Burkina Faso Rusia: Kudeta yang menjadi awal hubungan erat kedua negara
Politik | 2024-01-07 00:23:24Ketika kita melihat kedekatan yang terjadi secara tiba – tiba yang terjadi antara Burkina Faso dengan Rusia kita harus melihat kilas balik dari bagaiamana hubungan ini bisa terjalin. Burkina Faso di awal tahun 2022 mengalami krisis Politik dimana terjadi Kudeta kepada presiden Paul – Henri Damiba yang dipimpin oleh kapten tentara Burkina Faso Ibrahim Traore. Hal ini terjadi karena ketidakpuasan terhadap Presiden Damiba yang dianggap tidak mampu membawa Burkina Faso menjadi lebih maju melainkan ia mempertahankan cara lama yang tidak di setujui oleh kapten Ibrahim Traore. Dibalik kejadian ini ada hal yang menarik dimana saat proses kudeta berlangsung terdapat video yang beredar bendera Rusia ditengah proses kudeta yang nantinya akan terlihat sebuah kedekatan yang konkret antara Burkina Faso dan Rusia.
Burkina Faso yang menjadi bekas Koloni dari perancis memiliki hubungan yang erat dengan negara perancis yang menjadi sekutu terkuat mereka. Sejak kapten Ibrahim Traore secara de facto mengangkat dirinya sendiri menjadi presiden Burkina Faso ia mulai menjauhi perancis yang sebelumnya merupakan sekutu terkuat dari Burkina Faso. Kejadian ini yang ditenggarai menjadi alasan dari terjadinya kudeta dimana pihak militer merasa perancis bukanlah sekutu yang tepat lagi untuk Burkina Faso. Banyak adanya sentimen anti perancis dari masyarakat Burkina Faso yang tidak ingin perancis menjadi sekutu negara mereka lagi. Hal ini menjadi salah satu mengapa proses kudeta terjadi begitu cepat tanpa rintangan yang berarti bagi Kapten Ibrahim Traore.
Hubungan Burkina Faso dan Rusia menjadi semakin jelas ketika Rusia menyatakan telah sepakat dengan Burkina Faso untuk membangun Pembangkit listrik tenaga Nuklir yang langsung ditandatangani oleh presiden Vladimir Putin dan Presiden Ibrahim Traore dalam Konferensi Rusia-Afrika Juli 2023. Kesepakatan ini terjadi atas permintaan langsung kapten Ibrahim Traore untuk memenuhi kebutuhan listrik di Burkina Faso yang masih menelan biaya tinggi. Di dalam rapat yang sama Presiden Vladimir Putin menyatakan akan kembali membuka Kedutaan Rusia di Burkina Faso setelah tutup dari tahun 1992 ketika Uni Soviet runtuh. Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Kerja sama yang terjadi dengan Burkina Faso adalah bukti hubungan yang Erat antara Rusia dengan Burkina Faso dan juga negara Afrika yang lain.
Ketika kita melihat rentetan yang terjadi di Burkina Faso kita bisa melihat dengan jelas bagaimana cepatnya pengaruh Rusia di dalam Burkina Faso hanya selang setahun setelah kudeta terjadi. Benua Afrika menjadi target dari perluasan pengaruh Rusia dalam beberapa tahun terakhir di mana hal ini bisa terlihat dari Rusia yang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Mesir dengan nilai 30 triliun Dolar AS, juga mencapai kesepakatan dengan Nigeria dan Kenya untuk hal yang sama. Pengaruh Rusia yang ada di benua Afrika dapat dirasakan dengan kehadiran tentara bayaran asal Rusia yaitu Wagner yang membantu beberapa upaya kudeta yang terjadi di Mali dan Niger. Ketika kita sudah melihat hal yang terjadi ini kita bisa menyimpulkan bahwa apa yang terjadi di Burkina Faso dan negara Afrika lainnya adalah sebuah upaya dari Rusia untuk menancapkan Hegemoninya di benua Afrika. apa yang terjadi di Burkina Faso mungkin saja bukan yang terakhir dari upaya Rusia untuk memperluas lebih jauh hegemoninya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.