Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Membangun Persaudaraan Sejati di Atas Fondasi Iman

Agama | 2024-01-30 16:40:51
Dokumen pribadi via Canva

Masyarakat Islam identik dengan sifat saling menyayangi yang menjadi ciri khas interaksi sosial di dalamnya. Sifat tersebut tegak berdiri di atas tiga pondasi utama, yaitu saling mengenal dan berinteraksi, solidaritas dan kasih sayang, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Ketiga pondasi ini menopang terbentuknya ikatan persaudaraan yang erat di antara sesama muslim.

Pondasi pertama adalah saling mengenal dan berinteraksi. Dalam Al-Qur'an ditegaskan bahwa sesama manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal satu sama lain (QS. Al-Hujurat:13). Mengenal sesama dengan baik melalui interaksi sosial yang positif adalah kunci untuk menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan dan memahami kebutuhan satu sama lain. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari-Muslim). Sabda ini menunjukkan betapa pentingnya menumbuhkan sifat saling menyayangi di antara sesama muslim melalui interaksi yang baik.


Kedua adalah solidaritas dan kasih sayang. Dalam Islam, solidaritas sosial sangat ditekankan untuk memperkuat tali persaudaraan. Seorang muslim wajib membantu saudaranya yang kesulitan sebagaimana dia ingin dibantu jika berada dalam kesulitan yang sama. Bahkan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, satu bagiannya menguatkan bagian lainnya." (HR. Bukhari-Muslim). Semangat tolong-menolong dan berbagi kasih sayang inilah yang membuat masyarakat Islam begitu kuat menghadapi kesulitan bersama.


Ketiga adalah saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Dalam masyarakat Islam, saling mengingatkan pada kebaikan dan kesabaran sangat dianjurkan. Seorang muslim yang melihat saudaranya melakukan kesalahan wajib menasehatinya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang agar dia kembali ke jalan yang benar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Agama adalah nasihat." Para sahabat bertanya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum muslimin serta rakyatnya." (HR. Muslim). Menasehati dengan penuh kebijaksanaan dan toleransi, bukan dengan kekerasan dan intimidasi, adalah ciri khas masyarakat Islam dalam saling mengingatkan kebaikan.


Dengan tiga pondasi di atas, maka akan terbentuklah masyarakat Islam yang di dalamnya terdapat kasih sayang, persaudaraan, tolong-menolong, saling memahami, menghargai, dan menasehati satu sama lain. Interaksi sosial di antara sesama muslim akan diwarnai rasa persatuan dan gotong royong yang kuat dalam menghadapi problema kehidupan. Tidak ada kesenjangan antara satu dengan yang lainnya meskipun berbeda suku, warna kulit, bahasa, dan status sosial. Semua merasa bersaudara dalam naungan ajaran Islam yang mulia.


Itulah sekilas gambaran mengenai pondasi-pondasi pembentuk sifat saling menyayangi yang menjadi ciri khas masyarakat Islam sejak zaman Rasulullah hingga saat ini. Pondasi-pondasi ini pulalah yang menjadikan umat Islam begitu solid dan kokoh dalam menghadapi berbagai cobaan sepanjang sejarah keberadaannya di dunia. Jika pondasi-pondasi ini terus dipelihara dengan baik, niscaya persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama muslim akan semakin erat hingga akhir zaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image