Syahrial, S.T

Istiqomah di Jalan Allah, Kunci Menangkal Setan

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya dia (syaitan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allâh dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorangpun diantara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allâh membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allâh Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. An-Nur/24:21)

Dalam kehidupan ini, manusia memiliki pilihan untuk memilih jalan menuju kebaikan atau keburukan. Kita sebagai manusia yang beriman tentu ingin menempuh jalan kebaikan dan menjauhi jalan keburukan. Namun, seringkali godaan dan bujukan untuk berbuat buruk datang dari setan. Ia senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang benar.

Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 21 mengingatkan kita agar tidak mengikuti langkah-langkah setan. Setan akan senantiasa berupaya membujuk dan menggoda kita untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar yang dilarang Allah. Jika kita mengikuti bujukan setan, maka kita telah terjerumus dalam kesesatan.

Lantas, bagaimana cara kita menghindari jebakan setan dan tetap istiqomah di jalan Allah? Pertama, kita harus senantiasa mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita. Dengan mengingat Allah, hati kita akan tentram dan terjaga dari godaan setan.

Kedua, memperbanyak ibadah seperti sholat, puasa, zikir, dan membaca Al-Qur'an. Semakin dekat dengan Allah, semakin jauh kita dari godaan setan.

Ketiga, bergaul dengan orang-orang shaleh. Pergaulan yang baik akan memberi pengaruh positif dalam keimanan dan ketakwaan kita.

Keempat, menutup aurat dan menjaga pandangan. Mata adalah pintu masuknya setan, maka jagalah pandangan agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak iman.

Kelima, menjauhi tempat-tempat maksiat. Hindari tempat-tempat yang dapat menjerumuskan pada perbuatan maksiat.

Keenam, banyak berdoa memohon perlindungan Allah dari godaan setan. Berdoa agar Allah memberi kekuatan iman dan ketakwaan dalam menghadapi bujukan setan.

Ketujuh, bertaubat dan memohon ampun jika pernah tergelincir dalam dosa. Allah Maha Pengampun dan siap menerima taubat hamba-Nya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setan itu telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat." (HR. Muslim no. 134). Maka sholatlah dengan khusyuk untuk menjaga diri dari syaitan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan: kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika menemui Tuhannya." (HR. Muslim no. 1151). Puasa yang ikhlas dapat menguatkan ketaatan kita kepada Allah.

Perlu diingat, jika bukan karena karunia dan rahmat Allah, niscaya tidak seorang pun di antara kita bersih dari dosa. Hanya Allah Yang Maha Agung yang mampu membersihkan hamba-Nya dari dosa melalui pertolongan-Nya. Hendaknya kita selalu berprasangka baik kepada Allah dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya.

Allah Maha Mendengar doa hamba-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati kita. Maka berserah dirilah sepenuhnya kepada Allah, ikhlaskan niat karena Allah, istiqomah dalam ketaatan, dan selalu memohon pertolongan-Nya. Insya Allah kita akan tetap istiqomah di jalan-Nya dan terhindar dari jebakan setan.