Habib Umar Alhamid: Kekuatan Umat Islam Dibutuhkan untuk Menjaga Konstitusi!
Politik | 2024-01-11 15:18:50Ada dugaan umat Islam di negeri ini sengaja dibuat untuk tidak bersatu alias dilemahkan dan tidak boleh kuat. Pasalnya, hingga kini umat Islam selalu diganggu dengan berbagai cara.
"Umat Islam di Indonesia sengaja di obok-obok dan di adu domba untuk dicerai beraikan. Padahal hanya umat Islam yang bisa dan getol menjaga dan melindungi Pancasila dan UUD45," ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid, kepada wartawan, Kamis, (11/1/2024).
Menurutnya, umat Islam dibuat saling curiga satu dengan yang lainya. komunis musuh Islam telah masuk dan menyusup dan disusupkan ke lembaga-lembaga negara yang diduga telah memutar balikan fakta." Dengan mengatakan bahwa ideologi pancasila akan dihapus atau diganti oleh kekuatan Islam," tutur Habib Umar.
Dikatakan Habib Umar, padahal bangsa dan negara ini berdiri dan digagas atas pejuang-pejuang dari tokoh-tokoh Islam yang memberikan pemikiran dan gagasan tentang pancasila dan UUD'45 agar dapat dibentengi oleh umat islam agar tidak dapat diubah. "Namun, apa hasilnya setelah umat Islam dipecah dan diadu domba seperti sekarang," jelasnya.
Lebih jauh Habib Umar mengatakan, Umat Islamnya sudah jenuh melihat kondisi sekarang ini. Pemerintah yang terlihat condong dan berperan pada masalah adu domba dan kurang mewaspadai kebangkitan PKI. "Lihat saja UUD1945 sudah dipretelin dan diaduk-aduk dan sekarang mereka bertepuk tangan hasilnya telah terlaksana," paparnya.
Untuk itu, saatnya kita harus segera bersatu untuk mengembalikan apa yang telah dirusak oleh kekuasan yang kurang bertanggung jawab atas rusaknya konstitusi dengan menghalalkan segala cara.
"Saatnya sekarang ini umat islam untuk duduk bersama dan bersatu mendukung perubahan yang sekarang ini digaungkan oleh Paslon AMIN. Dengan perubahan maka kita akan bisa mengembalikan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan para pendiri dan leluhur bangsa. Untuk membentengi dan menjaga UUD 45 dan Pancasila, MERDEKA.," katanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.