Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pemuda Peduli

4 Alasan mengapa harus Traveling bareng SOCTRAVO

Wisata | Tuesday, 11 Jan 2022, 14:17 WIB
Volunteer Pemuda Peduli bermain permainan tradisional bersama anak Kp.Duku, Garut Selatan. Dalam "Jejak Selatan" Social Traveling yang dilaksanakan pada (21/09/2019).

Traveling lumrah dilakukan ketika ingin rehat dari rutinitas kegiatan perkotaan yang ada. Di tahun 2021 kemarin, meskipun pandemi yang terjadi tak membuat Kegiatan Traveling tetap dilaksanakan meski dengan berbagai protocol yang harus ditaati dengan ketat oleh masyarakat.

Massivenya Kegiatan Traveling, membuat berbagai type kegiatan ini bermunculan. Mulai dari Backpacker Traveling, Eco-Friendly Traveling atau bahkan konsep kegiatan sosial yang terselip di dalam rangkaian kegiatan Traveling yang biasa disebut Voluntourism.

Voluntourism mulai banyak dilakukan masyarakat karena menawarkan sensai baru dalam berkegiatan traveling. SOCTRAVO menjadi salah satu yang menawarkan hal ini.

Unit bisnis dari Program Social Traveling Pemuda Peduli yang berdiri di awal tahun 2022 ini, memiliki tujuan untuk mengenalkan dan memajukan potensi Desa Wisata yang belum terkuak di Indonesia.

SOCTRAVO hadir diantara banyaknya Tour and Travel agent yang ada di Indonesia dengan menawarkan beberapa hal yang akan didapatkan peserta ketika mengikuti kegiatan. Diantaranya :

1. Nilai Kemanusiaan

Kegiatan Sosial yang dilakukan di dalam setiap rangkaian acaranya diharapkan dapat membuat peserta memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi dengan melihat kondisi sekitar di lokasi kegiatan dilaksanakan. Nilai ini juga yang ada di dalam program SOCTRAVO.

2. Lebih Peka Terhadap Kondisi Sosial

Selain memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi, rasa kepedulian dan kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar menjadi hal kedua yang didorong dari SOCTRAVO kepada peserta yang mengikuti program ini.

3. Membuka Potensi Daerah Wisata

Sesuai dengan tujuan dari SOCTRAVO sendiri ialah membuka Potensi Daerah dan Desa Wisata di Indonesia yang belum terkuak. Dimana nantinya peserta yang bergabung di dalam ini dapat mengetahui daerah yang memiliki potensi wisata yang belum banyak dikunjungi oleh masyarakat.

4. Menawarkan Sensasi Baru Traveling

SOCTRAVO membawa pengalaman baru bagi peserta dengan kegiatan sosial yang dilaksanakan di tiap lokasinya menawarkan pengalaman baru bahwa traveling bukan hanya sekedar kegiatan yang menyenangkan tapi juga bisa berbagi kebermanfaatan di dalamnya.

Kata Mereka tentang Program Social Traveling dan SOCTRAVO

Peserta "Jelajah Desa Pangli" tengah melakukan kegiatan berkebun yang dilaksanakan di Desa Pangli, Kabupaten Bandung Barat. Pada (13/06/2021).

Salah satu peserta dari kegiatan "Jelajah Desa Pangli" di Desa Pangli mengungkapkan pengalaman serunya di dalam kegiatan yang membawa tema "Jika Aku Menjadi" ini.


"Bener-bener pengalaman yang seru deh! Ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada tim Pemuda Peduli, yang sudah menyelenggarakan kegiatan Jelajah Desa ini. Karena jujur ya, aku sendiri baru tahu sekarang lho kalau di daerah Bandung tuh ada desa namanya Desa Pangli!” Tuturnya.

"Jelajah Desa Pangli" yang dilaksanakan Social Traveling pada bulan Juni 2021 lalu mengangkat tema "Jika Aku Menjadi". Dimana, peserta diajak untuk merasakan hidup menjadi warga Desa Pangli dan ikut serta dalam kegiatan sehari-hari yang warga lakukan disana. Selain itu, mengunjungi Danau Urugan serta mengadakan Camping menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan.

“Yang bikin aku cukup speechless sih ketika ada salah satu dari anak-anak tersebut bilang Teh, abi mah teu gaduh nu kieu. sambil nunjukkin pensil warna yang di dalam tas. Jujur sempet freeze beberapa detik sambil merenung dan mikir, mungkin kalau di lingkungan rumahku hal semacam pensil warna tuh gampang ditemuin & dibeli karena biasanya ada di warung-warung” Kata peserta yang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image