Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kholis Almunawar Aksi

Dampak Kemudahan dan Penghambat yang Dihasilkan Komunikasi non-Verbal dalam Kehidupan Sehari-hari

Teknologi | 2023-11-29 15:25:33

Komunikasi merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia, setiap sisi kehidupan manusia memperlukan yang namanya komunikasi untuk keberlangsungan hidup, tanpa komunikasi yang baik maka semuanya akan terhambat. Melalui komunikasi, semua orang dapat menyampaikan informasi dan tujuannya kepada orang lain, dengan komunikasi juga seseorang dapat menyampaikan dan mengutarakan seluruh yang ada di dalam benaknya agar orang lain mengerti apa yang ia maksud. Diperlukan strategi dan cara yang benar agar komunikasi dapat tersampaikan dengan baik kepada komunikan, sehingga banyak cara yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan komunikasi tersebut. Komunikasi terbagi menjadi beberapa elemen yaitu komunikator, pesan, saluran/media, komunikan akibat atau pengaruh, timbal balik serta lingkungan yang mempengaruhi. Komunikasi sangatlah penting untuk segalanya, sehingga komunikasi sering disebut sebagai kunci dari keberhasilan atas segalanya.


Komunikasi terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah komunikasi nonverbal, yang merupakan bagian penting juga dalam keberlangsungan komunikasi dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia, dalam menyokong keberlangsungan hidup.


Apa itu Komunikasi Nonverbal?

Jika biasanya komunikasi itu menggunakan dan mengeluarkan suara, maka sebenarnya komunikasi juga bisa terjadi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, komunikasi tersebut disebut sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal merupakan bagian dari komunikasi, yang artinya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator untuk disampaikan kepada komunikan tanpa menggunakan kata-kata ataupun huruf. Komunikasi ini benar-benar terjadi dan ada di kehidupan sehari-hari manusia, inilah hebatnya komunikasi bisa dilakukan melalui apa saja dan menggunakan media apa saja. Komunikasi nonverbal ini sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari ternyata komunikasi nonverbal ini menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia, tentunya sangat memudahkan manusia untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, tentunya komunikasi ini dilakukan tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun. Penerapan dari komunikasi nonverbal ini bisa melalui apa saja, bisa melalui warna, ekspresi, gestur tubuh dan simbol-simbol lainnya yang ada dalam kehidupan manusia. Biasanya representasi dari komunikasi nonverbal ini sudah disepakati bersama dalam merepresentasikan sesuatu, namun ada juga yang memiliki arti berbeda-beda sehingga menimbulkan ambigu bagi sekitar. Namun tetap saja, komunikasi nonverbal berhasil membantu kehidupan manusia.


Penerapan dari komunikasi nonverbal ini bisa melalui apa saja, bisa melalui warna, ekspresi, gestur tubuh dan simbol-simbol lainnya yang ada dalam kehidupan manusia. Biasanya representasi dari komunikasi nonverbal ini sudah disepakati bersama dalam merepresentasikan sesuatu, namun ada juga yang memiliki arti berbeda-beda sehingga menimbulkan ambigu bagi sekitar. Namun tetap saja, komunikasi nonverbal berhasil membantu kehidupan manusia.


Seberapa Banyak dan Pentingnya Penerapan Komunikasi Nonverbal dalam Kehidupan Sehari-hari?


Komunikasi nonverbal sangatlah penting, salah satu contoh komunikasi nonverbal yaitu pesan-pesan yang disampaikan melalui simbol-simbol yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah lampu lalu lintas yang ada di jalanan yang memiliki artinya tersendiri, lampu merah memiliki arti berhenti, lampu kuning memiliki arti hati-hati dan lampu hijau artinya dipersilahkan untuk jalan kembali. Itu merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, coba bayangkan apabila simbol lampu lintas tersebut tidak ada maka jalanan akan kacau dan tentunya berisiko untuk terjadi kecelakaan lalu lintas. Contoh berikutnya adalah tanda “P dicoret” dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki arti dilarang parkir, tanda “S dicoret” artinya dilarang parkir dan masih banyak lagi rambu lalu lintas yang merupakan bagian dari komunikasi nonverbal.


Kembali ke pengertian komunikasi nonverbal yang memiliki arti komunikasi tanpa kata-kata dan huruf, maka gestur dan ekspresi manusia merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Contoh adalah ketika dua sahabat sedang berkumpul, lalu mereka tiba-tiba terdiam karena ada orang lain yang gelagatnya mencurigakan sedang berada didekat mereka, salah satu dari dua sahabat tersebut lalu menggerakkan matanya melirik ke arah orang yang mencurigakan tersebut dan menunjukkan ekspresi wajah ketakutan, sahabat lainnya merespon dan memahami maksud dari lirikan serta ekspresi tersebut lalu ia membalas dengan gestur tubuhnya dan menggerakkan tangan ke arah berlawan yang artinya mengajak untuk meninggalkan tempat tersebut.
Contoh selanjutnya adalah penggunaan emoji dalam kehidupan sehari-hari dalam media sosial, seperti yang semua orang ketahui bahwa zaman terus berkembang sehingga komunikasi sekarang bisa digunakan melalui smartphone. Manusia tidak perlu lagi berkomunikasi secara langsung atau bertatap muka karena sudah ada kecanggihan teknologi yang menyokong kehidupan sehari-hari, yaitu menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok dan lain-lain. Komunikasi pun terasa sangatlah mudah dengan menggunakan media sosial ini, tentunya ini sangat membantu kehidupan sehari-hari. Komunikasi nonverbal pun terjadi melalui media sosial ini, jika komunikasi menggunakan huruf ataupun teks merupakan komunikasi verbal, maka emoji dan stiker hadir sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang sering digunakan di media sosial. Emoji atau emoticon yang ada di media sosial sering sekali digunakan oleh orang-orang di zaman sekarang, banyak sekali variasi emoji yang dapat dipilih yang dapat mengekspresikan dan mewakili perasaan orang lain. Salah satunya ada emoji yang mengeluarkan air mata yang artinya bersedih, emoji tersenyum artinya bahagia dan ceria, ada juga emoji berbentuk awan yang mengeluarkan air hujan yang dapat merepresentasikan cuaca atau keadaan, serta masih banyak lagi emoji yang disajikan.


Hal diatas merupakan beberapa contoh dari komunikasi nonverbal yang tanpa disadari, ternyata menjadi bagian penting dalam menyokong kehidupan sehari-hari. Namun dibalik pentingnya komunikasi nonverbal tersebut, ternyata terdapat kekurangan tersendiri yang dapat menyebabkan misscomunication.


Apa itu miscommunication?

Miscommunication yang bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya miskomunikasi, memiliki pengertian sebagai bentuk kesalahan dalam penafsiran dan maksud dari pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan, miscommunication ini memberikan dampak negatif bagi pihak yang terlibat. Tak jarang miscommunication ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga miscommunication ini menjadi penghambat dalam keberhasilan komunikasi. Apabila komunikasi sudah terhambat dan tidak tersampaikan dengan baik maka akan terjadi kesalahpahaman dan bisa berujung keributan, sehingga diperlukan strategi dan cara yang baik untuk meminimalisir terjadinya miscommunication tersebut.
Komunikasi nonverbal selain penting dalam kehidupan ternyata juga dapat menjadi penyebab terjadinya miscommunication atau kegagalan dalam penafsiran maksud dari komunikator kepada komunikan.


Komunikasi Nonverbal dapat Menyebabkan Miscommunication

Komunikasi nonverbal juga dapat menyebabkan terjadinya miscommunication dalam keberlangsungan komunikasi, salah satu bentuk kegagalan komunikasi yang disebabkan oleh komunikasi nonverbal adalah penggunaan emoji, di zaman sekarang banyak sekali orang yang tidak menggunakan emoji sebagaimana mestinya. Tak jarang ditemui bahwa emoji menangis malah digunakan sebagai representasi tertawa atau hal-hal yang lucu, sehingga itu cukup membingungkan bagi orang-orang yang tidak memahami hal tersebut dan berujung terjadi miscommunication. Biasanya emoji menangis tersebut banyak digunakan oleh kalangan anak muda sebagai bentuk representasi dari tertawa, namun untuk orang-orang yang lebih tua (gen Y dan sebelumnya) itu banyak yang tidak memahami maksud emoji tersebut dan tidak relevan bagi mereka. Sehingga diperlukannya penyesuaian yang baik dalam menggunakan emoji tersebut agar tidak terjadi miscommunication jika berkomunikasi dengan orang lain.


Banyak lagi contoh lainnya seperti gerak tubuh seseorang yang belum tentu dipahami orang lain, sehingga perlu waktu lama untuk memahami maksud tersebut. Lalu ada contoh lain dari penerapan komunikasi nonverbal melalui ekspresi wajah, salah satunya terjadi perbedaan penafsiran ekspresi tersenyum kepada orang asing di Indonesia dan Rusia, apabila di Indonesia jika seseorang bertemu dengan orang lain baik itu yang dikenali ataupun tidak, pasti akan saling tersenyum sebagai bentuk menghargai dan beramah tamah, namun hal tersebut berbeda di negara Rusia yang dianggap tidak sopan dan mencurigakan. Seseorang yang berasal dari negara yang menerapkan senyum kepada orang lain sebagai bentuk beramah tamah, tidaklah relevan apabila menerapkan hal yang sama di negara yang tidak memiliki penafsiran yang sama seperti Rusia, hal tersebut menyebabkan terjadinya miscommunication.


Gunakan dan Sesuaikan Komunikasi Nonverbal dengan Baik

Komunikasi nonverbal tentunya sangat mendukung dan membantu dalam memudahkan komunikasi sehari-hari manusia, namun bukan berarti semuanya akan berjalan baik-baik saja dan lancar dengan komunikasi nonverbal karena tak jarang juga terjadinya miscommunication. Maka dari itu perlunya penggunaan yang tepat dan sesuai dalam penggunaan komunikasi nonverbal, jangan sampai terjadi miscommunication karena komunikasi nonverbal juga bertujuan untuk memudahkan dalam kehidupan sehari-hari.


 

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image