Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aidahlia

Lokakarya 1 Pestarama 9: Produksi dan Penyutradaraan Elemen Penting Pementasan Drama

Info Terkini | Thursday, 11 Jan 2024, 16:01 WIB
Pamflet. Dibuat oleh tim design Pestarama 9.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Pestarama ke-9 menyelenggarakan Lokakarya 1 dengan tajuk “Produksi dan Penyutradaraan” pada (11/1/24) di Ruang Teater FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lantai 1. Lokakarya tersebut dinarasumberi oleh Wulan Pusposari dan Ari Sumitro.

Pemaparan pertama terkait produksi disampaikan oleh Wulan Pusposari yang merupakan seorang pimpinan produksi Pestarama pada tahun 2015 lalu. Ia masih berkecimpung dalam keproduksian sampai sekarang.

Dokumentasi saat pemaparan materi produksi. Sumber: kamera ponsel pribadi.

Sebagai pembuka, Wulan mengatakan, “Untuk menyelami dunia keproduksian bisa secara teori bisa pula secara otodidak.” Sementara Wulan sendiri menyelami dunia keproduksian secara otodidak.

Pertunjukan teater ternyata memiliki beberapa bagan kerja, yakni artistik, sutradara, pimpinan produksi serta badan pengurus harian lainnya, dan tentunya produksi sendiri. Dari keempat bagan tersebut masih bisa bertambah, bagan kerja ada banyak bentuknya dan tergantung kebutuhan setiap kelompok pertunjukkan.

Tim produksi sendiri memiliki beberapa fungsi, yakni sebagai perancang perencanaan, sebagai tim yang melakukan perorganisasian, dan sebagai tim yang melakukan pengontrolan atau pengendalian. Kegiatan Pestarama yang terdapat keproduksian di dalamnya pun memiliki manfaat yang tidak kalah menarik. Wulan memberikan cerita yang mana kesimpulannya adalah ketika ia dan temannya LPP, manfaat dari pementasan di Pestarama bisa dirasakan ketika mengajarkan anak-anak SMA karena sudah terbiasa ditonton ratusan orang.

Dari apa yang Wulan sampaikan dapat disimpulkan bahwa pada intinya kelompok atau tim produksi merupakan mengaplikasikan seni kepemimpinan dan seni memanajemen banyak orang. Peran atau posisi apapun dalam tim produksi adalah elemen penting. Pertunjukan merupakan hasil kerja keras para tim di balik layar.

Pemaparan selanjutkan terkait penyutradaraan disampaikan oleh Ari Sumitro yang pernah menjadi ketua umum UKM Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekarang Ari masih berkecimpung dalam dunia penyutradaraan.

Dokumentasi saat pemaparan materi penyutradaraan. Sumber: Kamera ponsel pribadi.

“Penyutradaraan ini banyak, ada sutradara film, teater, dan event,” tukas Ari sebagai pembuka dari materi penyutradaraan. Ia juga mengatakan bahwa kurang lebih penyutradaraan sama seperti leadership.

Sutradara memiliki tugas sebagai pemberi gagasan, pentransfer ide, pendorong, pemberdaya, serta menjadi orang yang menyempurnakan atau memperjelas, bukan malah mendikte. Sutradara harus mampu memimpin dan menggerakkan semua bagian sampai mencapai tujuan.

Sutradara memiliki wilayah kerja, yakni mencari ide gagasan atau peluang, memilih naskah yang akan dipentaskan, dan bersama produksi melakukan perizinan dari naskah yang dipilih. Sutradara ini memiliki andil sebelum ataupun saat pemroduksian naskah. Sutradara harus memiliki 3 modal utama, yakni penguasaan emosi, kepemimpinan, dan waktu.

Sutradara harus bisa memiliki beberapa hal, yakni dapat memastikan semua orang yang terlibat bekerja sesuai koridornya, mampu melakukan pengorganisasian dengan baik, mempunyai daya kepemimpinan yang baik, mempunyai kemampuan menyampaikan gagasan atau ide dengan baik dan jelas dalam memberikan arahan, dan menjadi pembelajar yang ulet.

Kedua materi yang dibahas pada lokakarya 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni produksi dan penyutradaraan, sama-sama memilki peran penting dalam pementasan drama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image