Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Raisya Nayla Putri

Netizen: Mengejar Sensasi atau Membangun Etika Baik di Dunia Media Sosial?

Edukasi | 2023-12-04 20:25:20

Perkembangan zaman seiring berjalannya waktu sudah banyak berubah dengan beragam variasi teknologi yang muncul hingga, Penggunaan media sosial ini sudah menjadi hal yang sangat lumrah untuk digunakan berbagai jenis kalangan, mulai dari usia remaja hingga bisa mengemukakan pendapat lewat media sosial tersebut yang telah diserap oleh para penggunanya.

Pesatnya perkembangan media sosial saat ini disebabkan karena teknologi yang sudah maju, sehingga setiap orang dapat memanfaatkan media nya sebagai bahan untuk mencari informasi yang informatif lewat media sosial itu sendiri. Selain itu, sebagai pengguna media sosial kita juga memiliki kebebasan untuk mengedit, menambah, dan mengubah berbagai konten, seperti gambar, dan video, hingga dalam hal lain kita juga bisa berpendapat dan mengemukakan aspirasi lewat media sosial itu sendiri yang dimana sekarang ini sudah semakin banyak masyarakat yang melakukan hal itu dalam jejaring media sosialnya.

Banyaknya sumber informasi yang beragam hingga banyaknya pula perbedaan pendapat dari masyarakat yang telah memanfaatkan sumber dari berita yang mereka terima dari berbagai sumber tersebut, Sehingga munculnya berbagai pandangan publik terkait berita atau isi konten dari media sosial itu sendiri, lantas apakah mereka sudah cukup bijak dalam menggunakan media sosial? atau hanya sekedar sensasi tanpa membangun etika baik? Mari kita bahas lebih lanjut.

Beretika dalam media sosial

Mungkin ini sudah menjadi hal yang biasa untuk dibahas mengenai etika dalam bermedia sosial, tetapi sebagai masyarakat yang beretika kita harus lebih memahami cara beretika baik di dalam dunia media sosial itu sendiri, berikut penjelasannya.

Pengertian etika

Menurut (Afna, 2020) dalam jurnalnya, Etika mengacu pada moral dan tata krama. Mempelajari etika berarti mempelajari bagaimana berperilaku dengan benar. Etika juga mengacu pada perilaku manusia secara keseluruhan dan memberikan pedoman kepada manusia tentang bagaimana menjadi baik. Etika dengan demikian mengemukakan nilai-nilai tentang bagaimana manusia seharusnya hidup dengan baik dan juga memberikan pola etika dari berbagai pertimbangan moral untuk mempelajari perilaku manusia. Terlebih lagi, dengan memberikan norma-norma tersebut untuk kehidupan yang baik, etika mengarahkan manusia pada perilaku yang baik, sikap bertanggung jawab, menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, dan mengutamakan kemanusiaan.

Jadi, Etika adalah suatu perilaku yang dapat mencerminkan moral dan tata krama manusia, sehingga etika dapat menjadi acuan untuk membentuk manusia agar dapat lebih baik dan dapat memberikan norma-norma untuk kehidupan yang baik. Selain itu, etika juga dapat mengarahkan manusia agar dapat bisa mempertahankan sikap-sikap dengan perilaku baik.

Saat ini, terdapat banyaknya kasus viral terjadi tentang netizen yang saling melontarkan hate comment atau komentar jahat mereka pada suatu konten media sosial, yang membuat kreator tersebut merasa tidak percaya diri apa yang diunggahnya.

Terdapat salah satu contoh yang telah terjadi adalah tentang isi pandangan netizen mengenai body shaming, masih banyaknya netizen yang mengucapkan kata-kata jahatnya tanpa memikirkan perasaan orang lain, mereka masih beranggapan bahwa cantik itu harus kurus tetapi nyatanya tidak seperti itu. Hal ini lah yang membuat salah satu kreator wanita tentang postingannya tersebut merasa tidak percaya diri dengan apa yang ia unggah di media sosialnya, padahal dengan postingannya tersebut, ia hanya ingin membuat wanita yang seperti dirinya agar merasa percaya diri dengan berpenampilan tubuh yang berisi.

Dengan contoh kasus tersebut kita harus dapat mengubah agar kasus tersebut tidak dapat terulang lagi, dengan hal inilah kita harus mengetahui bagaimana cara beretika baik di dalam dunia media sosial dan strategi komunikasi yang dapat mengubah hal tersebut agar minim terjadi, berikut poin-poin yang sudah dirangkum.

Etika dalam berkomunikasi

Menurut (Afna, 2020) Ada 4 etika dalam berkomunikasi, yang berkaitan dengan hal yang harus kita lakukan dalam bermedia sosial, yaitu :

Menjaga ucapan

Sebagai manusia kita tidak pantas mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh, karena sangat berdampak negatif bagi diri kita,terlebih orang lain. Jadi, kita sebagai manusia harus bisa menjaga ucapan lisan dengan baik, terutama di dalam lingkup sosial media yang begitu banyak kalangan pengguna yang menggunakan media sosial.

Sopan santun

Bertingkah laku yang baik sebagai manusia sudah seharusnya, sopan santun adalah suatu perilaku yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam etika berkomunikasi, karena dengan kita menjaga sopan santun, sesuatu yang ada di dalam diri kita akan terlihat baik dimata orang lain, karena kita sudah menjaga sikap itu dengan baik.

Efektif dan efisien

Komunikasi dapat dilakukan dan dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi merupakan perwujudan dari ekspresi manusia tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Ketika konsep ini digunakan oleh kedua pihak, maka penghargaan dan menghargai dari kedua pihak akan tampak dan efeknya akan melahirkan komunikasi yang efisien dan efektif (Afna, 2020).

Saling Menghargai

Saling menghargai adalah salah satu bentuk etika yang masih kurang ditonjolkan kepada anak muda sekarang, terlebih lagi yang paling sering terjadi adalah ketika tidak saling menghargai dengan orang yang lebih tua dari kita. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus mempunyai sifat saling menghargai, tanpa melihat siapa dan darimana latar belakang orang tersebut, karena sifat saling menghargai seharusnya sudah patut berada di dalam jiwa seseorang.

Strategi Etika komunikasi yang efektif dalam bermedia sosial :

Hindari ponografi dan aksi kekerasan

Pornografi dan aksi kekerasan adalah suatu tindakan yang sangat negatif dan tidak mencerminkan norma etika yang baik. Di dalam dunia media sosial hal ini masih sangat marak. Seharusnya, kita sebagai pengguna yang beretika harus menghindari konten atau bahkan melaporkan isi konten pornografi dan berbagai aksi kekerasan tersebut.

Menjaga ketikan yang baik apabila ingin berpendapat

Salah satu strategi paling penting bagi kita sebagai pengguna media sosial. Dengan kita ingin berpendapat atau mengeluarkan aspirasi, kata atau kalimat yang diucapkan haruslah sesuai dengan etika yang baik, dengan tidak mengeluarkan kata-kata jahat yang membuat salah satu pihak menjadi tersinggung dengan kalimatnya.

Menjaga privasi

Media sosial sudah di akses oleh berbagai macam pengguna, kita sebagai pengguna yang bijak harus lebih teliti dan menjaga privasi media sosial kita. Selain itu, juga banyaknya hacker yang tidak bertanggung jawab yang bisa saja meretas data-data privasi milik kita.

Jadi, kita sebagai pengguna yang bijak harus dapat memanfaatkan sosial media dengan baik dan benar agar tidak terjadi hal menyimpang yang membuat dampak negatif pada pengguna lainnya. Oleh karena itu, marilah isi media sosial menjadi hal-hal yang positif agar berdampak positif pula bagi para penggunanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image