Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Esmeralda Marissa Osang

Labuan Bajo, Wujudkan Destinasi Pembangunan Cerdas Berkelanjutan

Lainnnya | 2023-12-20 10:53:07
Sumber gambar: Fransisca A.,dkk
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Dalam era globalisasi yang semakin mempercepat perubahan, pembangunan berkelanjutan muncul sebagai landasan krusial dalam menggagas strategi pembangunan yang tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menggabungkan aspek lingkungan hidup dan sosial. Upaya sadar dan terencana ini menjadi kunci untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup tidak hanya bagi generasi masa kini, tetapi juga bagi generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan bukan sekadar konsep, melainkan sebuah komitmen untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini dengan bijak, tanpa mengorbankan potensi kehidupan yang akan datang. Pengembangan destinasi pariwisata menjadi pilihan terbaik untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menguntungkan. Dalam UU Nomor 10 Tahun 2009 pemerintah secara khusus mengatur kebijakan tentang pariwisata. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 mengatur pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan Tahun 2016 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional merancang pembangunan terhadap 10 destinasi wisata prioritas. Salah satu destinasi pariwisata yang sudah mendunia adalah Labuan Bajo dengan keindahan alam yang memukau.

Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai yang terletak secara strategis di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menjadi pintu gerbang utama untuk menjelajahi keindahan Pulau Flores. Salah satu keindahan dari Labuan Bajo adalah Taman Nasional Komodo yang terkenal dengan populasi Komodo yang langka. Selain wisata Bahari, terdapat tempat wisata lain seperti berbagai jenis gua alam yang khas, mata air, dan air terjun yang menjadi kekuatan dari kota ini. Hal ini merupakan peluang bagi pemerintah untuk mewujudkan pembangunan cerdas yang berkelanjutan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa kenyataan yang menunjukkan bahwa pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo masih dihadapkan dengan berbagai tantangan. Terdapat kekurangan dalam penawaran atraksi wisata sehingga kunjungan ke Labuan Bajo masih terkait erat dengan pengamatan Komodo saja. Selain itu, keindahan pemandangan di beberapa tempat sekitar Labuan Bajo yang kurang menarik, dengan adanya masalah sampah yang tersebar, mencerminkan kurangnya kesadaran pariwisata di kalangan masyarakat setempat. Krisis air minum yang sering kali terjadi, terutama selama musim kemarau, menunjukkan bahwa adanya persoalan mendasar yang perlu ditangani di destinasi pariwisata Labuan Bajo.

Hal ini sangat penting untuk ditangani karena perkembangan sektor pariwisata yang berkembang pesat, dengan harapan bahwa hambatan dalam pengembangan tersebut dapat dikurangi dan mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo. Tujuannya untuk mempercepat proses pembangunan, meningkatkan efisiensi pengeluaran anggaran, dan meningkatkan nilai manfaat dari keberadaan pariwisata Labuan Bajo.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan strategi dan inisiatif yang melibatkan banyak orang. Beberapa langkah yang dapat diambil yaitu mengembangkan berbagai jenis pengalaman wisata, seperti ekowisata, petualangan alam, dan kegiatan budaya, untuk menarik berbagai jenis wisatawan dan mengurangi tekanan pada satu jenis pariwisata. Melakukan perbaikan pemandangan di lokasi penting pariwisata dengan membersihkan area dari sampah untuk menjaga kebersihan dan keindahan destinasi. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang adanya peluang besar dalam peningkatan perkembangan ekonomi melalui destinasi pariwisata di Labuan Bajo, dengan melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata, sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan destinasi mereka. Melakukan peningkatan kapasitas penyediaan air secara efisien dengan menggalakkan praktis hemat air di antara penduduk dan pengunjung.

Selain itu, upaya pembangunan cerdas berkelanjutan di Labuan Bajo dapat mencakup beberapa aspek penting, yaitu pengembangan infrastruktur berkelanjutan dengan membangun fasilitas yang ramah lingkungan seperti sistem energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan transportasi umum yang baik. Bentuk peningkatan fasilitas infrastruktur terbarukan di Labuan Bajo untuk mendapatkan air minum yang bersih terdapat dua opsi, yang pertama melibatkan pemetaan air bawah tanah di desa Labuan Bajo dan pemompaan yang menggunakan tenaga listrik dari panel surya. Opsi kedua adalah melakukan pemompaan air reservoir yang terletak sekitar 3 km dari desa Labuan Bajo. Pemetaan air bawah tanah akan dilakukan dengan metode geolistrik. Metode geolistrik ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kelistrikan lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah. Metode ini tergolong ramah lingkungan dan relatif murah karena tidak menggunakan bahan peledak. Adapun pembangunan sarana dan prasarana seperti transportasi umum yang dibangun di Labuan Bajo, yaitu Pelabuhan Marina sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal wisatawan dari berbagai negara yang datang lewat jalur laut. Pelabuhan Marina dilengkapi dengan peningkatan fasilitas penyebrangan, hotel dan lain-lain.

Manfaat dari upaya-upaya yang dilakukan di atas memberikan dampak positif bagi masyarakat. Diversifikasi pengalaman wisata, seperti ekowisata dan kegiatan budaya, menarik berbagai jenis wisatawan, mengurangi tekanan pada satu jenis pariwisata dan menciptakan pendapatan yang beragam. Perbaikan pemandangan dan kebersihan lokasi pariwisata meningkatkan daya tarik estetis, sementara melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata meningkatkan kesadaran ekonomi dan tanggung jawab terhadap pelestarian destinasi. Upaya konservasi air dan pembangunan berkelanjutan, termasuk infrastruktur ramah lingkungan, memberikan banyak manfaat jangka panjang dengan memastikan ketersediaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Pembangunan Pelabuhan Marina tidak hanya meningkatkan fasilitas transportasi dan akomodasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, upaya-upaya ini memberikan dampak positif pada ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan Labuan Bajo dapat mewujudkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan, memberi manfaat jangka panjang bagi ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Kerja sama pemerintah dan sektor swasta serta organisasi non-pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjalankan upaya-upaya tersebut agar terciptanya lingkungan hidup yang kita inginkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image