16/02). Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan melibatkan guru dan tenaga kependidikan. Kopi Pagi mengangkat tema Refleksi SMART untuk Perbaikan Pembelajaran dengan moderator Yuli Dwi Wibowo, S.Pd., Guru Penggerak Sleman dan Ary Gunawan, S.Pd., selaku Koordinator Kopi Pagi.

Kegiatan dimulai dengan orientasi materi awal oleh moderator tentang pentingnya komunitas belajar sebagai program pengembangan kompetensi berkelanjutan. Hal menarik dari kegiatan Kopi Pagi adalah diselenggarakan secara mandiri oleh guru dengan memaksimalkan potensi (aset) sekolah. "Semua kegiatan Kopi Pagi dari, oleh dan untuk guru, tidak hanya guru SMP Mugadeta tetapi akan lebih luas ke insan pendidik lainnya" Mengutip Yuli Dwi Wibowo, moderator Kopi Pagi.

Paparan materi oleh narasumber (Dok. Pribadi)

Refleksi Pembelajaran

Refleksi merupakan proses memaknai secara holistik peristiwa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga para guru mendapatkan informasi bagaimana sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajaran. Holistik artinya bukan hanya melihat runutan apa yang terjadi, tetapi juga mempertimbangkan emosi, rasa, harapan, situasi sekitar, dan lain-lain.

Proses refleksi ini penting karena dapat mengenal kekuatan diri yang dapat terus diasah dan dapat mengenali kelemahan diri dan mencari strategi untuk mengatasinya. Seorang guru dan tenaga kependidikan perlu melakukan refleksi. Melalui proses refleksi, seorang guru mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang masih harus ditingkatkan dalam menyampaikan materi (baik dari segi isi, metode, maupun penyampaian).

"Informasi yang didapat dalam proses refleksi membantu guru untuk memikirkan strategi peningkatan kualitas diri, terus belajar, dan lebih bijak dalam mengambil keputusan. Refleksi harus dilaksanakan sepenuh hati, jujur dan berpikir terbuka, serta penuh tanggung jawab." Mengutip penyampaian Ary Gunawan, narasumber Kopi Pagi.

Dalam melakukan refleksi, setidaknya dapat menggunakan beberapa sudut pandang (lensa), yaitu lensa diri, lensa pemelajar, lensa rekan sejawat, dan lensa teori atau literatur. Melalui berbagai "kacamata" ini, diharapkan refleksi semakin mendalam dan mampu mendapatkan hasil yang objektif untuk perbaikan proses pembelajaran.

Suasana kegiatan Kopi Pagi (Dok. Pribadi)

Metode SMART

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menjadi pemelajar mandiri yaitu dengan menetapkan tujuan atau goal setting. Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi yang efektif. Setelah strategi disusun, dilanjutkan mengetahui tahapan yang harus dilakukan dan menetapkan harapan yang akan dicapai. Terakhir, perlu mengukur pencapaian berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

"Setiap rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelah melakukan refleksi dapat dirumuskan dengan SMART, yaitu Specific, Measurable (terukur), Attainble (dapat dicapai), Relevant dan Time-bound (memiliki tenggat waktu)." lanjut Ary Gunawan.

Dalam kesempatan ini, dilakukan diskusi klasikal tentang rumusan tindak lanjut SMART. Narasumber berusaha mengaitkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah sebagai bagian dari kegiatan evaluasi rutin sekolah yang dilakukan tiap pekan di SMP Mugadeta.

Sebagai kegiatan penutup, Hasanudin, M.Pd., Kepala SMP Mugadeta memberikan epilog dan penguatan serta persiapan agenda kegiatan sekolah ke depan. Dalam kegiatan ini juga diperkenalkan guru dan tenaga kependidikan baru di lingkungan SMP Mugadeta. Sekira pukul 15.35 WIB kegiatan diakhiri dengan shalat ashar berjamaah. /AG

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image