Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Habib Miftahudin Alfata

Implementasi SDGs Bersama Elektrifikasi dengan Subsidi Motor Listrik dan Era Konversi di Indonesia

Motor | 2023-12-16 06:01:19
Sumber : Harian Disway

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan populasi yang besar, memiliki tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah dengan mengadopsi teknologi elektrifikasi, terutama dalam sektor transportasi. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Indonesia telah menetapkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang harus dicapai pada tahun 2030. Salah satu SDGs yang relevan dengan penggunaan motor listrik adalah SDGs nomor 7, yaitu "Energi Bersih dan Terjangkau".

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah memberikan insentif dan subsidi untuk mendorong penggunaan motor listrik. Salah satu keuntungan dari penggunaan motor listrik adalah pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara, yang dapat membantu mencapai target SDGs nomor 13, yaitu "Tindakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim". Selain itu, penggunaan motor listrik juga dapat membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil yang semakin langka dan mahal.

Namun, meskipun ada insentif dan subsidi yang tersedia, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam mengadopsi teknologi motor listrik di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya infrastruktur pengisian daya yang memadai. Saat ini, hanya ada sekitar 200 stasiun pengisian daya di seluruh Indonesia, yang sebagian besar terletak di kota-kota besar. Hal ini membuat penggunaan motor listrik masih sulit dilakukan di daerah pedesaan atau terpencil.

Selain itu, harga motor listrik masih relatif mahal dibandingkan dengan motor bertenaga bahan bakar fosil. Meskipun ada subsidi yang tersedia, harga motor listrik masih di atas anggaran banyak orang. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mendorong pengembangan teknologi motor listrik yang lebih murah dan terjangkau.

Namun, meskipun ada beberapa tantangan yang harus diatasi, penggunaan motor listrik di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020, penjualan motor listrik di Indonesia meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin menyadari manfaat dari penggunaan motor listrik dan semakin tertarik untuk mengadopsi teknologi ini.

Selain penggunaan motor listrik, Indonesia juga sedang mengalami era konversi energi yang lebih luas. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk menghasilkan 23% energi dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025. Hal ini mencakup pengembangan energi surya, energi angin, dan energi hidro. Konversi ke sumber energi terbarukan dapat membantu mencapai target SDGs nomor 7, yaitu "Energi Bersih dan Terjangkau", serta target SDGs nomor 13, yaitu "Tindakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim".

Namun, seperti halnya dengan penggunaan motor listrik, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam mengadopsi sumber energi terbarukan di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya infrastruktur yang memadai untuk menghasilkan dan mendistribusikan energi terbarukan. Selain itu, biaya pengembangan sumber energi terbarukan masih relatif mahal dibandingkan dengan sumber energi fosil. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mendorong pengembangan teknologi energi terbarukan yang lebih murah dan terjangkau.

Dalam rangka mencapai target SDGs dan mengatasi tantangan yang dihadapi, diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah perlu terus memberikan insentif dan subsidi untuk mendorong penggunaan motor listrik dan pengembangan sumber energi terbarukan. Sektor swasta perlu terus mengembangkan teknologi yang lebih murah dan terjangkau. Masyarakat perlu terus meningkatkan kesadaran akan manfaat dari penggunaan motor listrik dan sumber energi terbarukan.

Dalam penerapannya di Teknik Elektro Universitas Airlangga ini adalah sudah adanya kendaraan listrik buatan mahasiswanya sendiri yang diberi nama ESA (Electric Scooter Airlanggaa) dan SAGA. Melalui kendaraan tersebut mahasiswa dapat mengembangkan kompetensinya untuk mendukung target pemerintah yaitu memperbanyak kendaraan listrik dan elektrifikasi kendaraan sekaligus untuk mencapai SDGs point ke 7

Motor Listrik Karya Mahasiswa FTMM UNAIR (Sumber : Pribadi)

Dalam kesimpulannya, penggunaan motor listrik dan konversi ke sumber energi terbarukan adalah langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Meskipun masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, penggunaan teknologi ini terus meningkat dan semakin banyak orang yang menyadari manfaatnya. Dengan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat melangkah bersama dalam mengadopsi teknologi elektrifikasi dan mencapai target SDGs.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image