Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tania Salma

Mengukur Keberhasilan Kurikulum: Pendekatan Evaluasi yang Efektif

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 13 Dec 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi murid mengerjakan tugas dari guru.

Pengembangan dan implementasi kurikulum yang efektif adalah kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Namun, untuk memastikan keberhasilan kurikulum, evaluasi yang efektif sangat diperlukan. Kurikulum dalam arti sempit adalah kumpulan daftar pelajaran beserta rinciannya yang perlu dipelajari pebelajar untuk mencapai suatu tingkat tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kurikulum dalam arti yang luas tidak hanya terbatas pada sejumlah daftar pelajaran saja akan tetapi semua pengalaman belajar yang dialami pebelajar.

Penyusunan mata pelajaran disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan jenjang pendidikan, kurikulum ini dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan dalam suatu kegiatan pembelajaran dan sekarang kementrian pendidikan mengeluarkan kebijakan baru yaitu Kurikulum Merdeka yang model pembelajarannya intrakurikuler dengan konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Pada kurikulum merdeka lebih fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, contohnya guru memberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat minat siswa. Karena itu, dengan adanya evaluasi kurikulum dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam implementasi, serta memberikan wawasan tentang dampaknya terhadap pembelajaran siswa.

 

Evaluasi merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu sebagai upaya untuk memperoleh data yang memiliki makna dari yang dievaluasi. Evaluasi juga merupakan sebuah proses pemberian pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan

Secara umum tujuan evaluasi kurikulum dapat diklasifikasikan dalam tiga tujuan, yaitu.

1) Untuk perbaikan; Data yang telah dikumpulkan dari berbagai instrumen penilaian didasarkan pada indikator-indikator yang telah ditetapkan, kemudian diolah sehingga memiliki makna. Makna tersebut memberikan informasi mengenai proses pelaksanaan kurikulum yang sedang dijalankan. Misalnya dari hasil evaluasi ditemukan bahwa ternyata kurikulum masih belum berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dengan ditemukannya data atau informasi dari hasil evaluasi, maka pengelola lembaga pendidikan dapat segera melakukan perbaikan sesuai dengan masukan dari hasil evaluasi.

2) Akuntabilitas / pertanggungjawaban

Aspek lain yang menjadi tujuan dari evaluasi kurikulum adalah untuk memberikan laporan yang transparan dan dapat dipercaya. Laporan diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan kurikulum, seperti pemerintah, masyarakat/orang tua, para siswa, atau pihak yang mensponsori terhadap pengembangan kurikulum. Laporan kemajuan dan kekurangan dari kegiatan pengembangan kurikulum yang dilakukan secara transparan dan akuntabel, juga dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengembang kurikulum

3) Penentuan tindak lanjut.

Tujuan lain yang tak kalah penting dari kegiatan evaluasi kurikulum adalah melakukan tindak lanjut. Tindak lanjut harus dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga kurikulum yang dikembangkan dapat memberi hasil yang maksimal dan tepat guna.

Secara umum ada lima model-model evaluasi kurikulum yang dikembangkan, yaitu:

a. Measurement

Salah satu bentuk evaluasi kurikulum adalah melalui measurement, yaitu pengukuran. Untuk mendapatkan data yang akurat, pengukuran atau measurement adalah alternatif yang dianggap paling tepat jika dibandingkan dengan jenis evaluasi lainnya. Hasil belajar siswa yang dituangkan dalam bentuk angka lebih banyak dilakukan melalui measurement. Contoh lain dari kegiatan pengukuran misalnya untuk seleksi siswa, atau membandingkan dua jenis metode mengajar terhadap hasil belajar siswa, dan lain sebagainya. Pengukuran merupakan salah satu alat dalam kegiatan evaluasi tapi bukan pengganti evaluasi.

b. Congruence

Model evaluasi congruence adalah upaya mencari kesesuaian antara tujuan program pendidikan dengan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Hasil dari evaluasi model congruence bisa dijadikan masukan (in-put) untuk perbaikan program pengembangan kurikulum selanjutnya, misalnya penyempurnaan dalam kegiatan pembelajaran, bimbingan terhadap peserta didik, dan lain sebagainya.

c. Illumination

Evaluasi melalui model illumination didasarkan pada upaya mencari data untuk pelaksanaan program. Selama program dilaksanakan mungkin saja terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi pelaksanaannya, seperti faktor lingkungan. Melalui kegiatan evaluasi ini pula dapat diperoleh data mengenai kelebihan dan kelemahan program, yang pada akhirnya akan dijadikan masukan untuk memperbaiki program-program berikutnya.

d. Model CIPP

Fokus yang menjadi subjek evaluasi model CIPP adalah Contect, Input,process, dan product . Tujuan dari evaluasi model CIPP ini mengarah pada seluruh aspek yang terlibat dalam program pendidikan, mulai dari karakteristik peserta didik, lingkungan, tujuan, isi, peralatan, sarana dan prasarana yang digunakan.

Mengukur keberhasilan kurikulum melalui evaluasi yang efektif sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Setiap model evaluasi kurikulum yang diterapkan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta resiko yang harus diantisipasi agar setiap model evaluasi kurikulum yang diterapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dengan menggunakan pendekatan evaluasi yang efektif, kita dapat memastikan bahwa kurikulum yang diimplementasikan memberikan dampak positif pada pembelajaran siswa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image