Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Gemilangnya Peradaban Islam Berkat Budaya Saling Menasehati

Agama | 2024-01-06 14:58:28
Sumber foto: dokumen pribadi via image creator Canva

Nasehat merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hal ini dapat kita lihat dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Aku membaiat Rasûlullâh shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap Muslim". (HR. al-Bukhâri no.57 dan Muslim no.56)

Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggandengkan perkara memberi nasehat kepada sesama Muslim dengan menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Kedua hal tersebut merupakan rukun Islam yang sangat fundamental. Dengan menempatkan nasehat sejajar dengan kedua rukun Islam tersebut, maka ini menunjukkan betapa pentingnya perkara nasehat dalam ajaran Islam.

Nasehat dalam Islam mencakup nasehat dalam berbagai bidang kehidupan, baik urusan agama ataupun urusan dunia. Nasehat agama misalnya menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Sedangkan nasehat dunia misalnya memberi petunjuk dalam urusan muamalah, politik, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling menasehati dalam kebaikan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Dalam tafsir ayat ini, para ulama menjelaskan bahwa menyeru kepada kebaikan termasuk di dalamnya perintah untuk saling menasehati dalam hal-hal yang bermanfaat bagi agama dan dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Agama adalah nasehat." Para sahabat bertanya, "Untuk siapa, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, dan pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya." (HR. Muslim no. 55).

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa nasehat dalam Islam sangat luas cakupannya, yaitu nasehat dalam rangka menjaga hubungan baik manusia dengan Allah, al-Quran, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, pemimpin umat, dan antara sesama manusia.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia." (HR. Ahmad dan Bazzar).

Para ulama menjelaskan bahwa memberi manfaat kepada sesama dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan salah satunya adalah dengan memberikan nasehat yang baik kepada mereka.
Dalam kehidupan masyarakat, nasehat sangat dibutuhkan untuk mempererat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan sesama Muslim. Dengan saling menasehati dalam kebaikan, masyarakat menjadi terbentuk susunan dan tatanan yang baik. Sebaliknya, jika saling menasehati ditinggalkan, akan terjadi kekacauan dan ketimpangan dalam masyarakat.

Sayangnya, di zaman modern seperti sekarang ini, perkara nasehat sudah mulai dilupakan dan diabaikan oleh sebagian masyarakat. Banyak orang yang enggan menerima nasehat dari orang lain dengan berbagai alasan. Padahal nasehat yang baik dan benar dari orang lain merupakan karunia yang sangat berharga.

Oleh karena itu, sudah semestinya kita menghidupkan kembali budaya saling menasehati dalam kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Kita perlu meningkatkan kesadaran bahwa nasehat yang ikhlas karena Allah semata adalah bentuk rasa peduli dan kasih sayang kita kepada sesama.

Menasehati tidak berarti mencampuri urusan orang lain. Menasehati juga bukan berarti menggurui dan merasa paling benar. Menasehati hanya dilakukan dengan niat tulus ingin memberi manfaat kepada saudara seiman kita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat." (HR. Bukhari)

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk terus menyampaikan kebaikan kepada sesama dalam bentuk apapun, meskipun hanya satu nasehat kecil. Karena nasehat yang baik, meskipun sedikit, tetap bernilai besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Itulah uraian singkat mengenai pentingnya nasehat dalam Islam. Semoga kita dapat menjadi manusia yang saling nasehat-menasehati dalam kebaikan, sehingga tercipta masyarakat yang rukun, damai, sejahtera, dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image