Kapan Pertama Kali Manusia Minum Kopi? Ini Ceritanya

Budaya  

Setiap tanggal 1 Oktober dirayakan oleh masyarakat dunia sebagai Hari Kopi Internasional. Sementara bagi kita masyarakat Indonesia, Hari Kopi Nasional jatuh setiap tanggal 11 Maret. Lalu apakah pada tanggal tersebut merupakan hari pertama manusia berkenalan dengan kopi? jawabannya tentu saja bukan.

Penetapan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional sama sekali tidak ada hubungannya dengan sejarah penemuan kopi. Sebab, penetapan tanggal itu sebagai Hari Kopi Internasional hanya berdasarkan kesepakatan dari negara-negara anggota International Coffee Organization (ICO). Dalam laman di situs resmi ICO, disebutkan bahwa momen Hari Kopi Sedunia adalah sebuah kesempatan di mana para pecinta kopi berbagi kegemarannya atas minuman ini sekaligus mendukung jutaan petani yang hidupnya bergantung pada kopi.

Begitu pula dengan penetapan tanggal 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional yang sama sekali tidak ada hubungan dengan kapan pertama kali kopi ditanam dan masuk ke Indonesia. Latar belakang ditetapkannya 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional berawal dari usulan Dewan Kopi Indonesia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dewan Kopi Indonesia ingin agar peringatan Hari Kopi Nasional menjadi semangat baru untuk bersatu dan memperkuat sinergi pembangunan kopi nasional agar kopi Indonesia menjadi kopi yang unggul di dunia. Akhirnya pada tahun 2019, 11 Maret ditetapkan sebagai hari Kopi Nasional.

Seperti diketahui, kopi bukanlah tanaman asli Indonesia. Namun, kesuburan alam di tanah air, membuat pohon-pohon asal benua Afrika itu bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan kopi-kopi berkualitas.

Kualitas dan kenikmatan kopi asal Nusantara, tak perlu diragukan lagi. Bahkan di masa lampau, kopi-kopi asal Nusantara pernah menjadi raja di perdagangan dunia.

Beberapa tahun terakhir, industri kopi di Indonesia, khususnya di bagian hilir berkembang dengan pesat. Kopi tidak lagi menjadi sekadar minuman untuk menahan kantuk dan menghilangkan suntuk. Namun, kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari generasi tua hingga muda hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Menyesap kopi bukan lagi hanya untuk mendapat energi efek dari kafein, tapi kini kopi menjadi sarana untuk bersosialisasi antar individu. Jika sebelumnya menikmati kopi berkualitas tinggi atau olahan seperti cappuccino dan latte, seseorang harus datang ke coffee shop mewah, kini jenis minuman tersebut bisa mudah ditemukan di kedai-kedai kecil yang ada di pinggir-pinggir jalan. Jika dulu orang umumnya hanya menyimpan kopi saschet di rumah, kini banyak yang bisa menyimpan dan menyeduh sendiri biji-biji kopi berkualitas specialty di rumah-rumah mereka.

International Coffee Organization (ICO) memprediksi trend industri kopi akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Tentu akan menarik untuk membahas mengenai masa depan kopi. Namun, membahas sejarah kopi sendiri tidak kalah menariknya. Sebab, sejarah kopi tidak melulu bercerita mengenai penanaman pohon dan perdagangan biji kopi, tetapi ada cerita mengenai perkembangan budaya, penyelundupan bahkan hingga penghisapan tenaga manusia oleh manusia lain dalam perkembangan kopi. Lalu dari mana sejarah perkembangan kopi di dunia dimulai?

Ilustrasi Kaldi and The Dancing Goat dari buku Ekspedisi Republikopi. Cerita Kaldi dan kambing-kambingnya dipercaya sebagai pertama kali manusia mengenal kopi.
Ilustrasi Kaldi and The Dancing Goat dari buku Ekspedisi Republikopi. Cerita Kaldi dan kambing-kambingnya dipercaya sebagai pertama kali manusia mengenal kopi.

Sebenarnya tidak pernah ada catatan atau bukti resmi kapan pertama kali manusia di muka bumi mengenal kopi. Satu-satunya sejarah awal yang disepakati oleh hampir seluruh orang adalah mengenai legenda seorang pengembala kambing bernama Kaldi.

Legenda itu bercerita, pada sekitar abad ke-8, ada seorang pengembala bernama Kaldi yang berasal dari Abbsiyah, Ethiopia. Ketika itu, Kaldi merasa heran dengan tingkah laku kambingnya yang energik setiap kali digembalakan. Kaldi pun kemudian mencari tahu apa yang dimakan oleh kambing-kambingnya itu, dan menemukan perpohonan yang dipenuhi oleh buah ceri berwarna merah.

Karena keingintahuannya, ia pun mencoba memakan buah tersebut, dan merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan. Kemudian Kaldi membawa buah 'ajaib' itu untuk diperkenalkan ke warga yang tempat tinggalnya.

Cerita kemudian berlanjut, dimana dalam sebuah literasi disebutkan pada abad ke-10, buah kopi sudah dimasukan sebagai kelompok makanan oleh beberapa suku di Ethiopia. Namun, kopi belum dinikmati seperti saat ini. Hingga saat ini, kisah Kaldi dan kambing-kambingnya dipercaya sebagai cerita awal penemuan dan bagaimana manusia mengenal kopi.

Sumber: Buku Ekspedisi Republikopi

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image