Lavamong Coffee and Resto Gelar Event Cosplay Berfokus Pada Pelajar
Info Terkini | 2023-12-23 10:47:20Suasana di Lavamong Coffe and Resto dipenuhi dengan keceriaan dan antusiasme yang luar biasa saat beberapa pelajar berkumpul untuk merayakan event jejepangan yang digelar di tempat ini. Event ini merupakan salah satu dari beberapa event jejepangan yang diadakan di kota ini, tetapi antusiasme yang terlihat dari para pengunjung menunjukkan bahwa event ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar budaya Jepang.
Inari Kudus bersama Lavamong Coffee and Resto berkolaborasi dalam event Jejepangan pertama yang berfokus pada pelajar-pelajar di Kota Kudus pada Minggu (19/11).
Dari pukul 11 siang hingga sore hari, Lavamong Coffee and Resto dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan usia khususnya usia pelajar yang datang untuk menikmati beragam kegiatan yang disajikan. Dalam event tersebut seperti kompetisi Cosplay, Anisong, Meet and Great dengan Costume Maker dari Jogja, hingga DJ perform.
Salah satu pengunjung, Sari, mengungkapkan kesan positifnya tentang event ini. "Saya sangat senang bisa ikut dalam event cosplay ini. Acaranya sangat menarik dan terasa begitu autentik. Saya juga suka dengan venuenya yang mana banyak spot untuk foto-foto," ujarnya dengan senyum.
Terdapat 200 lebih peserta yang mengikut mulai dari komunitas daerah Kudus sendiri hingga luar Kudus seperti Demak, Jepara, dan Pati, yang turut meramaikan event ini.
Ketua komunitas Inari sekaligus EO acara tersebut, Ahmad Trias atau yang akrab disapa Zirro Sigma mengaku sengaja menampilkan idol dan band dari Kudus, untuk menunjukan bahwa Kudus juga memiliki talent dalam konteks Jejepangan yang menarik.
“Untuk J-Band, Idol, itu dari Kudus semua. Saya sengaja agar mereka lebih semangat dan untuk menunjukkan di atas panggung kalau di Kudus itu juga ada,” terangnya saat ditemui di lokasi.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Lavamong dan Udinus yang telah turut andil dalam kemeriahan event Jejepangan dengan menyediakan venue dan sponsorship.
“Kepada semua pengunjung terima kasih atas antusiasnya, terima kasih juga teman-teman dari luar kota dan komunitas. Maaf kalau masih ada kekurangan, semoga next event kita bisa bikin lagi dengan hal-hal positif.” tutupnya.
Dalam wawancara dengan pemilik resto terkait acara jejepangan yang diadakan di Lavamong tersebut, pemilik menyampaikan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memperkaya pengalaman pelanggan. Pemilik menyebutkan bahwa inspirasi acara tersebut muncul dari minat pribadi terhadap budaya Jepang dan keinginan untuk memberikan suasana unik di resto. Selain itu, pemilik menyatakan harapannya agar acara tersebut menjadi titik fokus untuk komunitas pecinta budaya Jepang, meningkatkan daya tarik resto, dan menciptakan kenangan positif bagi pelanggan. Pemilik juga berbagi tantangan yang dihadapi dalam menyelenggarakan acara tersebut, seperti logistik dan promosi, tetapi merasa senang dengan respons positif dari pelanggan. Keseluruhan, wawancara mencerminkan dedikasi pemilik resto terhadap memberikan pengalaman yang berbeda dan berkesan melalui acara jejepangan di tempat mereka.
“Kami sangat bersyukur melihat respon yang luar biasa dari pelajar di Kota Kudus terhadap event ini. Melihat antusiasme seperti ini membuat kami semakin termotivasi untuk mengadakan event-event serupa di tahun berikutnya”. Ungkap Didik selaku pihak managemen Lavamong.
Dengan berakhirnya event ini, menunjukkan bahwa minat terhadap budaya Jepang masih cukup tinggi di kalangan pelajar Kota Kudus, dan event-event seperti ini diharapkan dapat terus ada dan berkembang lebih pesat lagi, mengingat acara seperti ini memiliki daya tarik dan income yang menjanjikan jika diadakan dan berkolaborasi dengan di industri FnB.
Oleh : Allam Chorqul Awaa'id, Mahasiswa Faklutas Psikologi Universitas Muria Kkudus
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.