Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Milisa Patriani

Perkembangan Media Cetak di Era Digital Sekarang

Info Terkini | Saturday, 25 Nov 2023, 14:43 WIB
Penulis: Milisa Patriani

Kata ‘media’ memiliki asal dari kata ‘medius’ yang artinya ‘pengantar’ atau ‘perantara’. Dapat dikatakan media adalah wahana penyaluran pesan atau penyalur informasi. Jika media diartikan sebagai sumber belajar, hal ini berarti maksud makna media bisa menjadi luas, termasuk artinya media adalah manusia, karena manusia bisa menjadi obyek sumber belajar. Makna lainnya bisa berupa benda, peristiwa dan lainnya. Dimana benda dan peristiwa bisa menjadi sumber belajar. Menurut Gerlach dan Ely, arti media secara garis besar adalah manusia, materi atau suatu kejadian yang dimana manusia akan belajar darinya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Pengertian Media Cetak

Media Cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum. Maka yang dimaksud media cetak yaitu majalah, surat kabar dan berbagai bentuk barang cetakan yang tujuannya menyebarkan informasi.

Menurut Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah dan buku petunjuk. Selain itu masih banyak para ahli yang mendefinisikan media cetak.

Apa yang dimaksud dengan media cetak? Secara sederhana yaitu suatu media yang dibuat menggunakan bahan dasar kertas (dapat pula kain) yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Komponen penting media cetak yakni teks dan gambar visualisasi.

Pengertian tentang media cetak ini biasanya dipahami secara khusus (sempit), dimana yang ditangkap saat disebutkan ‘media cetak’ yakni koran, buku, majalah dan sebagainya. Adapun sebenarnya makna media cetak lebih luas lagi dari sekedar itu.

Pada dasarnya media cetak adalah media untuk menyampaikan informasi buat kepentingan umum atau orang banyak, dan bentuk penyampaiannya adalah tertulis. Salah satu poinnya, media cetak berisi informasi untuk keperluan orang umum, sehingga tidak terbatas hanya untuk golongan eksklusif.

Jenis Media Cetak

Beberapa ahli membuat pengelompokan jenis-jenis media cetak di indonesia, pada dasarnya media cetak berbentuk surat kabar, majalah dan buletin, yang kemudian dibagi-bagi lagi. Berikut di bawah ini:

1. Surat Kabar Harian (frekuensi tertinggi) isinya berupa informasi terbaru (berita). Surat kabar harian umum disebut koran. Isi pembahasan cenderung singkat karena mengutamakan kecepatan penyampaian berita.

2. Surat Kabar Mingguan, biasanya disebut tabloid. Isinya biasanya berupa tema entertainment dan terkadang berisi berita dengan penyajian informasi yang detail. Pembahasan di tabloid lazimnya lebih mendalam, lengkap dan rinci.

3. Majalah Mingguan, edisi terbaru muncul setiap minggu.

4. Majalah Tengah Bulanan, edisi terbaru muncul dua kali dalam sebulan. Pembahasannya didesain lebih informatif dan mendalam. Umumnya isinya berupa gaya hidup dan entertainment.

5. Majalah Bulanan, edisi terbaru muncul sekali dalam sebulan.

6. Majalah Dwibulanan, edisi terbaru muncul setiap dua bulan. Umumnya isinya berupa informasi tentang laporan tertentu. Contohnya, laporan pendapatan sebuah perusahaan dll.

7. Majalah Tribulanan, edisi terbaru muncul per tiga bulan.

8. Bulletin, umumnya dibuat untuk kelompok atau audiens tertentu (luar lingkupnya terbatas). Secara fisik, seringnya cuma berbentuk sedikit halaman saja. Pembuatan buletin biasanya tidak untuk keperluan profit.

Langkah media cetak mengambil perannya kembali

Resmadi dan Yuliar (dalam Kusuma, 2016) mengungkapkan bahwa konvergensi media adalah salah satu perkembangan media massa yang melibatkan banyak faktor, teknologi dalam penggunaanya. Media cetak kini dapat beradaptasi dengan media online. Kehadiran internet membuat media cetak menerapkan konsep konvergensi media seperti media online, e-paper, e-books, radio streaming, dan media sosial.

Menurut Khadziq (2016), temuannya menunjukkan bahwa keputusan konsolidasi media merupakan cara yang tepat untuk mendukung media cetak jika ingin terus bertahan dan berusaha melayani konsumen, kami menyimpulkan bahwa ini adalah salah satu langkahnya. Agar media tradisional dapat bertahan, mereka harus menjaga kualitas dan keandalan informasi yang mereka berikan.Kualitas dan kepercayaan konsumen dapat dibangun dengan menanamkan semangat profesionalisme pada wartawan yang menerapkan etika jurnalistik.

Perkembangan teknologi internet saat ini telah mengarahkan masyarakat untuk menggunakan media online.Jika tidak dilakukan tindakan serius, maka keberadaan media cetak akan sangat terancam dan jumlah pengguna saluran tersebut akan berkurang secara signifikan.

Media online telah membuat kemajuan besar dalam mengikuti perkembangan saat ini. Liputan media online lebih cepat, tepat waktu, dan berkelanjutan, memberikan pengguna yang terkoneksi Internet akses langsung ke media online kapan saja dan di mana saja.

Media Online di masa sekarang sudah sangat banyak di dunia digital. Mereka yang dapat menarik masyarakat untuk dapat mengakses nya itu kapan saja. Lalu bagaimana nasip media cetak? Apakah kehadiran media online dapat menggantikan posisi saluran ini? Lalu apa mungkin dengan berkembangnya teknologi, kita malah mematikan sesuatu yang seharusnya dapat didukung oleh perkembangan teknologi itu sendiri?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image