Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novia Safitri

Mengelola Cemburu dalam Hubungan Pertemanan: Tips Memperkuat Hubungan

Pendidikan dan Literasi | 2023-12-02 22:31:26
Photo by https://id.pinterest.com/pin/1067071705445610590/

Pertemanan bisa didasari adanya perasaan saling cocok, persamaan hobi, pengalaman, persamaan nasib dan bahkan persamaan daerah asal menurut (Faturrochman & Nurjaman, 2018; Andianti, 2019). Momeni & Rabbat (2016) mengutip dari (Iqbal. R, 2021) menyatakan bahwa pertemanan itu didasarkan pada kenyamanan tanpa memandang apapun. Mempunyai Hubungan pertemanan yang berkualitas maka akan mempererat tali pertemanan sehingga bisa berperan sebagai pemberi motivasi ,menambah wawasan, menambah relasi, tempat becerita atau bertukar pikiran, bahkan sebagai support system.

Istilah Cemburu mungkin biasa didengar hanya pada hubungan percintaan pada dasarnya cemburu ini bisa terjadi disetiap hubungan antar individu maupun antar kelompok seperti hubungan antar pertemanan. Cemburu Menurut Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi,Ortega, Swain, & Tarabrina 1985, (Yulianto, 2010) "emotions, cognitions, and behaviorassosiated with the appraisal of the threat aris-ing from the potential, actual, or imagined in-volvement of one's loved one or mate in a rela-tionship with an interloper"

Cemburu Pada Pertemanan sendiri sering terjadi ketika, Seseorang dapat merasakan cemburu apabila adanya kehadiran orang ketiga dalam suatu hubungan, kemudian individu menganggap orang tersebut sebagai ancaman (Yulianto, 2009). Adanya pihak ketiga yang masuk dalam pertemanan entah itu datang dari teman yang mulai punya pasangan baru atau ketika teman menemukan teman baru dan membangun hubungan baru dengan teman barunya. "Ancaman pihak ketiga dalam pertemanan tidak hanya berhubungan dengan sahabat yang menghabiskan waktu jauh dari kita. Tidak masalah apakah orang yang bersama mereka dapat menggantikan posisi kita sebagai teman," (Krems et al., 2020)

Rasa Cemburu dalam pertemanan dapat diatasi dengan berbagai cara berikut yang bisa kamu lakukan dikutip dari sumber (Silvy Riana Putri & Cantika.com, 2023) :

1. Refleksikan Ekspetasi Kamu

Pertama Pikirkanlah apa yang kamu harapkan dari sebuah pertemanan pahami bahwa keterampilan membangun hubungan pertemanan setiap orang berbeda, Apabila temanmu memiliki sebuah hubungan pertemanan dengan orang lain mulailah berfikir bahwa hubungan dengan kamu akan baik-baik saja.

2. Berkomunikasi Secara Terbuka

Menjalin komunikasi dengan baik merupakan cara yang paling ampuh untuk membangun sebuah hubungan pertemanan, jika merasa jauh dari teman usahakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan tenang. Dekati percakapan dengan empati,perhatian,dan tegaskan kembali untuk memperkuat hubungan. Bisa dilakukan dengan cara beritahu mereka kalo kamu merindukannya ambil sebuh inisiatif seperti minta waktu kepada teman untuk berkumpul atau sekedar berbicara di telpon.

3. Kembangkan Minat

Suatu hal yang biasa ketika kita ingin selalu lebih banyak waktu dengan teman, adapun kita harus mengembangan minat kita sendiri untuk bersikap lebih mandiri ketika teman kita tidak ada di sekitar kita. Dengan cara ini kita bisa melatih rasa percaya diri dan mendapatkan kebahagian kebahagian sendiri tanpa bergantung dengan teman untuk mendapatkan kebahagian.

4. Rangkul Nilai dari Pertemanan Yang Berbeda

Ketahuilah bahwa teman kamu mungkin memiliki kedekatan yang berbeda dengan orang lain berdasarkan kesamaan minat, sejarah, atau kecocokan. Memiliki banyak teman dengan peran yang berbeda adalah hal yang sehat dan normal. Memahami dan menerima kenyataan ini dapat mengurangi perasaan persaingan dan memungkinkan kamu untuk menghargai hubungan khusus yang kamu miliki dengan temanmu.

5. Fokus Pada Waktu Yang Berkualitas

Dari pada berfokus pada jumlah kauntitas waktu yang kamu habiskan dengan temanmu dan membandingkan dengan jumlah waktu yang mereka habiskan dengan orang lain, lebih baik mengusahakan kualitas interaksi kalian ketika memiliki kesempatan untuk menghabisakan waktu dengan temanmu dan manfaatkanlah waktu itu.

6. Mencari Dukungan Orang lain

Jika kamu merasa cemas atau kesepian dalam pertemanan, mencari dukungan dari teman atau orang yang kamu sayangi bisa sangat membantu. Berbagi emosi dengan orang yang kamu percayai memungkinkan kamu mengekspresikan diri dan memperoleh wawasan berharga. Selain itu, mencari dukungan dari orang lain dapat membantu kamu memperluas lingkaran sosial, menjalin kontak baru, dan memperluas jaringan dukungan sosial kamu secara keseluruhan.

Sifat cemburu dalam pertemanan tidak selalu membawa ke hal yang selalu negatif, disisi lain bisa timbul hal positif yaitu adanya kepekaan untuk kita bersikap dan bertingkah laku lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Dan penting untuk menyadari bahwa cemburu bisa muncul dalam pertemanan, namun, dengan refleksi, komunikasi terbuka, pengembangan minat pribadi, fokus pada waktu berkualitas, dan mencari dukungan dari orang lain, kita dapat mengatasi rasa cemburu tersebut dan memperkuat hubungan pertemanan. Menghargai kualitas pertemanan dan memahami bahwa setiap orang memiliki dinamika hubungan yang berbeda dapat membantu menjaga kedekatan tanpa terpengaruh oleh cemburu.

Referensi :

Iqbal, R. (2021). Kecemburuan dalam Hubungan Pertemanan: Gambaran Aspek Kecemburuan. Socio Humanus, 3 (Retrieved from), 110–114.

Krems, J. A., Williams, K. E. G., Aktipis, A., & Kenrick, D. T. (2020). Friendship Jealousy: One Tool for Maintaining Friendships in the Face of Third-Party Threats? Journal of Personality and Social Psychology. https://doi.org/10.1037/pspi0000311

Silvy Riana Putri, & Cantika.com. (2023, May 29). 6 Cara Mengatasi Rasa Cemburu pada Teman . Senin, 29 Mei 2023 05:00 WIB.

Yulianto, A. (2009). Cemburu dalam Hubungan Percintaan . Metamorfosis: Buletin Iimiah Psikologi , 3(15), 6–11.

Yulianto, A. (2010). Proses Cemburu dalam Hubungan Percintaan . Metamorfosis: Buletin Iimiah , 4(18), 14–19.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image