Definisi Cantik Menurut Dia
Agama | 2024-01-19 14:52:14Cantik bukanlah ia yang berjalan menggunakan mahkota dan tebar pesona. Tapi cantik adalah ia yang mempunyai rasa malu yang tinggi, itulah mahkota sesungguhnya. Cantik bukanlah ia yang dikejar-kejar oleh jutaan laki-laki, tapi cantik adalah ia yang tersembunyi dan hanya laki-laki hebat yang mampu menemukannya. Cantik adalah ia yang menghidupkan malam dengan beribadah kepada sang penciptanya. Definisi cantik sungguh sangat sederhana, cantik layaknya Sayyidah Fatimah yang selalu menjaga, cantik layaknya Sayyidah Aisyah yang hafal ribuan hadits, cantik layaknya Rabiah Al Adawiyah yang setiap malamnya ia hiasi dengan seribu rokaat.
Ingat ya ukhti!. Dirimu adalah wanita berkelas, jangan hanya karena dia perhatian kepadamu, kamu berikan hal itu juga sedemikian rupa. Kiblat kita adalah wanita-wanita sholeha yang hanya mengharapkan ridho-Nya saja. Mari kita berbenah dari yang tadinya suka chattingan dengan lawan jenis, sekarang mari kita sibukkan dengan belajar dan beribadah. Dari yang tadinya suka menyalakan musik percintaan, sekarang kita ganti dengan musik religi. Dari yang tadinya kita suka berkata kasar walaupun itu adalah hal yang normal, sekarang kita ganti dengan menyebut nama-nama Allah yang indah.
Perlahan!. Saya paham ini sulit untuk diaplikasikan. Tapi yakinlah, ketika kita menjalankan semuanya dengan sepenuh hati, akan ada hal manis pada akhirnya. Dunia ini hanya sementara, kita bagaikan seorang musafir yang sedang transit di dunia, maka janganlah berlama-lama terlena dengan dunia. Kita akan pulang , Cantiik ! Iya, kamu ,sebelum datang pangeran berkuda menjemputmu. Mari pantaskan dirimu terlebih dahulu, percantiklah hatimu, percantiklah ibadahmu. Ingat ya ukhti, rasulullah SAW bersabda “Tidaklah ada fitnah terbesar bagi laki-laki kecuali WANITA.”
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.