KYM Terbitkan Buku,Sebuah Nama Sebuah Cerita
Info Terkini | 2024-01-18 22:24:29Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati dari waktu ke waktu semakin eksis. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya para penulis dari berbagai penjuru tanah air yang tertarik untuk bergabung. Para penulis selalu dimanjakan dengan banyaknya even menulis dalam berbagai tema. Seolah semua sendi kehidupan menjadi sumber inspirasi . Kali ini terbit sebuah buku antologi “Sebuah Nama Sebuah Cerita” yang mengupas makna dari nama seseorang yang dibuat dalam 3 jilid.
“Maka jika ada yang menyatakan apa arti sebuah nama, maka hal itu tak sepenuhnya benar. Karena ternyata ada banyak makna dalam sebuah nama. Dalam setiap jilid ditulis rata-rata tiga puluh penulis dengan panjang tulisan 2 sampai 4 halaman. Ada yang berupa cerita ada yang berupa puisi,” terang Vitriya di Klaten, Kamis (18/1/2024).
Beberapa penulis yang mengikuti even bergengsi ini, diantaranya: Sutanto (Guru MTsN 3 Bantul), Aryanti, S.Pd (Guru SD di Banyumas), Subinah, M.Pd., Kepala SD Negeri Bonggalan, Latifah Nur Hidayah, S. Pd, (Guru di Cilacap), Susi Setyowati, S.Pd, (Kepala SDN Kroyo 3 Sragen), Rukmini, M. Pd., (Guru MTsN 8 Gunungkidul) dan Kamsiyem, S.Pd.I, M.Pd.I (Guru di Karanganyar).
Sutanto menulis true story berjudul Bunga Hati yang merupakan makna dari nama purti pertamanya Rahma Kusumaningtyas yang telah dipanggil Tuhan pada usia 3,5 tahun.
“Meski sudah sekian puluh tahun menghadap-Nya, namun tetap tersimpan dalam hati dan tak mungkin melupakannnya. Dalam usia yang masih belia, dia sudah banyak meninggalkan kesan mendalam tak bisa digambarkan,” ujar Sutanto.
Aryanti membuat puisi berjudul Azizah Sesejuk Embun yang masuk di Buku jilid I. Isi ringkasnya tentang sebuah nama yang indah dan cantik diberikan kepada putrinya yg lahir pada pagi hari menyejukkan hati, Azizah Sesejuk Embun Pagi, yang artinya putri cantik menyejukkan hati sesejuk embun pagi
Latifah Nur Hidayah, penulis seklaigus penanggungjawab even menulis ini membuat karya berjudul "Kesejukan Cahaya Petunjuk" dan ada di 3 jilid.
“Latifah Nur Hidayah, Nama indah itu tersemat pada diriku. Pemberian orangtua padaku Kesejukan cahaya petunjuk,” imbuhnya sembari tersenyum.
Karya dari Susi Setyowati bertitel “Namammu Tak Pernah Pergi” yang ada di jilid ke-2 berkisah tentang sebuah nama yang tersimpan di dalam hati, sejak saat usia remaja yang telah meninggalkan kisah kasih indah karena kesabaran dan ketulusan cintanya walau telah tiada selalu ada doa terbaik untuknya.
Subinah yang berlamat di Klagaran RT 03 DK IX Gadingsari Sanden Bantul menulis kisah berjudul "Mia, Buah Hatiku". Mia merupakan karunia anak satu - satunya yang diberikan Allah swt. Dengan penuh perjuangan sejak dalam kandungan sampai sekarang sedikit banyak mendapat rejeki dari Allah swt dapat mencapai cita - cita sebagai abdi negara.
Tulisan Rukmini berjudul “ Namaku Laki-laki” yang bercerita tentang seorang gadis yang memiliki nama mirip dengan nama anak laki-laki, sehingga siapa saja yang baru pertama mengeja namanya maka akan menyangka pemiliknya lelaki.
Sementara Kamsiyem, membuat karya “Terimakasih Begitu Bermakna Kamsiyem Namaku” yang ada di jilid ke-1.
“Kamsi kata ayah ibuku menahan/sabar, Yem ayem Kamsiyem mempunyai energi welas asih, murah hati dan kebijaksanaan. Kamsiyem juga kamsia terimakasih,” pungkasnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.