Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yusuf Maulana Ahmad

11 Asas Kepemimpinan TNI menurut Prabowo Subianto

Politik | Wednesday, 24 Jan 2024, 12:55 WIB
Sumber: inews.com

Asas-asas kepemimpinan TNI merupakan landasan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku seorang pemimpin militer. Hal ini juga disetujui oleh Kementerian Pertahanan, Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, asas-asas kepemimpinan menjadi pedoman yang mengatur tindakan dan sikap seorang pemimpin dalam memimpin pasukannya. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap setiap asas kepemimpinan TNI sangatlah penting. Berikut adalah penjabaran mengenai 11 asas kepemimpinan TNI yang ditinjau dari Buku Kepemimpinan Militer Jilid 2 sebagai berikut:

1. Taqwa

Taqwa merupakan asas pertama dalam kepemimpinan TNI. Taqwa mengacu pada keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ketaatan kepada-Nya. Seorang pemimpin yang memiliki taqwa akan menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesadaran akan keadilan serta kebenaran.


2. Ing Ngarsa Sung Tulada

Asas ini mengandung makna memberi contoh yang baik di hadapan anak buah. Seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi bawahannya dalam segala aspek, baik dalam tindakan maupun sikapnya. Dengan memberikan contoh yang baik, seorang pemimpin dapat membangun kepercayaan dan menginspirasi bawahannya.


3. Ing Madya Mangun Karsa

Asas ini menekankan pentingnya ikut serta dalam usaha bersama dan menggugah semangat di tengah-tengah anak buah. Seorang pemimpin harus mampu memotivasi dan menggerakkan bawahannya untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, semangat juang dan kinerja yang optimal dapat terwujud. Hal tersebut juga sudah ditekuni oleh Prabowo Subianto sebagai Kementerian Pertahanan dan juga Pemimpin Militer. Prabowo cukup semangat dalam menjalankan tugas-tugas negara demi terciptanya masyarakat yang sejahtera.


4. Tut Wuri Handayani

Tut Wuri Handayani mengandung makna mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah. Seorang pemimpin harus mampu memberikan arahan dan dukungan kepada bawahannya tanpa harus selalu berada di garis depan. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan kemampuan seorang pemimpin dalam memberdayakan bawahannya. Hal ini disampaikan oleh Prabowo Subianto terhadap prajurit TNI "prajurit harus selalu kompak dan bekerja sama dengan kepolisian dan unsur-unsur kemasyarakatan, termasuk pemerintah daerah dalam rangka menjaga kerukunan dan persatuan demi kepentingan bangsa".


5. Waspada Purba Wisesa

Asas ini menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengawasi serta sanggup memberi koreksi kepada anak buah. Menjadi seorang pemimpin harus selalu waspada terhadap perkembangan situasi dan kondisi di sekitarnya. Selain itu, kemampuan untuk memberikan koreksi yang konstruktif akan membantu prajurit TNI untuk terus berkembang. Hal ini juga telah dicontoh oleh Prabowo. Melihat jabatannya sebagai Kementrian Pertahanan, tak jarang Prabowo selalu sigap dalam melihat kewaspadaan terhadap keamanan Negara Indonesia.


6. Ambeg Parama Arta

Ambeg Parama Arta mengandung makna kemampuan memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan. Dalam memimpin apapun, seseorang harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan strategis dalam situasi yang kompleks. Kemampuan ini akan membantu dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien.


7. Prasaja

Asas ini menekankan pentingnya tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan sikap yang rendah hati dan tidak terlalu mencolok. Hal ini akan membantu dalam membangun hubungan yang baik dengan bawahannya. Asas pada poin ini juga sudah jalankan oleh Prabowo dalam bersikap kepada prajurit-prajurit bawahannya. Beliau memiliki sifat yang rendah hati dan selalu terjun langsung kepada prajurit apabila salah satu prajurit Indonesia didapati gugur dalam peperangan. Prabowo juga memberikan jawaban-jawaban yang bijaksana dan tidak dilebih-lebihkan ketika menjawab pertanyaan dari keluarga prajurit yang gugur.


8. Satya

Satya mengandung makna sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan dan sebaliknya. Seorang pemimpin harus mampu membangun hubungan saling percaya dan loyalitas dengan bawahannya. Dengan demikian, kerjasama yang solid dan harmonis dapat terwujud.


9. Gemi Nastiti

Asas ini menekankan pentingnya kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan. Prabowo subianto menyatakan bahwa, seorang pemimpin harus mampu mengelola sumber daya dengan bijaksana dan efisien demi kepentingan bersama.


10. Belaka

Belaka mengandung makna kemauan, kerelaan, dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya. Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi dan siap bertanggung jawab atas setiap tindakan yang diambilnya. Hal ini juga didapati oleh Prabowo Subianto yang selalu mempertanggungjawabkan tindakan dan memberikan arahan kepada anggotanya agar tetap menjaga integritas prajurit TNI.


11. Legawa

Legawa mengandung makna kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya. Pada suatu kepemimpinan, seseorang haruslah mampu melepaskan tanggung jawabnya dengan lapang dada dan memberikan kesempatan kepada generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan.


Dengan memahami dan menerapkan 11 asas kepemimpinan TNI secara konsisten, seorang pemimpin militer dapat membentuk kepemimpinan yang kuat, adil, dan bertanggung jawab. 11 asas kepemimpinan TNI ini juga telah ditekuni oleh Prabowo Subianto sebagai Kementrian Pertahanan demi mewujudkan negara Indonesia yang sejahtera. Selain itu, demi mewujudkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas, asas-asas kepemimpinan tersebut sangat penting untuk ditelaah lebih lanjut oleh Generasi Muda. Asas-asas ini tidak hanya relevan dalam konteks militer, tetapi juga dapat menjadi pedoman yang berharga dalam kepemimpinan di berbagai bidang kehidupan.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image