Belajar Mempertanggungjawabkan Perasaan Melalui Akuntansi Pertanggungjawaban
Eduaksi | 2022-01-10 15:55:29Perkenalkan saya Refandi Mahardika Pratama. Saya belajar di Universitas Muhammadiyah Malang, program studi manajemen. Sudah selayaknya seorang mahasiswa menyalurkan ilmu yang didapat kepada masyarakat umum guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu caranya adalah dengan membagikan ilmu yang didapat melalui penulisan artikel yang dibagikan di media masa. Penulisan artikel ini juga ditujukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen yang diampu oleh Ibu Chalimatuz Sa’diyah SE., MM.
Suatu perasaan sayang terhadap seseorang perlu dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban tersebut bisa dilakukan dengan meluangkan waktu kita kepada orang yang disayang, membantu orang yang tersayang dalam keadaan senang maupun susah, tidak mencurangi orang tersebut. Tentu masih banyak juga cara yang dapat dilakukan untuk mempertanggungjawabkan perasaan. Dari pertanggungjawaban tersebut kita dapat melihat seberapa besar perasaan sayang seseorang. Begitu juga dengan Akuntansi, di dalam ilmu akuntansi ada yang disebut Akuntansi Pertanggungjawaban. Dengan akuntasi pertanggungjawaban seorang manajer dapat mengukur kinerja suatu aktivitas, yang nantinya akan dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan.
Apa Itu Akuntansi Pertanggungjawaban?
Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan (Mulyadi, 2004: 218). Jadi intinya adalah akuntansi pertanggungjawaban merupakan laporan khusus untuk penilaian suatu kinerja. Suatu system pertanggungjawaban dirancang dari struktur organisasi dalam perusahaan. Rancangan struktur organisasi tiap perusahaan berbeda-beda, perusahaan harus menemukan struktur organisasi yang cocok terlebih dahulu agar system pertanggungjawaban berjalan lancar.
Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban
· Laporan harus sesuai struktur organisasi
· Laporan harus konsisten bentuk dan isinya tiap diterbitkan
· Laporan harus tepat waktu dan teratur
· Laporan harus mudah dipahami
· Laporan harus memuat perincian yang memadai tetapi tidak berlebihan
· Laporan harus analitis
· Laporan menyajikan informasi mengenai unit fisik sekaligus rupiahnya
Akuntansi pertanggungjawaban pada dasarnya tidak boleh berfokus pada penyimpangan kinerja yang dilakukan oleh manajer, tetapi yang lebih utama adalah dengan memberi informasi bagaimana kegiatan yang menjadi tugas manajer pusat pertanggungjawaban dilakukan. Diharapkan informasi tersebut akan memberikan motivasi bagi manajer untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta dapat melakukan tindakan korektif agar kinerja yang dihasilkan memperoleh hasil terbaik. Perlu diketahui juga dalam pelaksanaan laporan pertanggung jawaban aka nada suatu penyimpangan, agar tetap bertahan, sebuah perusahaan harus adaptif.
Setiap tindakan, pikiran, perkataan dan perasaan harus selalu dipertanggungjawabkan. Terutama dalam hal perasaan terhadap seseorang, perlu sebuah pertanggungjawaban agar perasaan tersebut dapat diukur dan dinilai seperti halnya dalam akuntansi pertanggungjawaban. Untuk memertanggungjawabkan perasaan kita juga harus konsisten, dilakukan secara terus menerus, dan memberikan yang terbaik. Di dalam akuntansi pertanggungjawaban sebuah struktur organisasi menjadi sangat penting, seorang manajer divisi pemasaran tidak wajib untuk bertanggung jawab terhadap keseluruhan perusahaan. Manajer pemasaran tidak perlu sibuk untuk mengurus bagian produksi dan bagian lainya. Jadi jika usaha kita mempertanggungjawabkan perasaan tidak dihargai, maka kita harus menurunkan kualitas pertanggungjawaban kita. Mungkin dia tidak menempatkan kita diposisi tertinggi dalam hidupnya. Setelah semua kerja keras yang kita lakukan tidak dihargai, maka keputusan yang paling bijak adalah menurunkan tingkat tanggungjawab kita. Pertanggungjawabkan perasaan kita terhadap orang yang disayang sesuai dengan dia memposisikan kita dalam hidupnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.