Generasi Z Darurat Nilai Moral di Era Digital
Edukasi | 2024-01-10 07:37:19Era digital semakin hari mengalami kemajuan pesat membuat semua informasi bisa didapatkan secara mudah tanpa ada batasan. Hal ini membuat keterbukaan informasi dan berpengaruh pada semua kalangan, kemajuan teknologi digital memiliki banyak dampak salah satunya adalah dampak negatif pada nilai-nilai dan moral.
Teknologi menyimpan berbagai dampak negatif terhadap anak dan remaja, salah satunya dengan hadinya gadget di tengah-tengah mereka. Perkembangan aspek yang tanpa kita sadari telah ikut terdampak adalah moral dan hal tersebut perlu diperhatikan. Kondisi nilai remaja saat ini sangat buruk, contohnya adalah ketika mereka sedang melewati jalan perkampungan dan di sisi jalan terlihat ada orang tua yang sedang duduk, mereka lewat hanya sekedar lewat saja tanpa menyapa dengan ucapan “misi pak, bu” dan tanpa sedikit senyuman.
Digitalisasi memberikan kemudahan dan kebahagiaan bagi masyarakat. Jauh menjadi dekat, serta membuat masyarakat dapat berkomunikasi dengan mudah. Hal yang harus disoroti pada perkembangan zaman adalah nilai moral yang berdampak pada nilai kesopanan, beragama, dan keramahan yang perlahan mulai mengalami kemenurunan. Digitalisasi membuka peluang terjadinya penyimpangan atas bersikap sopan dan moralitas.
Pelanggaran norma sosial yang semakin terlihat dalam kalangan masyarakat seperti semakin maraknya kasus tindak korupsi dan penipuan online. Sedangkan penyimpangan norma kesopanan yang terjadi di kalangan anak-anak adalah malas mengerjakan tugas, sering melanggar aturan sekolah, berkelahi, dan melakukan tindakan bullying. Kemudian bagaimana cara untuk mengurangi berbagai dampak negatif dari era digitalisasi ini? mari kita bahas satu persatu.
Pertama, Penguatan Agama. Seperti yang kita ketahui agama merupakan bekal yang dipergunakan sebagai pelindung untuk menyikapi perilaku penyimpangan dan perubahan nilai moral dan norma. Penguatan agama ini sangat penting demi menjaga anak remaja tetap pada nilai dan norma yang sudah ada, tidak berubah atau bahkan menyimpang.
Kedua, menjaga hubungan baik dengan sesama. Bukan hanya dengan bersosialisasi semata, akan tetapi dengan adanya hubungan yang baik antar manusia juga dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk membentuk pribadi yang baik pula. Walaupun kita tahu bahwa anak remaja bersosialisasi lewat sosial media yang jangkauannya lebih luas, akan tetapi bersosialisasi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain itu juga sangat penting agar tidak mengalami ketergantungan pemakaian sosial media yang tidak selalu bagus untuk anak yang sedang dalam fase menuju dewasa.
Ketiga, mengawasi anak dalam menggunakan gadget. Perkembangan teknologi tidak terlepas dari kecanggihan alat untuk berkomunikasi, Hadirnya gadget bukan hanya membuat komunikasi antar manusia semakin mudah akan tetapi juga berhasil membuat manusia berkembang dan membuat inovasi. Kemudian untuk apa kita mengawasi anak kita? manfaatnya hanya satu agar mereka tidak menggunakan gadget secara berlebihan dan tidak terdampak dari apa yang mereka konsumsi pada saat menggunakan gadget.
Era digitalisasi tidak terlepas dari kehidupan bersosial media, mencari informasi melalui jaringan, menjangkau sesuatu yang jauh menggunakan jaringan, mempelajari segala sesuatu dengan mudah dengan menggunakan jaringan, lalu apa yang menyebabkan nilai moral pada remaja atau generasi z ini terpengaruh? Penyebabnya adalah berlebihan dalam mengonsumsi media sosial yang membuat remaja menjadi merasa ia paling tahu segalanya sehingga mereka acuh dan mengkesampingkan nilai kesopanan dalam kehidupan nyata mereka.
Faktor lain yang membuat nilai moral terpengaruh dengan era digital adalah semakin maraknya konten-konten negatif di media sosial, kita telah mengetahui bahwa sosial media dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali anak-anak yang masih remaja. Fase remaja sendiri merupakan sebuah fase keingintahuan dari anak sedang meningkat di dasari dengan rasa penasaran. Rasa penasaran inilah yang akhirnya membuat remaja ini melakukan apa yang mereka lihat di sosial media.
Melihat semakin maraknya konten-konten yang mengandung nilai negatif terhadap anak kita sebagai orang tua harus memberikan sedikit waktu untuk dapat berinteraksi dengan anak bahkan kita harus bisa membuat anak kita nyaman saat sedang berada di samping kita dengan begitu kita akan lebih mengetahui bagaimana anak kita bertumbuh, apakah menyimpang dari norma atau tidak dan jika kita melihat perilaku yang berbeda dari anak kita, kita harus mencari tahu apa yang membuat ia berbeda dari biasanya. Kemudian pentingnya membuat regulasi tambahan atau memperbarui regulasi yang sudah ada, seperti contohnya memberikan acaman hukuman terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan sosial media.
Dunia pendidikan juga harus berperan pada era saat ini, dengan mengajarkan dan memberikan pengertian yang lebih atau mendalam itu juga dapat membuat remaja terjaga serta tetap berada di nilai dan norma yang telah ada. Banyak anak remaja pada era saat ini melupakan nilai-nilai yang ada terlebih dahulu dan menjadi acuh terhadap itu karena adanya kehidupan lain yang memiliki kebebasan lebih yaitu sosial media. Memang era digital ini sangat berbahaya sekali terhadap anak-anak karena pengaruhnya yang luar biasa dan pengaruhnya ini dapat terlihat sangat cepat hitungan menit setelah anak-anak mempergunakan alat yang dinamakan ponsel pintar, mereka hanya menyimak, menonton hitungan menit mereka langsung bisa menirukan apa yang mereka tonton dan yang mereka simak.
Jadi, peranan orang tua dan regulasi tentang penggunaan sosial media pada era digital ini sangat penting terhadap perkembangan anak remaja apalagi saat ini teknologi terus berkembang dan menebar ancaman atas perubahan nilai dan norma pada remaja.
Penulis :
Siti Khofifah, mahasiswi semester 5 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.