Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amirah Puti Salsabilah & Lolita Alamanda

Dampak Penggunaan Gadget Berlebihan terhadap Anak di Bawah Umur

Eduaksi | 2023-12-14 10:24:09

Pada zaman saat ini ilmu teknologi semakin canggih. Segala sesuatu dapat diselesaikan secara praktis dengan teknologi. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi memiliki peran yang sangat penting seiring berkembangnya arus globalisasi, begitu juga dengan gadget. Penggunaan gadget sekarang tidak lagi digunakan oleh kalangan dewasa saja, tetapi anak di bawah umur bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku SD pun sudah tau apa itu gadget dan cara menggunakannya. Gadget adalah sebuah alat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti telepon pintar.

Dari awal kemunculannya yang hanya sebatas alat untuk telepon, kini gadget berubah menjadi seakan-akan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Alat ini terus berkembang untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Hal yang membedakan gadget dengan teknologi yang lainnya adalah unsur kekinian. Artinya, gadget selalu muncul dengan aplikasi-aplikasi terbaru yang mengikuti perkembangan zaman.

Bukan hanya sekedar alat untuk berkomunikasi, tetapi gadget juga merupakan alat untuk mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar dan video. Sekarang manusia berlomba-lomba untuk memiliki gadget karena gadget bukan hanya merupakan alat berkomunikasi, namun juga bagi masyarakat pada umumnya gadget sekaligus sebagai lifestyle (gaya hidup), tren, dan prestise (Kogoya, 2015).

Dalam zaman dengan era digital yang semakin canggih ini, penggunaan gadget pada anak di bawah umur menjadi topik yang trending dan mendebatkan. Banyak orang tua merasa bingung dalam mengelola waktu dan jenis konten yang diberikan kepada anak-anak mereka melalui perangkat digital. Bahkan gadget memang cenderung ditargetkan kepada anak-anak usia sekolah termasuk pada anak usia dini. Mereka sudah tidak merasa aneh pada teknologi yang memberikan kemudahan dan kecanggihan yang ditawarkan oleh gadget, yaitu Internet. Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya.

Saat ini kurang lebih 45 juta menggunakan internet, dimana sembilan juta diantaranya menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Padahal tahun 2001, jumlah pengguna internet di Indonesia hanyasetengah juta penduduk. Jumlah ini semakin bertambah karena semakin mudah didapat serta terjangkaunya harga dari ponsel cerdas (Juliadi, 2018).

Peningkatan penggunaan gadget pada anak di bawah umur telah menjadi isu yang meresahkan dalam masyarakat modern. Meskipun teknologi memberikan akses yang tak terbatas kepada informasi, penggunaan yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak negatif, terutama terhadap aspek pendidikan dan kesehatan mental anak-anak. Banyak anak yang mulai kecanduan gadget dan lupa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya yang berdampak psikologis terutama krisis percaya diri, juga pada perkembangan fisik anak.

Penggunaan gadget pada anak di bawah umur dapat mengganggu proses pembelajaran. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain game atau menonton konten yang tidak mendidik dapat menghambat konsentrasi anak-anak di sekolah. Kurangnya fokus ini dapat berdampak negatif pada pencapaian akademis dan memengaruhi kemampuan belajar.

Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata. Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah bosan, gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan gadget kesukaannya. Penggunaan gadget dapat membuat terganggunya Fungsi PFC. PFC atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak yang mengotrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan teknologi seperti games online, otaknya akan memproduksi hormon dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu.

Selain itu kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap apa yang dia dapat dari internet atau teknologi. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan bagi generasi mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan cenderung berpikir dangkal. Kemajuan teknologi yang membawa banyak kemudahan, generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan.

Dengan kata lain, anak akan berpikir atau merasa bahwa hidup ini seharusnya mudah dan pada akhirnya anak berusaha untuk menyederhanakan masalah kenyataan berupaya menghindari kesukaran. Dampak gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah kurangnya kemampuan sosialisasi. Anak yang asyik bermain gadget cenderung tidak mempedulikan lingkungan sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi.

Dari hasil penelitian (Kamil 2016) bahwa gadget sangat mempengaruhi pemuda-pemudi sehingga membuat banyak dampak seperti hilangnya kebiasaan lama yang sering terjadi saat berkumpul saling berkomunikasi langsung tatap muka, seperti pemborosan biaya, antisosial, tidak memiliki batasan penggunaan gadget. Gadget telah merubah gaya hidup kebiasaan terdahulu, contoh ini sudah banyak terjadi di lingkungan sekolah pada zaman sekarang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image