Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Santio Arivianto

Kenakalan Remaja: Berkaitan Dengan Social Influence?

Gaya Hidup | Friday, 19 Jan 2024, 03:57 WIB

Jika kita melihat kenalakan remaja yang terjadi saat ini, pasti kalian terlintas memikirkan dari mana asalnya kenakalan remaja dan mengapa pelakunya semakin banyak? Fenomena kenalakan remaja yang marak terjadi dapat dikaitkan oleh teori social influence.

Sumber : shutterstock.com

Menurut Vahdat et al. (dalam Sanjaya & Ayuni, 2021) bahwa social influence merupakan pengaruh sosial yang dapat memberikan pengaruh kepada orang lain yang dapat mengubah perilaku. Menurut Wang & Chou (dalam Haryono & Brahmana, 2015), pengaruh sosial mengacu pada bagaimana orang lain mempengaruhi keputusan perilaku seseorang. Social influence dapat memberikan pengaruh saat berinteraksi dengan orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa social influence adalah usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk mengubah sikap, kepercayaan, persepsi, atau tingkah laku orang lain. Teori social influence memiliki tiga bentuk diantaranya: konformitas, kesepakatan, dan kepatuhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bentuk-bentuk social influence.

 

  • Konformitas adalah usaha untuk mengubah persepsi, pendapat, dan perilaku seseorang agar sesuai dalam norma atau perilaku kelompok (Gannin, n.d.). Biasanya remaja mengikuti perilaku yang dilakukan oleh teman-teman sekitarnya yang berpengaruh dalam pembentukan norma sosial.
  • Kesepakatan adalah suatu bentuk social influence yang berbentuk permintaan langsung dari orang lain yang membuat orang lain langsung berkata iya terhadap permintaan apapun.
  • Kepatuhan adalah penjelaskan bentuk perilaku mematuhi aturan dan tuntutan patuh dari seseorang yang berwenang dalam kelompok tersebut.

Kenakalan remaja adalah bentuk perbuatan yang melanggar norma-norma kesusilaan, kesopanan, dan norma hukum, namun remaja tersebut tidak sampai dituntut oleh pihak berwajib (Sumiyanto, dalam Dako, 2012). Mayoritas kenakalan remaja disebabkan oleh kontrol diri yang lemah dan pengaruh dari lingkungan sekitar (Karlina, 2020). Dalam hal ini Teori social influence berperan dalam menjelaskan penyebab kenakalan remaja. Sebagai contoh, remaja yang berperilaku baik berteman dengan remaja yang berperilaku menyimpang. Remaja yang berperilaku baik akan mendapat permintaan dari teman-temannya yang nakal untuk ikut tawuran, membeli minuman keras, mencuri barang, dan melakukan judi slot (kesepakatan). Perintah-perintah atau permintaan tersebut datang dari ketua geng atau orang yang berwenang dalam lingkungan pertemanan tersebut (kepatuhan). Remaja tersebut dituntut patuh agar menghindari sanksi sosial yang diberikan teman-temannya dan lebih merasa diterima oleh teman-temannya atau mendapat respect (konformitas). Siklus ini akan terus berlanjut hingga ke generasi muda.

Sumber : shutterstock.com

Masa remaja merupakan masa di mana seseorang sedang membentuk norma sosial untuk dirinya dan mencari jati diri. Jika norma sosial yang tercipta sudah tidak baik, maka remaja tersebut akan terus melakukan hal-hal buruk sampai dewasa. Oleh karena itu remaja memerlukan beberapa cara untuk mencegah kenakalan remaja. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja dari sisi pertemanan sebagai berikut. Pertama, memberikan kesadaran dan konsekuensi kepada teman sebaya. Kedua, kalian bisa melakukan dengan memahami emosi teman kita sendiri dan mencari jalan keluar bila ada masalah yang dihadapi. Ketiga, Ajarkan dia untuk mengendalikan diri. Keempat, mencari kegiatan positif untuk mengalihkan keinginan melakukan kenakalan seperti mengikuti ekstrakulikuler di sekolah atau Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) di kampus, berolahraga, dan belajar bersama.

Saran yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah kenakalan remaja dapat berupa mengedukasi anak dengan cara menjabarkan bahaya kenakalan remaja. Kedua, Memberitahu anak jika melakukan kenakalan remaja dapat dipidanakan, masa depan rusak, dan tidak bisa mendapat pekerjaan. Ketiga, memberikan hukuman pada anak yang melakukan kenakalan remaja agar tidak terulang kembali.

Jadi, apakah teori social influence berpengaruh pada kenakalan remaja? Jawabannya iya, karena social influence merupakan bagian dari proses terbentuknya kenakalan remaja yang dimana teori tersebut memberikan contoh langsung bagaimana terjadinya kenakalan remaja yang mengakibatkan para remaja mengikuti hal yang dicontohkan dari teori social influence melalui pergaulan remaja di sekolah yang siswanya bersudut pandang berbeda tentang kenakalan remaja yang mereka lakukan. Contoh kenakalan remaja yang mereka lakukan seperti; ajakan untuk merokok, ajakan untuk meminum alkohol, bahkan ajakan untuk memakai narkoba. Sehingga dapat disimpulkan social influence dilakukan oleh remaja itu sendiri melalui kenakalan remaja yang mereka lakukan secara turun temurun baik dari lingkungan sekolah ataupun orang tua mereka.

Referensi:

Dako, R. T. (2012). Kenakalan Remaja. Jurnal Inovasi, 9(2), 1–7.

Gannin, S. (n.d.). Pengaruh sosial dalam psikologi. 1–11.

Haryono, S., & Brahmana, R. K. M. R. (2015). Pengaruh shopping orientation, social influence, dan system terhadap customer attitude melalui perceived ease of use. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 3(1), 1–10.

Karlina, L. (2020). Fenomena terjadinya kenakalan remaja. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(1), 147–158.

Sanjaya, N. E., & Ayuni, R. F. (2021). Pengaruh harga, promosi dan social influence terhadap minat beli ada usaha Rumah Hok.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image