Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Studi: Aktif Memainkan Instrumen Musik Bagus untuk Kesehatan Otak

Gaya Hidup | Tuesday, 30 Jan 2024, 05:37 WIB
Bermain musik pengaruhi kesehatan otak. Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA via republika.co.id.

MEMAINKAN alat musik dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik pada orang dewasa yang lebih tua, termasuk ingatan yang lebih baik dan kemampuan memecahkan masalah. Demikian hasil penelitian terbaru di Inggris.

Analisis data dari 1.000 orang berusia di atas 40 tahun yang terdaftar dalam studi demensia PROTECT selama 10 tahun terhadap 25.000 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa bermain alat musik dikaitkan dengan peningkatan daya ingat dan fungsi eksekutif yang lebih baik, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

Studi PROTECT dijalankan oleh Universitas Exeter dan Kings College London dalam kemitraan dengan National Health Service, Inggris.

Studi yang telah melalui proses tinjauan sejawat dan hasilnya dipublikasikan di International Journal of Geriatric Psychiatry ini menunjukkan bahwa terus memainkan alat musik atau bernyanyi dalam paduan suara ketika seseorang memasuki usia lanjut ternyata dapat memberikan manfaat yang lebih besar. Begitu disimpulkan para peneliti.

Tim peneliti membandingkan tingkat keterlibatan partisipan studi dengan aktivitas bermusik sepanjang hidup mereka dengan hasil tes kognitif untuk memastikan apakah terlibat langsung dengan musik dapat membantu memperlambat penurunan kognitif yang umumnya mempengaruhi orang tua.

Bernyanyi dengan orang lain juga dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik, tetapi para ilmuwan tidak dapat memisahkan efek tersebut dari keseluruhan manfaat yang diberikan oleh aktif secara sosial.

Anne Corbett, seorang profesor penelitian demensia dari Universitas Exeter, mengatakan bahwa meskipun penelitian ini bukan yang pertama untuk mengeksplorasi dampak musik terhadap kesehatan otak, data PROTECT telah memberikan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meneliti hubungan antara kinerja kognitif dan musik pada sampel besar orang lanjut usia.

"Secara keseluruhan, kami berpikir bahwa bermusik dapat menjadi cara untuk memanfaatkan kelincahan dan ketahanan otak, yang dikenal sebagai cadangan kognitif," kata Corbett, dikutip kantor berita UPI.

Menurutnya, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hubungan ini, temuan penelitian menunjukkan bahwa mempromosikan pendidikan musik akan menjadi bagian yang berharga dari inisiatif kesehatan masyarakat untuk mempromosikan gaya hidup yang melindungi kesehatan otak, seperti halnya mendorong orang dewasa yang lebih tua untuk kembali bermusik di kemudian hari.

Dengan adanya bukti yang cukup banyak mengenai manfaat terapeutik dari jenis kegiatan musik untuk otak bagi penderita demensia, Corbett berpendapat bahwa pelatihan musik dapat dimasukkan sebagai bagian dari paket penuaan yang sehat bagi orang dewasa yang lebih tua, yang memungkinkan mereka untuk secara proaktif mengurangi risiko dan meningkatkan kesehatan otak.***

Sumber: United Press International

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image