Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Valencia Marbun

Tradisi dan Kebudayaan pada Cerpen Dilarang Menabur Bunga di Makam

Sastra | 2023-12-12 17:33:08

tradisi adalah sebagai jalan bagi masyarakat untuk merumuskan dan menanggapi persoalan dasar dari kebudayaannya, yaitu kesepakatan masyarakat mengenai soal hidup dan mati. sedangkan Kebudayaan menurut Koentjaraningrat ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar (1990: 180). Tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat, yaitu: Sistem peralatan hidup, Mata pencaharian, Sistem kemasyarakatan, Bahasa, Kesenian, Sistem pengetahuan, Religi.

berikut ini unsur - unsur budaya dalam cerita pendek berjudul " Dilarang Menabur Bunga " akan di kaji dengan pendekatan antropologi sastra.

cerpen Dilarang Menabur Bunga di Makam penulis menggunakan bahasa Indonesia, namun terdapat sedikit bahasa jawa dalam cerpen ini, nama tokoh - tokoh dalam cerpen ini juga memiliki khas seperti orang - orang jawa seperti Gendhis tokoh utama dalam cerpen, Pak Sarmin sesepuh di desa dan pak Ahmad. penggunaan nama tokoh dalam cerpen tersebut biasa di gunakan masyarakat jawa.

Tradisi menabur bunga di makam

pada cerpen Dilarang Menabur Bunga di Makam terlihat sistem sosial masyrakat

Nilai-nilai yang mereka pegang bersama sebagai sumber ikatan sosial biasanya bersifat terpadu , homogen .Artinya , bahwa masyarakat yang tinggal di Desa dengan nilai-nilainya yang terpadu itu biasanya memiliki ikatan kekeluargaan dan kedekatan hubungan sosial yang kuat. Nilai-nilai itu bersifat terpadu karena diikat oleh budaya yang sama,termasuk adat-istiadat yang dijadikan sebagai kerangka hidup bersama, sehingga dengan adanya kesamaan nilai tersebut, kehidupan dan interaksi di antara mereka lebih rukun dan guyub. Nilai-nilai budaya beserta adat yang berkembang biasanya amat dihormati oleh keseluruhan anggota komunitas mereka.

dalam cerpen ini masyarakat menggunakan barang sederhana tidak teralu modern masyarakat juga memegang teguh keyakinan mereka, seperti orang - orang pergi ke masjid mendengar kan dalil dari ustad, menjalankan ibadah solat, berdoa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image