Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image VINCENT WANG

Kenali Jenis Pupukmu demi Menyelamatkan Tanah

Gaya Hidup | Tuesday, 04 Jan 2022, 12:38 WIB
sumber : pexels.com

Sejak abad ke-20, pupuk dibutuhkan demi memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat dari populasi dunia yang terus berkembang. Tidak hanya kebutuhan pangan yang meningkat, tetapi pecinta tanaman juga meningkat. Terutama di tengah pandemi banyak yang memulai hobi tanamannya.

Seperti yang dilansir oleh BBC dengan judul “Demam berkebun di tengah pandemi Covid-19: 'Sekadar tren atau akan jadi gaya hidup berkelanjutan?'” pada 4 Oktober 2020. Berkebun menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menghilangkan rasa bosannya.

Ada juga yang memulai pertanian modernnya di rumah masing-masing. Demi menjaga kehidupan dari tanaman ada berbagai cara. Salah satunya adalah penggunaan pupuk, pupuk ini dapat membantu tanaman menjadi lebih sehat.

Tanaman memerlukan berbagai unsur hara untuk tetap hidup dan berkembang. Populasi manusia yang terus meningkat bersamaan dengan tingkat kebutuhan pangan yang meningkat drastis.

Manusia terus mengeksploitasi tanaman demi memenuhi kebutuhan pangan dan hobinya dapat mengakibatkan kerusakan tanah. Kerusakan tanah terjadi jika penggunaan pupuk terus menerus dalam jangka panjang.

Seperti yang sudah kita ketahui organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization/FAO) dengan dukungan Kerajaan Thailand dan Global Soil Partnership meresmikan tanggal 5 Desember sebagai Hari Tanah Sedunia pada bulan Desember 2013. Pada saat itu pula ditetapkan tanggal 5 Desember 2014 sebagai penyelengaraan peringatan untuk pertama kalinya, dilansir Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar dengan judul “Sejarah Hari Tanah Sedunia”

Kita harus ingat bahwa tanah di dunia ini karena sepertiga tanah di dunia sudah rusak. Paham bagaimana pupuk itu dapat membantu tanaman bertumbuh dan memperbaiki kerusakan tanah. Berikut beberapa jenis pupuk dengan keunggulan dan kekurangannya.

Pupuk Kimia

Pupuk kimia memberikan efek yang signifikan terhadap tumbuhan dengan cepat. Pupuk kimia jika digunakan secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan tanah. Beberapa jenis pupuk kimia yang sering digunakan petani diantaranya adalah pupuk SP-36 (super phosphate), pupuk urea, pupuk KCL (Kalium Klorida).

Pupuk SP-36 mengandung kurang lebih 36% unsur fosfor. Unsur hara ini dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan bunga dan buah. Selain itu pupuk SP-36 mengandung juga logam berat dengan jumlah yang sedikit.

Walaupun jumlahnya kecil, jika digunakan secara terus menerus akan terjadi jumlah penumpukan logam berat. Logam berat dapat merusak perakaran tanaman, dan bisa membunuh mikroorganisme yang menguntungkan untuk tanaman. Zat logam berat ini cukup berbahya karena mengandung karsinogenik.

Pupuk Urea mengandung unsur nitrogen. Unsur nitrogen ini dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan jumlah daun, mempertinggi batang tumbuhan, memperluas perakarannya. Pupuk urea bersifat hidroskopis, unsur ini sangat mudah untuk menyerap air. Penggunaan pupuk urea dengan terus menerus dapat membuat tanah menjadi kering, dan tanah bisa menjadi keras (soil cracking).

Pupuk KCL mengandung kurang lebih 60% unsur kalium. Unsur kalium dibutuhkan tanaman untuk tetap kokoh berdiri sebelum dapat menghasilkan buah. Unsur Kalium sangat mudah terbawa dengan air dapat terbawa aliran sungai. Muara sungai dapat tumbuh dengan subur. Ketersediaan oksigen untuk hewan-hewan air berkurang.

Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang paling lengkap dengan berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Meskipun lengkap, unsur hara yang dimilikinya berjumlah sedikit. Pupuk organik digunakan juga untuk memperbaiki tanah yang rusak

Pupuk kompos, terbuat dari sisa-sisa tanaman yang dibusukkan. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme (jamur, bakteri, atau kapang) dan mikroorganisme (cacing).

Pupuk kandang, terbuat dari kotoran hewan yang dibusukkan. Pupuk ini sering digunakan karena mudah didapatkan dan murah. Pupuk kandang terbagi menjadi dua jenis berdasarkan suhu dan proses penguraian, yaitu pupuk dingin dan panas.

Pupuk Hayati

Pupuk hayati berbeda dengan pupuk lainnya, pupuk ini tidak langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Pupuk hayati berisi mikrobilogis yang memanfaatkan organisme hidup.

Fungsi dari pupuk ini adalah sebagai fasilitator sumber makanan untuk tanaman. Pupuk hayati memudahkan nutrisi untuk tanaman menjadi lebih mudah untuk diserap. Selain menjadi fasilitator untuk tanaman, pupuk hayati juga dapat membantu menambahkan kesuburan dalam tanah.

Universitas Padjajaran Fakultas Pertanian telah meneliti bagaimana membuat pupuk hayati yang baik. Dr. Diyan Herdianto sebagai dosen sekaligus kepala laboratorium departemen ilmu tanah menganjurkan untuk penggunaan pupuk hayati dikarenakan manfaatnya sangat banyak dan ramah lingkungan. “Pupuk hayati adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi makhluk hidup,” ujar Dr. Diyan.

Pupuk hayati sangat disarankan untuk digunakan untuk kesehatan tanah di dunia. Kita harus mencintai tanah kita. Dengan terjaganya tanah yang sehat akan membantu kehidupan makhluk hidup. Tidak hanya manusia yang terbantu tentunya, mulai dari tanaman hingga hewan yang ada di tanah dapat hidup dengan baik. Gunakan pupuk yang sesuai anjuran tentunya akan membantu memperbaiki tanah di dunia yang sudah rusak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image