Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image liza Anggraeni

Batik Paoman dari Pesisir yang Dikenal Desainer Nasional

Sejarah | Wednesday, 27 Dec 2023, 12:26 WIB

Batik Paoman merupakan jenis batik yang sangat terkenal dari Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Batik Paoman aslinya bernama Batik Indramayu atau bisa juga disebut Batik Dermayon. Salah satu desa yang sangat terkenal dengan batiknya yaitu Desa Paoman. Corak- corak pada batik tersebut didominasikan oleh motif yang terinspirasi dari biota-biota yang ada di laut karena titik lokasinya berada di pesisir utara pulau jawa. Penduduknya juga sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Aktivitas membatik ini sangat banyak di tekuni oleh para perempuan di mana saat momen menunggu sang suami pulang melaut.

Batik Indramayuan. infobatik.id ©2020 Merdeka.com

Paoman merupakan perkampungan nelayan. Bagi kaum wanita, melaut yang dilakukan suami atau ayahnya tidak jauh berbeda dengan perang. Paoman dikenal sebagai daerah permuiman tua yang termasuk wilaya Desa Pabean Llir.

Menurut Siti Ruminah atau lebih sering dikenal sebagai Hj. Sudiono, pemilik Galeri Batik Paoman Art, selain dipengeruhi unsur laut, motif Batik Paoman juga sangat banyak yang dipengaruhi oleh budaya Cina, Belanda, dan Arab karena negara-negara tersebut memiliki pengaruh budaya asing yang kental. Batik Indramayu atau Batik Dermayon, batik yang tergolong sebagai batik pesisir yang terkenal dengan batiknya dengan corak motif khas yang dipengaruhi oleh berbagai budaya termasuk Arab, Belanda dan Cina. Hal ini menunjukkan bahwa batik-batik tersebut sudah ada sejak jaman kolonial Belanda.

“Bangsa Arab yang pada waktu melakukan syiar Islam melahirkan motif kembang kapas segi 6 dan segi 5 yang melambangkan rukun iman dan rukun Islam. Kemudian ada motif bunga tulip yang di pengaruhi budaya Belanda. Pengaruh Cina terlihat pada motif lokcan. Sedangkan yang menjadi khas lokal Indramayu adalah motil kapal kandas, iwak etong, parag teja, tangga istana, merak ngibing, kreta kencana, dan lain sebagainya,” papar Siti. Berbagai motif tersebut tercipta karena berkaitan erat dengan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari.

Batik Paoman kurang lebih terdapat sekitar 143 motif, 99 di antaranya sudah terdaftar di bawah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Filosofi batik tulis paoman ini mencerminkan emosi para pembatiknya karena hanya menggunakan sedikit pola. Seperti motif kapal kandas yang mencerminkan doa istri yang mengiringi kepergian suami melaut dan berharap pulang dengan selamat sambal membawa hasil laut. Selain itu, Batik Indramayu juga menggunakan warna-warna alam yang dihasilkan dari bahan-bahan organik seperti tumbuhan dan rempah-rempah seperti nila, madder, dan daun jati. Meskipun secara tradisional batik tulis (batik yang digambar tangan) sudah lazim, batik cap (batik cap) dan pencetakan juga menjadi populer.

Seiring perkembangan zaman, kini Batik Paoman juga banyak menggunakan warna sintesis. Jenisnya bukan hanya batik tulis, tapi juga batik cap printing. Mulai tahun 2006 lalu, Batik Paoman dengan jenis keliran mulai disukai para desainer nasional seperti Anne Avantie. Proses pengerjaan batik tulis ini bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Dalam beberapa tahun terakhir, Batik Paoman dengan jenis keliran telah menjadi produk yang banyak diperhatikan dan diappresiasi oleh masyarakat dan desainer nasional, menunjukkan bahwa Batik Paoman memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi produk yang menarik di era globalisasi. Batik Paoman mendapat pengakuan dari desainer nasional. Batik Paoman ini menjadi favorit para desainner nasional karena adanya inovasi kreativitas juga masih mempertahankan keaslian budaya yang masih menggambarkan kehidupan masyarakat di daerah pesisir, paoman jenis keliran menggunakan motif baru yang mencerminkan suasana hati pembatiknya. Batik jenis ini juga masih menggunakan pewarna alami dan juga adanya kolaborasi dengan desain nasional dengan produsen batik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image