Blindsight Bantu Atlet Judo Disabilitas Netra Kenali Gerakan Lawan

Tips  
Tim PKM RSH Blindsight saat berlaga di Pimnas 36 Unpad Bandung, Jawa Barat. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana atlet Judo tuna netra mengenali gerakan lawan saat bertanding? Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) menemukan cara atlet judo tuna netra mengenali gerakan lawan yaitu melalui fenomena blindsight.

Ketua Tim PKM-RSH UGM, Alifa Cahya Pangestika menjelaskan blindsight adalah kemampuan disabilitas netra untuk mendeteksi informasi visual secara tidak sadar. Penglihatan ini terwujud dalam beberapa konsep seperti, perasaan, tusukan jarum, dan cahaya putih.

BACA JUGA : 62 Tim PKM UGM Lolos Menuju PIMNAS 2023

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Blindsight ini sangat bermanfaat untuk memproses informasi visual pada atlet blind judo agar lebih cepat dalam menghadapi pergerakan lawan. Sayangnya, masih sedikit penelitian yang membahas tentang penglihatan pada disabilitas netra," kata Alifa.

Penelitian ini, kata Alifa, dilakukan selama empat bulan dengan mewawancari empat narasumber dari atlet blind judo. Dua atlet tuna netra judu pemula dan dua atlet profesional. Selain itu, ada empat orang narasumber lain yang merupakan pelatih dan rekan bertanding.

“Hasilnya menunjukkan bahwa blindsight sangat berperan penting, salah satunya membantu atlet judo dalam menghafal teknik dan membantu saat bertanding,” kata Alifa.

Temuan lainnya, kata Alifa, menunjukkan mekanisme blindsight yang muncul dari atlet secara keseluruhan ditemukan berdasarkan feeling. Namun ada satu partisipan yang mengkonsepkan melalui bayangan.

BACA JUGA : Mahasiswa Fakultas Teknik UNY Kembangkan Pompa Air Tenaga Surya

Selain itu, atlet blind judo menggunakan informasi sensorik berupa sentuhan dan pendengaran untuk menyadari pergerakan lawan. Pengulangan teknik menjadi cara bagi atlet blind judo untuk membangun kemampuan gerak refleks dan motorik.

Alifa mengatakan hasil riset ini sangat bermanfaat untuk penyusunan program latihan agar bisa mengoptimalkan potensi atlet blind judo. Selain itu, riset ini juga bermanfaat untuk proses belajar netra, media pembelajaran, serta sangat mungkin untuk membuka peluang terbentuknya olahraga baru disabilitas netra.

Tim PKM-RSH di bawah bimbingan dosen Elga Andriana, SPsi, MEd, PhD memberikan wawasan baru terkait fenomena blindsight. Riset ini juga berhasil menghantarkan Tim PKM-RSH UGM lolos ke Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke-36 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat. (*)

BACA JUGA : Obat Sariawan dari Kulit Buah-Buahan, Inovasi Mahasiswa UGM

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image