Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifqi Royhani

Memetik Pesan Dari Kisah Singkat Nadzira Shafa Dan Ameer Az-Zikra Pada Film 172 Days

Sastra | 2024-01-25 11:18:47

Film ``172 Days'' karya Nazira Shafa saat ini sedang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat Indonesia. Film ini tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 23 November 2023 dan hingga saat ini film ini masih tayang di bioskop Indonesia dan sejak tayang perdana hingga saat ini telah mendapatkan lebih dari 3 juta penonton. Sangat tidak biasa bukan.

Film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul 172 Hari karya Nazira Shafa. Seperti yang sudah diketahui, novel ini memuat kisah nyata penulisnya Nazira Shafa.Produksi film "172 Days" disutradarai oleh Hadra Daeng Ratu yang sebelumnya juga menyutradarai film "Sijjin" (2023), "The Invisible Contract" ( 2023) dan “Sampai Besok” (2022).

Film tersebut dibintangi oleh aktor-aktor muda Indonesia, seperti Brian Domani yang berperan sebagai mendiang Ameer Az Zikra, Yasmin Napper yang berperan sebagai Nazira Shafa, Yoriko Angeline, dan Amara Sophie. Diisukan akan dijadikan film, nama Nazira Shafa dan novelnya semakin populer. Tentu saja masyarakat dan penggemar Nadzira Shafa menyambut baik rencana tersebut. Dan film ini termasuk dalam film yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Nama Nazira Shafa mulai dikenal masyarakat setelah menikah dengan mendiang Amer Az-Zikra, putra kedua mendiang Ustaz Arifin Ilham. Jika kita ingat, pada tahun 2021 ini kita mendengar kabar meninggalnya Ameer Az Zikra yang merupakan anak kedua mendiang Ustaz Arifin Ilham karena sakit. Namun saat itu, Amir baru menikah dengan Nazira Shafa sekitar 172 hari.

Dalam film ``172 Hari'' diceritakan bahwa Nazira Shafa dulunya terjebak dalam pergaulan buruk, seperti berpesta, mabuk-mabukan, dan lain-lain. Hingga suatu saat Nazira bosan dengan kehidupannya yang seperti itu dan memutuskan untuk merantau dan mulai memperdalam ilmu agamanya.Film ini kental dengan suasana Islami. Di salah satu acara pengajian yang dihadirinya, Nazira bertemu dengan seorang ustaz muda bernama Ameer Az Zikra.

Cerita berlanjut hingga akhirnya Ameer berdakwah kepada Nadzira. Kehidupan rumah tangga mereka begitu harmonis sehingga kita yang menontonnya ingin melihatnya juga. Dari pemutaran film tersebut tergambar bagaimana sosok mendiang Ameer yang bijaksana, lemah lembut, penyayang dan pemimpin rumah tangga yang baik. Dikisahkan suatu hari Ameer jatuh sakit, pada fase ini digambarkan bagaimana perjuangan Ameer dan Nadzira. Hingga akhirnya penyakit Ameer merenggut nyawanya. Di usianya yang masih sangat belia, 20 tahun, Nadzira akhirnya harus merasakan kehilangan yang berat.

Nadzira sempat terpuruk, namun hari demi hari ia mulai bangkit. Hingga akhirnya dia menjadi orang hebat saat ini. Kisahnya diabadikan dalam bentuk novel, kemudian diangkat menjadi sebuah film yang mampu memotivasi setiap orang yang menontonnya saat ini. Film ini mengajarkan kita tentang rasa syukur.

Film ini layak untuk ditonton, apalagi jika kita menontonnya bersama anggota keluarga pasti akan membuat kita semakin bersyukur, ada juga adegan lucu dan romantis yang dihadirkan oleh film ini, sebelum akhirnya kita menyaksikan bagian menyedihkan dari meninggalnya Ameer. Emosi kita akan naik turun sepanjang film.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image