Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohammad Nur Rianto Al Arif

Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Bela Negara Menuju Indonesia Maju

Politik | Thursday, 21 Dec 2023, 10:00 WIB

Hari bela negara yang diperingati setiap tanggal 19 Desember merupakan salah satu hari bersejarah untuk mengenang peristiwa agresi militer Belanda II pada 1948. Pada waktu itu, pemerintah Indonesia membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatera Barat guna menyatukan rakyat dan menunjukkan bahwa Indonesia masih tetap eksis. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas peran PDRI, ditetapkanlah hari Bela Negara pada 19 Desember berdasarkan Keppres No. 20 Tahun 2006. Tema yang diangkat pada peringatan Hari Bela Negara ke-75 pada peringatan tahun 2023 ialah “Kobarkan Bela Negara Untuk Indonesia Maju.”

Hari Bela Negara menjadi momen penting bagi setiap warga negara untuk merenungkan arti sejati dari kewajiban dan tanggung jawab terhadap negara. Dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam situasi damai maupun dalam menghadapi potensi ancaman, mengenang dan memaknai Hari Bela Negara menjadi suatu keharusan. Artikel ini akan membahas makna Hari Bela Negara, tanggung jawab individu dalam membela negara, serta bagaimana pengabdian kepada negara dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan pembangunan bangsa.

Semangat bela negara bukan sekadar bentuk wajib militer, melainkan komitmen bersama untuk melindungi dan memajukan Indonesia. Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan dan keberlanjutan sumber daya. Semangat bela negara adalah pendorong utama di balik upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, dan berdaya saing.

Pemuda adalah tulang punggung pembangunan bangsa. Mereka membawa semangat segar, keberanian, dan inovasi yang diperlukan untuk mengatasi tantangan zaman. Peran pemuda dalam bela negara melibatkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga teknologi. Mereka adalah agen perubahan yang dapat membentuk wajah baru Indonesia melalui kontribusi positif dan kolaborasi lintas sektor.

Pemuda dianggap sebagai pilar utama kebangsaan, mewakili semangat baru, ide-ide segar, dan energi yang dapat membawa perubahan positif. Masa pemuda adalah periode yang kritis dalam pembentukan karakter dan identitas individu, serta menentukan bagaimana mereka akan berkontribusi terhadap masyarakat dan negara. Oleh karena itu, memahami peran pemuda dalam konteks bela negara merupakan langkah penting dalam mengejar cita-cita kebangsaan.

Pendidikan memainkan peran sentral dalam membentuk kesadaran bela negara di kalangan pemuda. Melalui sistem pendidikan yang baik, pemuda dapat ditanamkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, dan tanggung jawab terhadap negara. Pendidikan bela negara tidak hanya berkaitan dengan aspek militer, tetapi juga mencakup pemahaman tentang sejarah, nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kearifan lokal yang merupakan pondasi bagi keberagaman Indonesia.

Pentingnya pendidikan bela negara terletak pada kemampuan pemuda untuk memahami ancaman-ancaman yang mungkin dihadapi oleh negara, baik dari dalam maupun luar. Pendidikan ini juga dapat membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam berbagai sektor, termasuk pertahanan dan keamanan, ekonomi, teknologi, dan pembangunan sosial.

Aktivisme pemuda adalah bentuk nyata dari peran mereka dalam bela negara. Pemuda seringkali menjadi kekuatan pendorong di balik gerakan sosial, politik, dan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif. Mereka terlibat dalam berbagai isu, mulai dari hak asasi manusia, keadilan, hingga lingkungan hidup. Gerakan aktivisme pemuda membuktikan bahwa bela negara tidak selalu terbatas pada keterlibatan dalam konteks militer, tetapi juga mencakup kepedulian terhadap keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Pemuda memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang berwenang.

Terdapat beberapa tantang yang dihadapi pemuda dalam misi bela negara. Pertama, tantangan Pendidikan. Pendidikan berkualitas adalah fondasi bagi pemuda untuk memahami nilai-nilai bela negara. Tantangan seperti ketidaksetaraan akses pendidikan dan kurangnya materi pembelajaran yang mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai kebangsaan perlu diatasi agar pemuda memiliki landasan pemahaman yang kuat. Kedua, tantangan ekonomi. Ketidaksetaraan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran dapat menjadi penghambat bagi pemuda untuk aktif berkontribusi. Dukungan pada kewirausahaan dan pelatihan keterampilan adalah kunci untuk memungkinkan pemuda menjadi kekuatan ekonomi yang progresif.

Ketiga, tantangan teknologi. Sementara pemuda Indonesia semakin terhubung dengan teknologi, tantangan di bidang keamanan siber dan penggunaan teknologi untuk kebaikan masyarakat perlu diatasi. Pemuda harus dilatih untuk menjadi pemain aktif dalam mengatasi ancaman siber dan mengembangkan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional. Keempat, tantangan lingkungan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga menghadapi tantangan lingkungan yang serius. Pemuda perlu menjadi pelindung alam, memimpin gerakan keberlanjutan, dan menciptakan solusi inovatif untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian alam.

Berdasarkan tantangan tersebut, terdapat beberapa Langkah konkrit yang dapat dilakukan dalam menuju Indonesia Maju. Pertama, penguatan Pendidikan bela negara. Reformasi kurikulum pendidikan untuk memasukkan materi bela negara yang lebih mendalam, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan. Program ekstrakurikuler yang mendorong pemahaman dan semangat bela negara juga perlu diperkuat. Kedua, pemberdayaan ekonomi pemuda. Mendorong kewirausahaan dengan memberikan akses modal, pelatihan keterampilan, dan dukungan infrastruktur bagi pemuda. Kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan ekonomi pemuda.

Ketiga, peningkatan keamanan siber. Membangun kapasitas pemuda dalam bidang keamanan siber melalui pelatihan, sertifikasi, dan pendidikan. Ini dapat menciptakan generasi yang sadar akan risiko siber dan mampu melindungi sistem informasi negara. Keempat, pemuda sebagai pelopor keberlanjutan. Menggali potensi pemuda dalam mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan. Mendorong proyek-proyek yang mendukung energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan konservasi alam.

Indonesia Maju bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah panggilan aksi untuk seluruh rakyat Indonesia. Pemuda memiliki peran sentral dalam mengkobarkan semangat bela negara yang menjadi fondasi pembangunan bangsa. Dengan mengatasi tantangan pendidikan, ekonomi, teknologi, dan lingkungan, pemuda dapat menjadi pionir perubahan positif. Melibatkan pemuda dalam pembangunan negara bukan hanya investasi dalam masa depan, tetapi juga investasi dalam keberlanjutan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan maju. Kobarkan semangat bela negara, dan bersama-sama kita akan membangun Indonesia yang adil, makmur, dan Sejahtera.

Oleh: Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, M.Si (Sekjen DPP Asosiasi Dosen Indonesia)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image