Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Pemahaman Ayat Al-Qur'an dan Pesan Militer Israel di Gaza

Agama | 2023-12-09 12:40:46
Dokumen CNBC Indonesia

Militer Israel baru-baru ini melakukan penyebaran selebaran di atas langit Gaza Selatan dengan menggunakan pesawat tempur. Selebaran tersebut memuat kutipan ayat Al-Qur'an surat Al Ankabut ayat 14 yang memperingatkan tentang banjir dan orang-orang yang berbuat zalim.

Kutipan ayat Al-Qur'an tersebut berbunyi, "Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim." Namun, pesan penyebaran selebaran ini tampaknya ditujukan untuk menakut-nakuti penduduk Gaza, padahal ayat tersebut seharusnya menjadi sindiran untuk Israel sendiri, karena mereka telah melakukan kezaliman terhadap penduduk Gaza.


Ayat Al-Qur'an tersebut sebenarnya merupakan bagian dari kisah Nabi Nuh, yang dalam tafsir NU merupakan permulaan dari kisah para nabi. Nabi Nuh berjuang dan berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun, mengajak mereka untuk beriman kepada Allah dan mengikuti kerasulannya. Meskipun dengan berbagai upaya, hanya sedikit yang mau beriman, sementara mayoritas menolak dan mendustakan dakwahnya.


Allah kemudian menyiksa mereka dengan "Topan Nabi Nuh", yakni banjir yang menenggelamkan seluruh kaum kecuali orang-orang yang beriman dan ikut dalam bahtera Nuh. Dalam riwayat Al-Hakim, disebutkan bahwa Nabi Nuh hidup setelah banjir selama 60 tahun, sehingga jumlah manusia kembali bertambah banyak.


Penafsiran ayat Alquran ini menggambarkan kesabaran Nabi Nuh dalam berdakwah, kesedihan atas minimnya yang mau beriman, serta akhirnya datangnya siksaan atas kezaliman kaumnya. Pesan dari kisah ini adalah tentang ketabahan, kesabaran, dan hukuman yang Allah timpakan kepada orang-orang yang berbuat zalim.


Namun, penyebaran selebaran oleh militer Israel dengan mengaitkan ayat ini sepertinya mengabaikan konteks sebenarnya dari kisah Nabi Nuh. Ini dapat disimpulkan sebagai sebuah upaya menakut-nakuti penduduk Gaza, namun pesan ini justru sebenarnya untuk mereka sendiri yang telah berbuat dzalim terhadap penduduk Gaza dan sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak paham tentang ayat Al Qur'an tersebut.


Dalam konteks modern, penggunaan ayat suci untuk tujuan politis atau militer menimbulkan kontroversi dan memicu pemahaman yang keliru. Seharusnya, pemahaman atas ayat suci tersebut dibangun dari konteks keseluruhan kisah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, bukan dipolitisasi atau dipakai sebagai alat untuk menakut-nakuti.


Kisah Nabi Nuh juga mengandung pesan tentang keadilan, kesabaran, dan akhirnya, pertolongan Allah terhadap orang-orang yang beriman. Bagaimanapun, penggunaan ayat tersebut oleh militer Israel dalam konteks modern menyoroti perlunya pemahaman yang lebih dalam atas pesan-pesan agama dan etika dalam memahami serta menyebarkan nilai-nilai keagamaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image