Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pintu Gerbang Pengetahuan: Pembekalan Kampus Mengajar angkatan 7 di Minggu Pertama Sebelum Memulai P

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 15 Feb 2024, 10:33 WIB
Salah satu materi pada minggu pertama (Sumber: Youtube Ditjen Diktiristek)

Sebelum memulai penugasan di Sekolah para mahasiswa kampus mengajar diberi pembekalan materi selama tiga pekan dimulai dari 22 Januari 2024 s.d 12 Februari 2024. Pembekalan ini diberikan secara daring melalui zoom dan juga live You Tube dari Ditjen Diktiristek. Penting bagi peserta untuk memperoleh pembekalan yang komprehensif. Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka secara mental, akademis, dan praktis dalam menghadapi tantangan yang mungkin terjadi selama menjalankan misi pengajaran di komunitas. Selain menyediakan wawasan tentang strategi pengajaran yang efektif, pembekalan juga mencakup aspek-aspek seperti pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat sasaran, pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif, serta pemahaman tentang nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial yang melekat dalam berkontribusi kepada masyarakat. Dengan demikian, pembekalan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memastikan keberhasilan dan dampak positif dari program kampus mengajar.

Dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa peserta akan terlibat langsung dalam proses pendidikan di sekolah sasaran sebagai mitra guru. Oleh karena itu, pembekalan sebelum penugasan kampus mengajar sangat penting untuk memastikan mahasiswa peserta program Kampus Mengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi mitra guru yang efektif dalam proses pembelajaran di sekolah sasaran. Dengan pembekalan yang memadai, diharapkan mahasiswa peserta program Kampus Mengajar dapat memberikan dampak positif pada proses pendidikan di sekolah sasaran.

Materi pembekalan dalam program kampus mengajar mencakup berbagai aspek yang penting untuk dipahami dan dikuasai oleh peserta sebelum mereka terjun ke lapangan. Salah satu aspek utama adalah pemahaman mendalam tentang tujuan, peran dan tugas, serta pentingnya sebagai mitra guru untuk kolaborasi antara guru disekolah tersebut dengan tim kampus mengajar angkatan 7. Peran kampus mengajar angkatan 7 ini lebih terfokuskan pada peningkatan literasi dan juga numerasi untuk peserta didik.

Pada minngu pertama ini peserta kampus mengajar diberikan materi pembekalan yang meliputi berbagai pengetahuan penting sebelum penugasan, seperti pada materi pertama konsep dasar pedagogi yang merupakan seni mengajar yang menyenangkan, menantang dan efektif serta berpusat pada guru. Kompeten dalam dunia manajemen memiliki tiga aspek yaitu attitude, knowledge dan skills, sedangkan pada kurikulum 2013 dan sebelumnya memiliki tiga ranah yaitu apektif, kognitif dan psikomotor. Pedagogi dalam bahasa latin berarti mengajari anak. Kompetensi pedagogi yaitu seperti pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Materi yang kedua yaitu kompetensin andragogi merupakan teori pembelajaran orang dewasa yang pertama kali di kenalkan oleh Malcolm Knowles. Andragogi di dasarkan pada prinsip bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dengan pembelajaran anak anak yang harus di dekati dengan serangkaian prinsip yg berbeda yg disesuaikan dengan atribut & pengalaman spesifik. Terdapat lima prinsip utama andragogi yaitu, konsep diri, Pengalaman, kesiapan untuk belajar, orientars utk bebicara dan motivasi.

Materi ketiga yaitu asesmen kognitif dan non kognitif di kelas, asesmen dan pembelajaran yaitu rencana mengajar, proses belajar mengajar, asesmen, analisis dan umpan balik. Asesmen dapat dilakukan untuk mengetahui hasil belajar, menyusun strategi belajar maupun sarana belajar. Prinsip Asesmen yaitu Valid adalah menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan dinilai, Realiabel adalah siswa yang sama akan memperoleh skor yang sama jika mengerjakan dua kali di waktu yang berbeda, Adil yaitu tidak merugikan siswa tertentu, Fleksibel adalah mengakomodir pengelolaan yang adaptif dan memberikan umpan balik yaitu memberikan informasi mengenai tingkat capaian

Materi keempat yaitu konsep dasar kurikulum merdeka SD, SMP, dan SMK. Kurikulum merupakan proses belajar, kurikulum merdeka berfokus pada materi yang esensial, capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel. Fleksitabilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas serta mengedepankan gotong royong. Kurikulum merdeka ada yang intrakurikuler yaitu materi pelajaran yang esensial, kokulikuler yaitu projek penguatan profile belajar Pancasila dan ekstrakurikuler yaitu minat bakat dari peserta didik. Struktur kurikulum terbagi dalam enam fase dan satu pondasi yaitu, Fase pondasi (Paud), Fase A (SD Kelas 1 dan 2), Fase B (SD Kelas 3 dan 4), Fase C (SD kelas 5 dan 6), Fase D (SMP 7-9), Fase E (SMA/K Kelas 10) dan Fase F (SMA/K 11 dan 12).

Penguatan profil pelajar Pancasila yang termasuk dalam visi pendidikan Indonesia ( Sumber: Youtube Ditjen Ditiristek)

Materi kelima yaitu projek penguatan profil pelajar pancasila dimulai dengan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, perilaku dan melakukan aksi. Berbasis kompetensi yaitu berpusat pada kebutuhan murid, belajar untuk pemahaman konsep, menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep. Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata atau projek pelajar Pancasila yang berorientasi pada proses dan penguasaan kompetensi. Berbasis konten berpusat pada pencapaian kurikulum, belajar untuk penyelesaian materi dan nilai, menjawab serangkaian pertanyaan tes berdasarkan topik, pembelajaran yang tidak terkait dengan konteks kehidupan nyata dan berorientasi pada nilai akhir. Proses kunci pada projek yaitu temukan, bayangkan, lakukan dan bagikan.

Materi keenam yaitu penggunaan paltform Merdeka Mengajar yang dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka yang dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga menyediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Ada pengembangan diri yaitu pelatihan mandiri, komunitas dan lainnya. Mengajar yaitu CP/ATP, perangkat ajar, asesmen murid, dan lainnya. Inspirasi yaitu Video inspirasi, bukti karya dan lainnya.

Materi ketujuh yaitu implementasi kurikulum merdeka di SMP, latar belakang kurikulum merdeka yaitu kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik. Karakteristik utama kurikulum merdeka yaitu pembelajaran projek (mengembangkan soft skill dan karakter profil pelajar Pancasila), fokus materi esensial, fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik. Kategori implementasi kurikulum merdeka yaitu kategori mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.

Indonesia berada pada peringkat 69 PISA 2022 dalam nilai rata-rata matematika, sains, dan membaca (Sumber: Youtube Ditjen Diktiristek)

Materi kedelapan yaitu konsep dasar literasi, miskonsepsi literasi yaitu membunyikan huruf tanpa visualisasi, membaca 15 menit sebelum pelajaran, karya yang berorientasi pada kuantitas bukan karya sebagai proses. Menurut PISA 2022 Indonesia berada diurutan 69 dalam membaca, ini dikarenakan penduduk Indonesia yang banyak serta SDM guru yang sedikit dan pendistribusian yang kurang merata. Adanya miskonsepsi ini yang membuat literasi ini belum baik di Indonesia. Literasi adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, menciptakan mengamputasi dan berkomunikasi. Penguatan literasi dengan memetakan kemampuan literasi siswa diawal pembelajaran, memberikan intervasi sesuai dengan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar terbimbing, memberi materi yang sesuai dan mengajarkan statergu membaca.

Materi kesembilan konsep literasi digital, berdayakan diri dan perkaya wawasan dengan literasi digital. Dari empat pilar literasi digital, pilar budaya digital mengalami penurunan karena banyaknya yang belum paham untuk berbudaya dalam memakai media sosial. Jejak digital berupa pengenalan perangkat digital, situs web, email, komentar dan foto di media sosial. Jejak digital bisa disalahgunakan pada pihak tertentu, perusahaan memanfaatkan untuk mengenali pelamar pekerja yang berpengaruh pada reputasi dan karier. Prinsip bermedia sosial paling penting di implementasikan di kehidupan. Networking adalah wawasan luas akan memudahkan bicara dengan beragam orang sehingga akan membuka peluang untuk berkolaborasi. Adaptability yaitu kemampuan beradaptasi terhadap perubahan atau trend. Problem solving mengetahui beragam berita dan informasi permasalahan di masyarakat untuk membantu menemukan solusi.

Materi kesepuluh yaitu memilih bacan untuk SD, SMP, dan SMK, memilih buku yang tepat sesuai dengan capaian pembelajaran. Literasi menjadi jantung capaian pembelajaran dikelas dengan konten yang meneguhkan profil pelajar Pancasila. Butir soal AKM literasi dan numerasi dengan wacana panjang hanya bisa dijawab oleh pembaca cakap dan mahir, ini menunjukkan ketahapan peserta didik membaca teks yang kompleks perlu ditingkatkan. Pedoman Perjenjangan buku 2022 ada pembaca dini (A) pembaca yang baru mengenal buku dan belum mampu membacanya, pembaca awal (B) pembaca yang sudah mampu membaca teks berupa kata, pembaca Semenjana (C) pembaca yang mampu membaca teks secara lancar berbentuk paragraf dan pembaca Madya (D)

Materi kesebelas yaitu startegi membaca untuk SD, SMP, dan SMK, konsep Membaca dalam AKM ( Komponen AKM literasi ) ada tiga komponen yaitu konteks (teks fiksi atau informasi) membangun koneksi dengan teks dengan mengajak peserta didik dalam merefleksikan tentang buku apa yang sangat berkesan bagi mereka atau apakah ada buku yang ingin mereka tambahkan dalam kolesi pribadi. Level kognitif ( jenjang cara berfikir) ada tiga level yaitu menemukan informasi, menafsirkan - mengintegrasikan, mengevaluasi - merefleksikan dan konteks dalam AKM (personal, sosial budaya, dan saintifik). Proses penerapan strategi literasi ada tiga tahap yaitu sebelum membaca, ketika membaca dan setelah membaca. Strategi membaca nyaring, startegi mengamati memprediksi, dan menggunakan pengaturan grafis (model frayer, diagram venn, ADIKSIMBA, freeze frame, Awe walks, visualisasi konteks, exit tickets)

Dalam rangka persiapan untuk mengemban tugas sebagai agen perubahan dalam pendidikan dan juga mitra guru, pembekalan Mahasiswa Kampus Mengajar telah memberikan fondasi yang kuat bagi para mahasiswa. Melalui pendekatan holistik yang mencakup pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang di lapangan, pengembangan keterampilan pedagogis yang efektif, serta penguatan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial, mahasiswa siap untuk menjalankan peran mereka dengan percaya diri dan integritas.

Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan, guru di sekolah, Kepala sekolah tim Mahasiswa Kampus Mengajar dan pemerintah telah menjadi kunci dalam memperkuat program ini. Dengan memperkuat jaringan kerja sama dan membangun hubungan yang berkelanjutan, Mahasiswa Kampus Mengajar dapat terus mendukung pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, di tengah-tengah tantangan yang kompleks dan dinamika yang cepat, para mahasiswa ini dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan yang memiliki visi yang jelas, keterampilan yang relevan, dan komitmen yang kuat terhadap peningkatan pendidikan di berbagai wilayah. Dengan semangat yang berkobar-kobar, kami yakin mereka akan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan bangsa. Mari bersama-sama kita dukung mereka dalam perjalanan ini, demi masa depan pendidikan yang lebih baik bagi semua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image